BintangKu Part 18

578 43 3
                                    


Jadilah pembaca bijak😊jangan jadi pembaca gelap😊😊tinggalkn jejak setelah membaca😊😊😊

***

Sepeninggal Ify. Gabriel dan Rio kembali terdiam. Mereka masih memikirkan omongan Ify yang membuat mereka bingung. Terutama dengan Rio, karena hal ini bersangkutan dengannya.

"Emang gue salah apa?" tanya Rio membuka suara. Gabriel mengernyitkan dahinya.

"Kenapa lo tanya gue?"

"Ya kan selama ini lo yang dekat sama Ify. Jadi, lo pasti tau lah apa yang buat Ify ngejauh dan gak mau maafin gue"

"Ck. Lo pikir karena gue dekat sama Ify, gue jadi tau apa penyebab Ify gak mau maafin lo?" Rio mengangguk "Gak! Gue gak tau apa pun tentang itu. Karena Ify gak terbuka tentang masalah itu sama gue. Ify gak pernah cerita kenapa dia gak mau maafin lo" ujar Gabriel

"Hh trus gue harus gimana?"

"Ya jalanin kata Ify tadi. Ingat dari mana lo mulai di jauhin sama Ify"

"Argh tau bingung banget gue" ucap Rio sembari mengacak rambutnya frustasi

"Udahlah bro, lebih baik kita pulang istirahat, dan lo bisa mikir mulai dari mana Ify jauhin lo"

"Hh yaudah ayo pulang" ajak Rio, yang di angguki oleh Gabriel

***

Sinar matahari memasuki kamar gadis itu melewati celah-celah gorden. Gadis itu mengerjap kan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk.

Dengan mata yang masih terpejam, gadis itu berusaha bangkit dari tidurnya dan duduk unyuk mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal di kasur empuknya. Beberapa menit setelah itu ia beranjak ke kamar mandi dengan perlahan..

15 menit kemudian..

Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan pakaian sekolah yang rapi, gadis itu berjalan menuju meja riasnya untuk memoles sedikit mukanya yang terlihat pucat.

"Ify!"

Ify. Gadis itu menoleh ke arah pintu mendapati sang Ayah yang datang dengan nampan berisi nasi goreng dan segelas susu. Ify menghampiri Ayahnya dan mengecup pipi Ayahnya kemudian mengambil alih nampan yang berisi sarapan tersebut.

"Ayah yang masak nasi goreng ini?" tanya Ify, sembari mengunyah nasi goreng tersebut

"Iya. Ayah yang buat, apa tidak enak?" tanya Ayahnya khawatir. Ify menggeleng dengan senyum yang mengambang kemudian mengacungkan jempol ke arah sang Ayah membuat sang Ayah ikut tersenyum.

"Yah, Ify berangkat dulu ya" ucap Ify setelah menenggak segelas susu. Ayahnya mengangguk.

"Hati-hati di jalan"

"Siap Yah. Kalau gitu, Ify pergi ya. Assalamualaikum Ayahh" pamit Ify kemudian beranjak pergi dari hadapan sang Ayah.

Mempunyai orang tua yang tidak lengkap bukanlah alasan untuk menjadi anak yang lemah, apa lagi menjadi seorang anak yang nakal. Tapi, sebaliknya! kita harus menjadi anak yang kuat, lebih kuat dari mereka yang mempunyai orang tua lengkap

~Shania Ralify~

***

Ify menginjakkan kakinya masuk ke dalam kelas. Senyumnya mengembang saat melihat para sahabatnya sudah berkumpul.

"Hello epribadehh!!" teriak Ify, membuat sahabatnya menoleh padanya dan menatap Ify dengan tatapan cengo.

"Lo sehat kan, Fy?" tanya Sivia dengan muka polosnya yang membuat Ify menghilangkan senyum manisnya.

"Ahh lo mah, Vi. Ngerusak suasana aja padahal kan gue lagi baik pagi ini makanya senyum" gerutu Ify, yang di balas cengiran lebar oleh Sivia

"Hehe maaf, Fy. Abis kemarin-kemarin lo kan pasang muka datar trus jutek. Nah, pagi ini tiba-tiba berubah jadi Ify yang dulu" celoteh Sivia

"Bosen jadi cewek jutek. Ntar, malah gak ada yang nasir sama gue"jawab Ify, sembari duduk di sebelah Gabriel

"Eh, bukannya udah ada yang suka sama lo ya?" tanya Cakka, sambil melirik ke arah Gabriel.

"Hah? Serius? Siapa?" tanya Ify beruntun.

"Ono noh, Fy"

"Saha sih? Buat penasaran aja" gerutu Ify

"Ck. Noh Gabriel suka sama lo" celetuk Alvin, yang membuat Ify, dan juga Gabriel membulatkan mata mereka sempurna.

"What!?" Pekik mereka. Bukan hanya Gabriel dan Ify yang memekik namun, di belakang mereka ternyata ada Rio yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.

"Eanjir bakal ada perang dunia ketiga nih" gumam Cakka yang masih bisa di dengar oleh para sahabatnya.

"Yel, lo suka sama Ify?" tanya Rio yang membuat Gabriel gelagapan

"Kalau Gabriel suka sama gue, emang kenapa?" tanya Ify sinis yang membuat Rio kicep seketika

"Gak apa-apa"

"Yakin gak apa-apa? Atau lo mau buat sensasi sok kaget supaya Shilla ngira kalau gue ngegoda lo?" tanya Ify lagi, yang membuat Rio mengacak rambutnya frustasi.

"Astaga, Ify. Gue gak ada niatan kek gitu. Kenapa lo gak percaya banget sih sama gue?"

"Kepercayaan gue buat lo udah hancur, semenjak lo punya pacar dan ngelupain gue"

"Bukan gue yang ngelupain lo, Fy. Tapi, lo yang ngejauh!"

"Haha makanya lihat mulai dari mana gue ngejauh dari lo!" sentak Ify.

"Rio!!"teriak seseorang dari ambang pintu, yang membuat semua orang yang berada di dalam kelas menoleh ke arahnya.

Disana ada Shilla yang tersenyum manis ke arah semua orang. Dengan dandanan yang emh lumayan membuat para lelaki terpikat. Shilla berjalan ke arah Rio yang berdiri tepat di hadapan Ify.

Tatapan sinis yang Shilla lontarkan pada Ify di balas oleh decihan sinis oleh gadis itu.

"Kamu ngapain sama Ify? Dia godain kamu ya?" tanya Shilla sembari bergelayut manja di lengan Rio.

"What? Gue? Godain dia? Haha sorry gue udah punya pacar" ucap Ify sembari memeluk Gabriel erat.

Gabriel yang di peluk oleh Ify tentu saja kaget. Karena dia sendiri masih cengo dengan ucapan Ify yang mengakui bahwa ia adalah pacarnya. Gabriel dengan perlahan membalas pelukan Ify agar gadis itu tenang di pelukannya.

"Ck. Yo, mending lo bawa deh ni cewe. Ganggu mood kita aja" ucap Sivia datar

"Gue kakak lo, Vi" peringat Shilla

"Gue gak punya kakak. Gue anak satu-satunya di keluarga" ucap Sivia kemudian berlalu dari hadapan Shilla yang diikuti oleh semua sahabatnya kecuali Ify dan Gabriel.

"Sampai kapan lo berdua mau liatin gue sama Iyel pelukan? Iri lo?" tanya Ify sinis.

"Ayo, Yo. Kita pergi" ajak Shilla sembari menarik tangan Rio.

Sepertinya Rio dan Shilla. Ify melepaskan pelukannya pada Gabriel, kemudian menunduk tak berani menatap Gabriel yang menatapnya dengan tatapan intens.

"Sorry"

Bersambung....

BintangKu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang