Cuaca hari ini sungguh buruk, hujan yang di sertai petir dan angin kencang..
Perasaanku sangat tidak karuan ditambah Andra yang tidak menghubungiku sejak semalam.. huuffftt aku sangat gelisah, entah kenapa.......
"Bi, kapan paman akan pulang?" Tanyaku menanyakan paman yang sejak 1 tahunan ini tidak pulang,.
"Pamanmu kan dinas di perbatasan dira, memang sedikit lama, masih banyak tugasnya untuk mengabdi pada negara" jawab bibi sambil mengaduk-aduk teh hangat,, pamanku adalah seorang TNI yang bertugas di perbatasan negara, sungguh hebat bukan pamanku itu, dia masih setia walau selalu jauh dengan bibiku..
"Hmmm, bi Nadira boleh cerita ga sama bibi" tanyaku sambil memainkan anak rambut yang terurai di dahi
"Cerita apa dira? Tentang Andra?" Jawab bibi dengan tatap yang aneh
"Ih apaan si bi, bukan Andra.. gini loh bi, kenapa ya udah 3 hari perasaanku ga enak, ada rasa khawatir gitu, Dira bingung deh"
"Wah peka banget ya kamu, hehe" ucap bibi yang membuatku bingung
"Peka? Peka sama apa bi? Ih Dira ga ngerti"
"Kalau bibi cerita berarti surprisenya gagal dong" jawab bibi tersenyum dan bibi langsung duduk disebelahku
"Ih bibi, ga papa deh gagal juga lagian kan sekarang Dira udah tau bi"
"Papahmu akan kembali" jawab bibi singkat
"Hah papah? Serius bii" ucapku sambil senyum-senyum bahagia
"Iya Dira sayang, 3 hari yang lalu papahmu menelpon bibi, dia bilang si gitu"
"Ih kok bibi ga bilang ke Dira si kalau papah nelpon, dira kangen tau" jawabku cemberut manja
"Kan waktu itu kamu lagi jalan bareng Andra, hehe bibi mah ga mau ganggu.. hmmm kan lagi mesra"
"Iiih bibi" jawabku makin kesal, bibi terus meledekku
"Emang papah sekarang lagi dimana si bi? Dira ga pernah di kasih tau""Papahmu itu kerja proyek di daerah sulawesi"
"Hah sulawesi.. jauh banget ih" jawabku kaget
"Hmm iya, itu kan demi kamu"
"Kalau demi aku papah ga akan ninggalin aku selama 3 tahun disini bi" ucapku yang berhasil membuat bibi terdiam sesaat
"Nadiraa, papah kan sayang kamu.. papah cari uang buat kamu" penjelasan bibi yang membuatku kurang puas
"Iya bi aku tau, mamah juga ga tau kemana, ngabarin dira juga engga.. mereka ga sayang dira bi" ucapku dengan suara bergetar
"Diraaa, kamu ga boleh gitu ah, bibi ga suka.. yaudah nih kamu minum dulu teh hangatnya, cuaca lagi kurang bersahabat nanti kamu bisa kedinginan.. diminum ya nak.. sekalian bibi mau ke kamar dulu" bibi langsung beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkanku bersama sebuah teh hangat..
........
Papah akan kembali, tapi entah kapan sampai,, tapi aku lega bisa bertemu papah lagi setelah 3 tahun ini terpisah, nanti kalau papah sudah sampai pasti langsung aku kenalin sama Andra,, semoga saja papah senang putri kecilnya sekarang sudah besar.. Tiba-tiba aku teringat Andra,, hmmm dia masih belum kasih kabar ke aku,, sebenarnya aku jadi aneh sama perasaanku terhadap Andra, sejak pertemuan di taman itu semua perasaanku berubah, apa aku jatuh cinta padanya? Dia memang baik dan sangat menyayangiku.. aaaaaarrrrggghhh kenapa aku jadi mikirin Andra..
Aku langsung mengecek ponselku, Andra memang tidak online sejak malam, ponselnya juga tidak aktif.. kemana dia sebenarnya, membuatku tambah gelisah.. semoga dia baik-baik saja...........
Sungguh memang sangat mengerikan cuaca hari ini, aku hanya bisa memandang hujan dari dalam kamarku, batang dan dahan pohon tertiup angin sampai terlihat ingin terlempar dari akarnya, suara petir yang bergemuruh membuat suasana makin tak baik.. dan hatiku ini masih terasa sangat tidak enak, ada perasaan yang mengganjal tapi perasaan apa? Aku pun tak tau..
Ku baringkan tubuhku sejenak, ku pejamkan mataku menikmati perasaan aneh ini, suara hujan yang kacau membuatku makin acuh tak acuh bergelut dengan pikiran..
Tiba-tiba...
Greeeekkkkk derrr... bibi masuk kedalam kamarku secara tiba-tiba mendorong pintu yang tidak tertutup sempurna dan sangat mengagetkanku ..
Bibiku menangis sambil memeluk ponselnya, aku sangat bingung ada apa sebenarnya, kenapa bibi menangis?"Loh bi, bibi kenapa? Kok menangis?" Tanyaku dengan nada cemas
"Diraaaa.." bibi hanya memanggil namaku dan terus menangis
"Iya bi kenapa? Jelasin ke Dira kenapa bibi menangis?" Tanyaku masih dengan nada yang sama
"Papahmu" suaranya terpendam bersama suara derasnya hujan
"Hah papah? Papah kenapa bi?" Tanyaku semakin cemas
Bibi masih terus menangis dan jatuh terduduk, aku makin tak mengerti.. papah? Ada apa dengan papah?
"Bi jelasin.. papah? Kenapa sama papah?""Kapal yang papahmu naiki hanyut bersama ombak, ada badai yang tiba-tiba datang.. papahmu hilang di tengah laut diraaa, polisi yang mengabari bibi mengatakan kemungkinan semua penumpang tak selamat, mereka hanya menemukan dompet papah dan langsung menghubungi bibi"
Aku menutup mulutku sangking terkejutnya, kakiku lemas seperti tak bertulang, separuh oksigen yang ku hirup hilang,, aku langsung menangis histeris,,
"Bibi pasti bohong,.. bohoooong semua bohoooooong" teriakku histeris.. aku masih tak sanggup menerima semua ini, suara derasnya hujan beradu dengan suara tangisku, hujan semakin deras, seakan tau apa yang sedang ku rasakan saat ini, langit pun ikut berduka bersamaku.. hatiku hancurrr.. aku hancurrrr....
Hanya tersisa tangis dalam kamarku, suaraku bergema keseluruh ruangan yang ada,
Bibi memeluk tubuhku erat, bibi sama kehilangannya sepertiku, kehilangan kakak tersayangnya..."Sabar nak" suara bibi bergetar
"Papah bi.. ini ga mungkin.. semua bohong.. bibi cuma mau kasih surprise kan, iya kan bi? Jawab bi.. iya kan..?" Jawabku masih tak percaya..
Bibi terus memelukku erat dan aku hanya menangis dalam peluknya,..
Tuhan sangat tidak adil.. mengapa tuhan? Mengapa kau ambil satu-satunya keluargaku? Cobaan apa lagi ini? Apa masih kurang cobaan yang aku dapat sejak perceraian orangtuaku? Hukum aku jika kau mau, tapi jangan kau ambil satu per satu orang yang ku sayang..
Gumamku yang terus berusaha bertanya pada tuhan, tuhan hanya diam,, belum memberikan jawabannya padaku.. haruskah aku marah padamu? Aku tau aku tak boleh seperti ini.. tapi kenapa kau berikan semua cobaan ini padaku tuhan ? Kenapa?Aku masih menangis dalam diamku dan masih kacau dalam pikiranku..
Aku marah pada takdir, aku benci ditakdirkan harus menerima semua ini,.. Aku tak tau harus bagaimana lagi..
Suara kabar buruk itu masih terus menggema ditelingaku,..
Hujan menjadi saksi hancurnya diriku hari ini.. aku hanya sendiri disini, hanya bersama hujan yang terus-menerus mengguyur bumi..
bumi benar-benar sedang merindukan belaian sang hujan sama halnya seperti diriku yang begitu merindukan belaian kasih kedua orangtuaku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Dibalik Duka
Teen Fiction[COMPLETED] Cerita tentang seorang gadis bernama Nadira Adelin yang harus melawan pahitnya hidup dimasa muda akibat perceraian orang tuanya dan mendapat banyak masalah,, namun ia adalah gadis yang kuat dan mampu bertahan walau keadaan sangat sulit...