Mengingat kepergian bibi untuk ikut paman keluar kota sebenarnya membuatku sedikit legah, walau berat tapi yaaaa itung-itung bisa di jadikan pembelajaran agar aku bisa lebih mandiri.
Pagi ini paman dan bibiku sudah sangat rapih, paman yang mengenakan seragam dinasnya terlihat sangat gagah dan berwibawa, Sedangkan bibi terlihat nampak cantik dan berseri dengan mengenakan baju persitnya.
Berbeda denganku yang santai dengan mengenakan celana levis dan kaos panjang yang membuatku terlihat lebih santai..
Aku berniat mengantar bibi sampai bandara, dan kemudian aku akan pergi jalan-jalan sebentar bersama Andra........
"Kamu sudah siap Dira?" Suara bibi dari belakang mengagetkanku
"Eeeh,, iya bi, hmmm tapi aku masih menunggu Andra, sebentar lagi dia sampai"
Tak lama menunggu, akhirnya suara motor Andra sudah memasuki halaman rumah dan dengan cepat kami semua langsung berangkat ke bandara.
.......
Bandara
......."Ndra?"
"Hmmm"
"Kamu tau ga?"
"Tau apa?"
"Nanti antar dan temani aku makan ramen ya"
"Iyaa"
Aku berjalan membuntuti paman dan bibi kemana saja mereka berdua pergi, sampai akhirnya moment perpisahan pun tiba dengan tangis haru yang memecah keheningan..
"Nadira jaga dirimu baik-baik ya nak, bibi akan secepatnya pulang" ucap bibi sambil menitihkan air mata.
"Iya bibiku, tenang saja"
"Buat kamu Andra, tolong jaga Nardira ya" ucap paman kemudian
"Siap om, tenang saja Nadira aman"
Akhirnya mereka masuk lebih dalam, aku dan Andra memilih cepat-cepat keluar dan pergi ke tempat ramen yang dulu sering aku kunjungi bersama almarhum papah..
Jujur saja perutku sangat lapar, karena aku sempat malas makan beberapa hari ini, hanya mie instan saja yang mampu mengganjal perutku.."Nad, kamu cantik" ucap Andra samar-samar karena angin cukup kencang siang ini
"Hah? Apa Ndra?"
"Kamu cantik" ucapnya lebih keras
Mendengar itu pipiku terasa mulai memanas, huh.. malu sekali aku mendengar kata itu dan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya
"Gombal deh" jawabku sambil memukul ringan pundak Andra
Tak butuh waktu 1 jam, aku dan Andra mulai memarkirkan motor di tempat yang disediakan toko ramen sederhana itu, saat semua selesai aku dan Andra memilih duduk di kursi yang berada di sudut toko, seperti apa yang biasanya aku lakukan bersama almarhum papah dulu,
"Mas" ucap Andra memanggil pelayan toko yang berpakaian khas ala ala jepang, tak lama pelayan itu pun datang membawa daftar menu yang disediakan
"Kamu mau pesan apa Nad?"
"Aku mau ini" jawabku menunjuk salah satu menu yang digemari anak muda karena rasanya yang cukup pedas yaitu ramen chili hot
"Kamu ga salah?"
Nadira menjawab dengan gelengan kepala yang singkat tanda meyakinkan Andra,
"Ramen original 1, ramen chili hotnya 1, dan es jeruknya 2" ucap Andra kepada pelayan toko tadi..
Setelah menunggu selama 15 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang..
"Hmmm wangi ya" ucapku sambil mengambil sebuah sumpit
Keadaan mulai hening karena masing-masing dari mereka sibuk menghabiskan ramen yang dipesannya. Nadira mulai mengeluarkan banyak keringat karena rasa pedas ramen yang dia pesan mulai terasa menggigit dan memanas, melihat kejadian itu Andra langsung mengambil sebuah tissue yang disediakan toko, tanpa pikir panjang andra mengelap keringat-keringat yang ada di kening gadis cantik dihadapannya
"Pelan-pelan makannya" ucap Andra lembut, membuat Nadira tersentak dan mematung ditempat, pikirannya mulai berkecamuk dan jantungnya berdetak diatas kecepatan normal
Nadira bingung harus menjawab apa, dia hanya mengangguk pelan dengan rasa malu yang cukup tinggi..
Setelah semua pesanan sudah ludes, mereka berdua merasa sangat kenyang dan begah
"banyak juga ya porsinya, sampai ga bisa gerak gini" ucap Andra sambil mengelus-elus perutnya
"Hmmm, iya ih kenyang"
Andra terdiam memperhatikan Nadira yang kekenyangan dengan ekspresi wajah menggemaskan,
"Kamu cantik Nad"
Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Andra rasanya mampu membuat perasaan Nadira seperti menaiki rollercoster terbang tinggi dan menggelitik saat turun.."Apaan si Ndra" jawab Nadira mengalihkan wajahnya yang memerah
Tanpa disadari Andra mencondongkan badannya ke arah Nadira dan semakin dekat, hal tersebut membuat Nadira kalang kabut harus bagaimana, dia mulai gugup dengan perlakuan Andra hari ini yang terus memujinya..
"Ada sedikit bekas kuah ramenmu disini" Andra mengelap sudut bibir Nadira dengan lembut..
Nadira semakin gugup dan jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya"Eh.. emm makasih"
"Nad, berapa lama kita harus terus berada di zona pertemanan?"
"Pertanyaan yang sangat bodoh Andra, apa maksudmu sebenarnya?" Gumam Nadira sambil tertunduk
"Hai, kenapa kamu diam?"
"Memangnya aku harus menjawab apa?"
Andra menghela napas berat, sepertinya dia harus mempersiapkan mental lebih hari ini..
Andra siap menyatakan cintanya hari ini dan siap dengan penolakan Nadira.."Nad" tiba-tiba andra menggenggam tangan Nadira erat, Nadira semakin tidak mengerti dan semakin gugup
"Aku sangat mencintaimu, bahkan aku tau itu sejak aku baru mengenalmu, namun rasanya semua harapanku terlalu tinggi padamu, jika boleh kasih aku kesempatan untuk menyatakannya hari ini Nad, aku ingin kau menjadi kekasihku, namun apa kamu mau?"
Benar saja Andra mulai menyatakan perasaannya dengan sangat jujur.. Nadira hanya menunduk merasakan kebahagiaan lebih dihatinya, tanpa pikir panjang Nadira menjawab dengan hatinya juga"Iya aku mau" jawaban yang tak terduga membuat Andra terdiam shok
"A- aku juga mencintaimu Ndra" lanjut Nadira gugup.."Hah? Apa itu tanda kau menerima cintaku Nad? Andra yang belum yakin pun memastikannya sekali lagi dan mendapat anggukan tanda Nadira meng iya kan pertanyaannya
Dan Andra langsung mengecup lembut tangan kekasihnya itu.. Nadira
......
Kebahagiaan terpancar dari keduanya, merasa kebahagiaannya semakin lengkap, tentu menjadi sepasang kekasih.. itu tak pernah terpikirkan oleh Nadira, namun tepat di hari ini, Andra memberanikan diri menyatakan cintanya, membuat perasaan yang sempat terkubur jauh di hati Nadira kembali muncul kepermukaan dan semakin besar dia rasakan..
"Aku tak menyesal ndra, mengajakmu makan bersama di toko ramen sederhana ini, yang akhirnya menjadi akhir dari hubungan zona pertemanan kita berdua, sungguh aku pun tak pernah menyangka bahwa cinta kita akan bersemi di toko ramen langganan yang sederhana, se sederhananya cinta kita berdua" gumam Nadira dalam harinya sendiri
*******
Makasih buat yang terus baca ceritaku ini,
Jangan lupa ya follow akunku, vote dan comment..Terima kasih
Salamku
TiasEdawati :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Dibalik Duka
Teen Fiction[COMPLETED] Cerita tentang seorang gadis bernama Nadira Adelin yang harus melawan pahitnya hidup dimasa muda akibat perceraian orang tuanya dan mendapat banyak masalah,, namun ia adalah gadis yang kuat dan mampu bertahan walau keadaan sangat sulit...