BintangKu Part 14

599 47 10
                                    


Jadilah pembaca bijak😊jangan jadi pembaca gelap😊😊tinggalkan jejak setelah membaca😊😊😊

*****

Pemuda itu menatap nyalang pada sebuah rumah yang sudah lama tak ia hampiri. Rasa rindu akan suasana rumah itu menyeruak memenuhi batinnya.

Dengan langkah perlahan pemuda itu memasuki halaman rumah itu, kemudian mengedarkan pandangannya berharap tak ada yang berubah dari rumah itu.

Dengan gerakan perlahan dia mengetuk pintu rumah itu. Ada rasa takut di dalam dirinya untuk bertemu dengan si pemilik rumah.

Ckleck..

Pintu itu terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya yang memakai daster.

"Den Rio, apa kabar?" tanya wanita itu. Ya Rio. Rio lah yang mengetuk pintu rumah itu.

"Baik, Bi. Oh iya, Om sama Tante dimana? Ify?" tanya Rio

"Tuan sama Nyonya sudah lama cerai. Trus Non Ify, tadi pergi sama den Gabriel"

Rio seketika terdiam kala ART rumah Ify memberi tahunya bahwa Ayah dan Ibu, Ify sudah bercerai. Dalam hati Rio merutuki dirinya yang terlalu sibuk berpacaran dengan Shilla sehingga tidak tau apa saja yang terjadi dengan sahabatnya.

"Den, kok melamun?"

"Ha? Itu anu umh gak apa-apa kok, Bi" elak Rio

"Ayo, Den Rio masuk. Tunggu non Ify nya di dalam"

"Gak usah, Bi. Rio langsung pulang aja. Kebetulan Rio juga masih harus ngerjain tugas sekolah hehe. Titip salam buat Ify, ya Bi. Assalamualaikum" pamitnya.

Rio pergi begitu saja tanpa menghiraukan si Pembantu yang menatap nya dengan tatapan penuh tanya.

****

"Ify jangan cepat-cepat larinya. Cape tau gue ngejarnya" gerutu seseorang.

"Ayo Gabriel. Ayo kejar gue hahaha"

Iya itu Ify dan Gabriel yang sedang bermain di taman. Canda dan tawa menyelimuti kebahagiaan Ify dan Gabriel. Sudah lama mereka tidak bermain bersama sehingga mereka terlihat seperti anak kecil.

"Ya ketangkep!!" seru Gabriel sambil memegangi tubuh Ify, yang sedang tertawa di dalam pelukannya.

"Iyel, laperrr" ucap Ify manja, Gabriel tersenyum mendengar itu, langsung saja Gabriel menarik tangan Ify ke salah satu pedagang yang ada di taman tersebut.

"Mau makan apa?" tanya Gabriel

"Umh mau makan baso aja dech"

"Oke, ayo kita makan baso" Gabriel kembali menarik Ify ke salah satu warung yang berjualan baso.

Ify dan Gabriel duduk di salah satu bangku. Warung nya tidak terlalu ramai, sehingga Ify dan Gabriel tidak terlalu lama untuk menunggu.

Gabriel berdiri untuk memesan makanan, sedangkan Ify hanya duduk sambil mengamati Gabriel yang sedang memesan makanan untuknya. Ada rasa bahagia di hati Ify ketika Gabriel selalu perhatian padanya. Berbeda dengan Rio yang sekarang tak peduli padanya.

"Pesanan datang!!" seru Gabriel, yang membuat lamunan Ify buyar.

Ify menatap ke arah Gabriel yang tersenyum lebar ke arahnya. Gabriel menaruh semangkuk baso di hadapan Ify, dengan senang hati Ify mengambil mangkuk tersebut dan melahap baso nya dengan lahap.

Gabriel mengusap lembut rambut Ify, membiarkan gadis itu memakan baso dengan lahap.

"Lo gak makan?" tanya Ify

"Makan lah. Ya kali lo makan sedangkan gue gak. Gue juga laper kali"

"Yaudah makan gih"suruh Ify

Gabriel memakan makanannya sambil sesekali menjahili Ify karena gaya makan Ify yang terlihat begitu lucu. Belum lagi kuah baso yang ada di sekitar mulut Ify.

"Aduh, Ify. Hati-hati dong makannya. Lo kayak bayi aja yang baru belajar makan" ucap Gabriel sambil mengelap sisa makanan yang ada di sekitar bibir Ify.

"Hehe gue kan gak tau, Yel. Eh, pulang yuk. Udah sore nih" ajak Ify setelah baso yang di makan telah habis.

"Oke. Ayo pulang" ucap Gabriel sambil menarik tangan Ify pergi dari warung itu (sebelumnya Gabriel udah bayar baso nya ya😂)

****

Skip keesokan harinya

Hari yang sama seperti sebelumnya. Dimana di sekolah hanya ada pelajaran-pelajaran yang menurut sebagian siswa adalah pelajaran yang membosankan.

Bel tanda istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Ify dkk segera bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang terasa sangat lapar.

"Lo tau, Fy? Gue sama Agni udah jadian dong" ucap Cakka yang membuat Agni mendelik sedangkan yang lain hanya menatap Cakka dengan tatapan tak percaya.

"Serius lo, Cak? Lo udah jadian sama, Agni? Kapan?" tanya Sivia beruntun yang membuat Alvin mencubit pipi nya karena gemas.

"Alvin sakit" kesal Sivia, sedangkan Alvin hanya memamerkan deretan gigi putihnya.

"Iyalah serius. Kemarin gue nembak dia trus dia langsung terima" ujar Cakka

Ify mengalihkan pandangannya pada Agni yang terlihat cemberut akan penuturan Cakka.

"Ag, lo beneran udah jadian sama Cakka?" tanya Ify, Agni mengangguk.

"Noh kan. Kagak cayaan sih lo pada"

"Bukan kagak percaya tapi, harus mencari tau terlebih dahulu agar semua yang kita denger itu fakta. Bukan hoax" ujar Gabriel, yang membuat Cakka manyun dan yang lain tertawa.

Tawa Ify seketika berhenti saat melihat dua orang remaja yang tak jauh darinya sedang bercanda dan tertawa bersama. Ada rasa sakit di hatinya saat melihat pemandangan itu. Rasanya ia ingin berlari kemudian memisahkan dua orang tersebut agar tak bersama lagi. Namun, dia tak memiliki cukup keberanian. Karena kebahagiaan sahabatnya sudah cukup walaupun ia harus merasakan sakit hati dan juga perubahan dalam dirinya.

Rio dan Shilla. Dua orang itu yang tengah Ify lihat. Bagaimana bahagianya Rio tanpa dirinya. Dan Ify semakin yakin bahwa perubahannya adalah yang terbaik untuk Rio.

Cuman bisa memandang
Tanpa bisa memegang
Cuman bisa menyukai
Tanpa bisa memiliki
Dan cuman bisa mencintai
Tanpa pernah di cintai.

Bersambung..

BintangKu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang