prolog

293 31 2
                                    

Ku langkahkan kakiku menelusuri taman sederhana depan rumahku di temani sebuah buku album sederhana berwarna biru. Ku sandarkan tubuh mungilku di kursi kayu yang rapuh, ku tatap matahari sore yang mulai siap mengganti cahaya senjanya dengan gelap. Hembusan angin yang terasa sangat damai membuatku hanyut dalam pikiran, perlahan ku buka lembar demi lembar isi album itu, tanpa sadar air mata jatuh tanpa diperintah saat kulihat foto yang bertuliskan "Nadira, Ibu, dan Ayah" ku ingat betapa bahagianya masa kecilku dulu, namun mengapa masalah terus datang hingga merenggut kebahagiaan masa kecilku?

...

Inilah Kisahku yang harus melawan pahitnya hidup sendiri tanpa belaian kasih sayang ayah dan Ibu, masa istimewa yang hancur karna perceraian kedua orang tuaku dan kenangan buruk saat ku tau ibu tega pergi meninggalkanku. Langit telah menjadi saksi bisu hancurnya keluarga kecilku,. yang mengharuskanku berjuang sendiri melawan pilu...

Senyum Dibalik DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang