[10] an answer.

657 151 28
                                    

"i won't comeback, res. you're ain't my home anymore," lirih aresha pelan setelah dua menit pertanyaan aresha dibiarkannya.

"dari enam bulan lalu, kamu bukan rumahku lagi. aku sekarang adalah seorang penghuni yang sedang mencari rumah baru. aku bukan penghuni rumahmu lagi," lanjutnya dengan suara lebih pelan.

ada jeda selama beberapa detik sebelum areska berhasil mencerna perkataan aresha.

areska tersenyum sambil mengangguk, "okay. good luck for finding your new home, then."

"kamu.. ngga marah kan?" aresha bertanya, ekspresinya bingung.

"kenapa harus marah?" aresha menautkan alisnya, bingung ketika lelaki itu bukannya menunjukkan ekspresi kecewa, malah tersenyum.

"i reject to comeback to you."

areska diam, merasakan rasa sakit di dadanya menguar hingga ke seluruh tubuh.

res, be strong. she won't comeback to you. you need to be strong.

"cha, aku selalu berandai apakah kamu akan kembali ke aku lagi setelah enam bulan ini. aku ngebayangin kita yang dulu," katanya dengan sebuah senyum tipis.

"tapi semakin waktu berjalan, semakin kita ngabisin waktu bareng bahagiaku ngga sama seperti waktu dulu."

you really are a coward, res

"grogi, jelas ada. tapi itu karena aku antipati sama tanggapanmu. apa respon kamu. dan setelah itu, aku jadi biasa sama kamu."

keduanya diam seiring areska membelokkan mobilnya masuk ke perumahan aresha.

"waktu pertama kali aku ngetuk pintu rumah dan ngeliat kamu, rasanya aku kayak siap jatuh cinta sama kamu lagi. tapi semakin larut malam, rasa ingin jatuhnya udah memudar, cha."

don't say that.

"alasan aku uring-uringan selama enam bulan ini bukan karena aku masih cinta sama kamu."

"aku rindu kamu. ingin tau kabar kamu, apa hidup kamu bahagia tanpa aku atau gimana. aku khawatir kamu ngga bahagia."

"sekarang aku udah lega, cha. kamu udah bahagia tanpa aku, dan aku berhasil menghapus rasa penyesalanku dulu."

no, you aren't.

aresha menahan airmata yang akan jatuh dari kelopak matanya. ia ingin mengeluarkan suara, tapi tenggorokannya serasa tercekat saat mobil areska berhenti tepat di depan pintu rumahnya.

aresha melepas seatbelt dan turun dari mobil areska, berjalan menjauh sebelum ia berhenti dan membalikkan badan.

"res, aku lagi suka sama orang. kamu mau tahu dia siapa?" aresha mengajukan pertanyaan tiba-tiba. ekspresinya seakan yakin.

yes, i want.

areska diam sebentar sebelum tersenyum tipis dan menggeleng, "ngga perlu. aku mau liat aja nanti siapa laki-laki yang bisa buat kamu bahagia lebih dari aku ini."

"selamat malam, aresha. tidur yang lelap ya, bahagia hari ini sampai di hari kita bertemu lagi nanti. aku pulang dulu."

mobil areska pergi dari depan rumah aresha seiring bulir-bulir airmatanya jatuh ke tanah.

it is you, res. it always you.

i'm sorry.

end.

Late Night DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang