PERINGATAN!
Chapter ini mengandung unsur kekerasan dan adegan pengiksaan yang mungkin tergolong sadis bagi sebagian orang. Bagi yang ingin membaca diharapkan untuk membaca dengan hati-hati.
Membaca ini adalah resikomu sendiri!
*****
-Tokyo Metropolitan Police Departement-
Pak Harada dan tim beserta Helen bergegas menuju sebuah ruangan, di mana Megu, salah satu ahli IT tim mereka menunggu.
BANG!!!
Pintu ruangan dibuka dengan kasar. Mereka pun melangkah dengan terburu-buru serta cemas.
"Megu, apa yang telah kau temukan?" Tanya Harada ketika tiba dan menghampiri wanita berkacamata yang sedang duduk tegang di kursi, di depan layar komputernya.
Megu memutar kursi dan berbalik menatap Pak Harada.
"Pak, ini buruk!" Ucap Megu dengan gelisah dan cemas. Ia terlihat ketakutan.
"Ada apa???" Tanyanya sekali lagi setalah melihat reaksi Megu yang begitu dramatis.
"Silahkan lihat ini!" Serunya pada Pak Harada sambil memperlihatkan layar laptopnya.
!!!!!
Semua orang terkejut ketika medapati apa yang terpapang di layar itu.
Sebuah video telah di mainkan di layar laptop. Dalam video itu, suasana terlihat samar namun menghanyutkan. Ada sedikit kesan "dewasa" di dalamnya.
Tapi yang membuat mereka semua terkejut bukanlah masalah suasana vulgar itu, melainkan tempat yang menjadi latar dalam video itu serta sang wanita yang terekam di dalamnya!
Tempat itu tak lain adalah kamar dari love hotel yang menjadi TKP pembunuhan beberapa hari lalu! Dan wanita di dalam video itu adalah korban yang termutilasi!
D*MN!
Mereka semua tertegun dan membeku di tempat. Meraka hampir-hampir kehilangan kemampuan berfikir!
Pemandangan dengan penuh adegan dewasa dan menggoda nafsu, tiba-tiba saja berubah menjadi sebuah pemandangan horor!
Suara desahan kenikmatan, kini berubah menjadi jeritan dan tangisan penuh derita, yang meneror hati mereka yang mendengarnya. Membuat hati serta tubuh kita merinding!
Pria dan wanita yang tengah asyik bermadu kasih itu, kini panik bermandi darah!
Ketika mereka berdua tengah asyik menuju puncak kenikmatan, tiba-tiba saja seseorang menyerang mereka! Entah dari mana orang itu datang, dia langsung menarik sang pria dan menusuknya dengan sebuah pisau.
Dia tak langsung membunuh sang pria, tapi hanya melumpuhkannya. Setelah berhasil, ia menyeret pria itu ke lantai dan kembali mendaratkan beberapa tusukan lagi ke tubuh si pria.
Si wanita hanya bisa menjerit histeris ketakutan menyaksikan sebuah adegan sadis di depan matanya. Ia berusaha mundur, menjauh dari sang penyerang. Namun sayang, dia terlalu panik untuk berpikir jernih. Satu-satunya yang wanita itu lakukan hanyalah berteriak, memaki dan memohon untuk dilepaskan.
Setelah puas menusuk korban pria, si pelaku berbalik dan menatap si wanita yang memojokkan diri ke sudut tempat tidur. Ia lalu mendekati si wanita dengan perlahan.
Si wanita panik! Ia terus memohon ampunan. Namun semua itu sia-sia. Si pelaku justru menariknya! Dia menarik rambut wanita itu dan lalu melemparkannya ke lantai, tepat di samping kekasihnya yang tengah sekarat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread Of Fate (The past and present, Between Us)
RomanceGenres: Romance, Thrill, Mystery Berpartisipasi dalam "Indonesia Membaca" #244 - Indonesia [11/5/2018] Fūma Monou, seorang dokter berdarah dingin yang telah membunuh banyak orang demi membalaskan dendam yang ia simpan selama ini pada para korbannya...