[3] talk to me.

550 152 13
                                    

"mau jajan apa?" areska bertanya seiring langkah kaki mereka mulai memasuki pasar kue subuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mau jajan apa?" areska bertanya seiring langkah kaki mereka mulai memasuki pasar kue subuh.

"mau beli kue-kue ama gorengan aja," seru aresha sambil memandangi kue-kue yang tersaji di sepanjang ia jalan.

"udah malem cha, nanti tenggorokannya sakit kalo makan gorengan," peringat areska.

"ssh, ngga bakalan lah," aresha mengangguk mantap.

aresha dari dulu memang keras kepala. jadi areska biarkan saja perempuan itu pergi membeli gorengan.

awalnya yang ditenteng aresha hanya kresek berisi gorengan dan beberapa kresek kue basah, tapi lama-lama kreseknya makin bertambah. kue cubit, mini tart, lapis legit, banyak.

dan semuanya hampir habis dicoba-cobain aresha. areska cuma melongo aja melihat aresha mengambil sepotong lapis legit setelah kresek berisi mini tart-nya sudah habis.

"cha?"

"iya?"

"banyak banget ...." gumam areska takjub, melihat porsi makan aresha yang besar. tidak menyangka kalau aresha sedang selapar ini tengah malam.

"terus?"

"ngga takut kena sugar rush? banyak banget loh itu makanan bergulanya," peringat areska.

aresha ketawa, "dikira bocah kali ya aku kena sugar rush. udah ah, balik yuk," ajaknya.

areska kini diam di kursi setirnya sementara aresha membuka box kue cubitnya sambil memasukkan sepotong kue cubit green tea ke dalam mulutnya.

"mau ngga, res?" tawar aresha sambil nyodorin box kue cubit ke hadapan areska.

"makan aja," areska menggeleng, ia cukup senang melihat aresha makan selahap ini.

"dih gitu, coba dulu, res. enaak!" aresha menusuk satu buah kue cubit dengan tusuk gigi dan disodorkannya ke arah areska.

areska tersenyum dan membuka mulutnya lalu mengunyah kue cubit berbentuk oval tersebut.

"mau langsung pulang aja, atau gimana?" tanya areska, masih mengunyah kue cubit yang terus-terusan disodori oleh aresha.

"jalan-jalan aja, res. sumpek di rumah," kata aresha sambil memasukkan kue cubit terakhir ke mulutnya.

sembari ditemani lagu yang diputar dari radio mengalun dengan tenang, tidak ada konversasi yang ke luar dari bibir masing-masing individu.

aresha sibuk bergelut dengan kenikmatan kue cubit, sementara areska sibuk bergelut dengan jalanan dan pikirannya.

areska sedikit mengecilkan volume radio sebelum menoleh ke arah aresha, "so, how's your day, cha?"

".....baik? kan kita bareng dari tadi?" aresha mengernyitkan dahi.

"maksud aku, selama 6 bulan ke belakang?"

did you happy to live a life without me? how's your feeling when i'm not with you? is it okay? did you miss me?

hal-hal terus berkecamuk di dalam otaknya. apa yang akan aresha jawab?

alih-alih menjawab pertanyaan areska, aresha cuma tersenyum kecil, "how about you?"

i live in pain, cha. i miss you, but i can't go to you.

"great enough," areska mengangguk.

"so do i," aresha tersenyum lalu kembali membuka box kue sus.

ah, bukan jawaban macam ini yang gue mau dari lo, cha.

"nice then."

areska bodoh.

__

Late Night DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang