BintangKu part 7

615 38 0
                                    


Maaf kalo ada typo dan semacamnya ya. Jangan lupa koreksi tulisan gue😁😁

***

Ify duduk di kursi belajar yang ada di kamarnya. Jam 19:21 Malam. Ify menghembuskan nafasnya kasar. Bayangan tentang Rio dan Shilla terus berputar di otaknya.

Cinta? Ify ingin tertawa jika mengingat kata itu. Dia dan Rio hanya bersahabat. Itu yang selalu Rio katakan padanya. Dan itu tidak akan mungkin berubah menjadi Cinta.

Pyarr..

Lamunan Ify buyar kala mendengar suara pecahan kaca dari lantai bawah. Dengan segera ia menuju ke lantai bawah untuk melihat apa yang terjadi.

Ify terpaku di tempatnya saat melihat Ayah dan Bundanya sedang bertengkar.

"DASAR TUKANG SELINGKUH! PERGI KAMU DARI RUMAH INI!" usir Ayah

"AKU JUGA GAK SUDI TINGGAL DI RUMAH INI!!" balas Bunda Ify dan melengangkan kakinya untuk pergi keluar rumah.

"Bunda!!!" teriak Ify sembari berlari kearah Bundanya.

"Bunda jangan pergi hiks" ujar Ify dengan memeluk Bundanya erat seakan tak rela jika wanita yang sudah membesarkannya harus pergi dari rumah ini.

"Maafin Bunda, sayang. Bunda harus pergi, kamu baik-baik ya sama Ayah" ucap Bundanya sambil melepaskan pelukan dari Ify, kemudian kembali melangkahkan kakinya untuk keluar dari rumah mewah tersebut.

"Bunda!! Jangan pergi!!" teriak Ify histeris dengan sigap Ayahnya langsung memeluk Ify dengan sayang berharap Ify akan tenang.

"Sayang tenang ya. Ada Ayah disini, Ayah yang bakal jaga kamu. Tenang ya sayang" ujar Ayah Ify. Sedangkan Ify hanya terisak di pelukan Ayahnya.

***

Cakka dan Agni sedang berkumpul di rumah Cakka. Seperti malam-malam sebelumnya pasti Agni akan menginap.

Cakka mengamati Agni yang sedari tadi hanya diam. Cakka ingin bertanya namun, ia urungkan niatnya karena takut Agni akan marah.

"Lo kenapa sih, Ag?" tanya Cakka akhirnya karena jengah melihat Agni diam.

"Gue gak apa-apa kok"

"Keliatan banget kalo lo bohong. Ayolah cerita sama gue. Lo ada masalah?" desak Cakka.

Agni menghela nafasnya kemudian menatap Cakka yang tengah menatapnya dengan serius.

"Bukan masalah gue. Tapi, Ify" ucap Agni pelan yang membuat Cakka terkejut.

"Ify? Emang Ify kenapa? Dia sakit?" tanya Cakka beruntun. Agni menatapnya dengan tatapan sinis.

"Gue bakal ceritain semuanya. Tapi, lo janji gak akan kasih tau Rio atau siapa pun" ujar Agni, Cakka mengangguk.

"Sebenarnya Ify tuh suka sama Rio.."

"Suka sama Rio?" potong Cakka, yang membuat Agni melemparkan tatapan tajam kearahnya.

"Hehe maaf, Ag. Maaf. Lanjutin gih" ucap Cakka

"Iya, Ify suka sama Rio. Tapi, sayang Rio gak peka sama perasaan Ify. Bahkan sekarang dia ngedeketin Shilla. Lo tau? Ify sakit saat ngeliat Rio deket sama Shilla dan dia ngerasa kalau Rio mulai menjauh darinya. Masalah Ify bukan itu aja, Cak. Ify juga punya masalah keluarga. Orang tau Ify sering banget berantem bahkan di depan Ify sekalipun" jelas Agni.

"Jadi, Ify suka sama Rio. Tapi, Rio gak peka dengan perasaan Ify. Gitu?" tanya Cakka, Agni mengangguk.

"Sekarang gue bingung banget, Cak. Ify terus-terusan minta pendapat gue. Dia pengen deket sama Rio kayak dulu. Dan dia juga pengen dia yang ada di posisi Shilla" ujar Agni.

"Kita bakal pikirin rencana buat bantu, Ify. Lo tenang ya, lo gak sendiri. Ada gue sama lo" ujar Cakka menenangkan Agni.

"Thanks, Cak" ucap Agni sambil tersenyum, yang di balas anggukan oleh Cakka.

***

Gadis itu tengah tersenyum menatap apa yang telah dia lakukan. Perbuatan yang menurut orang cukup kejam namun, menyenangkan baginya.

"Tinggal sebentar lagi. Semua keluarga lo bakal hancur, bahkan diri lo sendiri" ucapnya tersenyum sinis sambil menatap fhoto seorang gadis yang seumuran dengannya.

Dendam lama akhirnya dapat ia balaskan. Cukup sudah sakit yang dia rasakan dulu. Sekarang waktunya dia membalaskan dendamnya dan orang itu harus merasakan sakit yang lebih dari pada di rasakan olehnya.

"Shilla!" seru seseorang gadis berpipi chubby yang masuk ke kamar gadis itu.

Ya. Shilla. Gadis itulah yang telah melakukan perbuatan yang menurutnya menyenangkan.

"Apa sih lo, Vi?" tanya Shilla ketus

"Lo kenapa gak keluar kamar? Lo lagi ngapain sih? Sampai ngurung diri di kamar seharian?" tanya Sivia beruntun.

"Lo tau Vi? Gue berhasil buat keluarga dia kepisah!" seru Shilla senang. Sedangkan Sivia hanya menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Lo buat keluarga dia kepisah? Kenapa lo lakuin itu?" Shilla menatap kembarannya jengah. Sungguh dia tak mengerti sikap Sivia yang baik pada orang yang telah jahat kepada keluarganya.

"Aduh Sivia! Lo itu kok bego banget sih? Ya jelaslah gue ngelakuin itu. Gue kan mau balas dendam sama keluarga dia. Keluarga dia yang udah buat keluarga kita terpecah belah" ucap Shilla dengan emosinya yang memuncak.

"Shil. Dia gak salah. Dia gak tau apa pun dalam masalah ini! Seharusnya lo balas dendam tanpa nerlibatin dia dalam dendam lo" ujar Sivia.

"Diem deh lo, Vi! Lo jangan muna jadi orang! Lo, jujur aja deh kalo, lo juga nikmatin kehancuran keluarga dia kan?! Ngaku aja deh" hardik Shilla, Sivia menggelengkan kepalanya. Karena jujur dia memang tak pernah suka untuk menhancurkan keluarga orang lain karena, dia pernah merasakan saat keluarganya hancur dan itu rasanya gak enak!

"Shil. Lo tau kan rasanya hidup kalau keluarga kita gak utuh. Rasanya gak enak Shil" ucap Sivia berharap bahwa saudaranya itu akan berubah pikiran.

"Dan gue pengen mereka ngerasain hal yang sama! Seperti yang pernah kita rasain Vi!" ucap Shilla tegas. "Mending lo keluar dari kamar gue, Vi!. Pergi!" suruh Shill dengan segera Sivia keluar dari kamar Shilla.

"Arghh!!! Gue benci lo! Gue benci banget sama lo!!" teriak Shilla.

Bersambung :v

Jangan lupa vote and comment guys!!

BintangKu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang