Prologue

660 29 14
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prang!!




"ARGHHH!!"

Gadis itu memjamkan kedua matanya ketika mendengar teriakan amarah kekasihnya yang baru saja melempar sebuah vas bunga ke dinding yang tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini. Air mata mulai jatuh membasahi pipinya.

"Siapa pria itu, Junhee? Katakan padaku siapa dia!?" Sentak lelaki itu lagi padanya.

Junhee diam tak menjawab, samar-samar terdengar isakan pelan di ruangan yang cukup sunyi itu. Ia mendengar derap kaki yang melangkah mendekat.

"Aku butuh jawabanmu, bukan tangisanmu!" Pekik lelaki itu sambil mencengkram dagunya cukup kuat.

"S-sungguh, dia bukan siapa-siapa. K-kami hanya berdiskusi... mengenai tugas..." jawab Junhee dengan suara tercekat karena pria itu terus mencengkram dagunya.

"Bohong! Kau pasti berbohong! Katakan padaku yang sebenarnya Lim Junhee!!"

Junhee kembali memejamkan matanya diikuti oleh air mata yang terus mengalir dari kedua sudut matanya. Pria itu melepas cengkramannya dan menatap tajam gadis yang berada dihadapannya kini.

"Sungguh, aku tidak pernah membohongimu. Aku selalu mengatakan yang sebenarnya padamu, mengapa kau-"

"Diam!!"

Ucapan Junhee terpotong oleh teriakan sang kekasih yang kini mulai merapatkannya ke dinding di belakangnya.

"Kau benar-benar membuatku gila."

Kedua mata Junhee melebar sempurna ketika mendengar pernyataan kekasihnya itu. Saat ia hendak bertanya, dengan cepat pria ini mengunci mulutnya dengan bibirnya dan menciumnya agresif.

Junhee tak bisa melawan ataupun menghentikan lelaki yang menciumnya kini. Ia terlalu lemah untuk melawan, dan yang dapat ia lakukan saat ini hanyalah pasrah dan menyerah. Membiarkan kekasihnya berbuat sesuka hatinya. Setelah beberapa saat, lelaki itu melepaskan tautannya dan berbisik.

"Jangan dekati lelaki itu lagi." Junhee mengangguk cepat, membuat pria itu tersenyum. "Aku mencintaimu, Junhee-ya. Kau milikku dan aku milikmu, selamanya."

Dengan itu sang pria kembali meraup bibir milik Junhee dan meninggalkan beberapa tanda di leher jenjangnya. Tak lama setelahnya ia meraih salah satu pecahan kaca yang berukuran cukup besar dan menggoreskannya ke telapak tangan miliknya dan juga Junhee, membuat gadis itu meringis menahan perih. Pria itu menggenggam erat tangannya yang terluka, membuat darah mulai menetes mengotori lantai.

"Kau lihat ini?" Tanyanya sambil menujukkan genggaman tangan keduanya yang dihiasi cairan kental berwarna merah tersebut. "Darah kita telah menyatu dan kita akan selamanya bersama. Bukankah itu bagus, Sayang?" Tanyanya sambil membelai pipi gadis itu dengan tangan yang lainnya.

"Aku mencintaimu dan aku tak bisa hidup tanpamu. Kau akan selalu bersamaku bukan?" Tanyanya lagi kali ini dengan ekspresi sedih.

"Kau segalanya bagiku. Aku mencintaimu dan selamanya akan tetap seperti itu. Tetaplah disisiku, Choi Soobin."

Pie_cheesecake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pie_cheesecake

June 11, 2021

Toxic Relationship 2 (Choi Soobin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang