"sumpek di mobil terus, res. turun aja yuk, jalan-jalan ke mana gitu," ajak aresha, malas melihat kalau selarut ini masih ada kemacetan.
"bukan late night drive dong, cha kalo gitu," areska tertawa, "lagi hujan juga, nih."
"bosen, res. udah larut gini masih macet dih."
areska tersenyum tipis lalu ditunjuknya laci dashboard depan aresha dengan dagunya, "liat deh isinya apaan."
"kenapa emang?"
"bawel. buka aja dulu, cha."
penasaran, aresha buka laci dashboard mobil areska. dan isinya merupakan,
"ARES IH, KOK FOTO YANG INI DICETAK? INI JUGA RAJUTAN SYAL AKU YANG GAGAL WAKTU KELAS 10 KAN YANG AKU KASIH KE KAMU? KOK MASIH DISIMPEN? LHO, KOK IKET RAMBUT AKU ADA DI SINI? INI YANG KETINGGALAN DI MOBIL KAMU KAN WAKTU HABIS BERENANG?"
areska mengangguk, masih tertawa. aresha mengubek-ubek isi laci dashboard areska. dan banyak harta karun milik aresha yang sudah lama tidak ia lihat.
"ih, ini boneka panda dari snack yang itu kan? kok ada di kamu sihーIH IH INI KAN TIKET NONTON CINDERELLA WAKTU ITU KOK JUGA MASIH ADA? IH HUHU BONEKA DARI MESIN FUNWORLD, UDAH LAMA NGGA LIAT."
areska terkekeh, "santai aja kali, cha. semua barang-barang kamu aku selalu simpen dalam sana. masih ada semuanya."
"kenapa?" aresha menoleh ke arah areska, bingung.
"ya.. ngga kenapa-napa?" areska ikut menoleh dengan ekspresi polos sambil menggeleng.
aresha diam lalu menyenderkan tubuhnya ke jok kursi dan menghembuskan napas berat, "alasan kamu nyimpen barang-barang itu di sini ... biar kemanapun kamu pergi, kamu seolah ngerasa ada aku di samping kamu ya, walaupun cuma barang dan kenangannya aja?"
kenapa sih, cha, kenapa kamu pekanya tiap kali giliran aku ketahuan kalau lagi rindu kamu?
"dih, ngarep banget," areska tertawa, walaupun sebenarnya aresha tahu kalau tawa areska itu hanya bohongan.
aresha merengut kesal. tapi matanya tertuju pada dua buah boneka mini semacam barbie perempuan dan lelaki sedang tersenyum lebar sambil bergandengan.
"kamu.. masih simpen ini juga?"
areska kehilangan kata-kata. ia bahkan tidak ingat kalau dua benda itu ia simpan di dalam sana. sudah sangat lama ia tidak melihat boneka itu lagi.
"ini dari mainan rumah-rumahan aku kan?" tanya aresha memastikan.
"ini aku," aresha menyentuh rambut hitam si boneka perempuan, "ini kamu," lanjutnya lagi menyentuh wajah boneka laki-laki.
diacak-acaknya lagi laci dashboard areska dan menemukan sebuah rumah-rumahan mini.
".... terus, ini rumah mereka."
tenggorokan areska seakan tercekat. tidak ada kata-kata yang mampu ke luar dari sana.
"di rumah ini bakalan ditanam wortel, bakalan ada banyak kucing, dan rumahnya dicat warna biru muda," suara aresha mengecil, "kata kamu.."
areska tidak pernah suka wortel, tetapi aresha suka.
areska tidak pernah suka kucing, tetapi
aresha suka.areska tidak pernah suka biru, tetapi aresha suka.
semuanya akan areska lakukan, jika itu membuat aresha bahagia.
dan alasan putus mereka juga terpaksa areska lakukan.
agar aresha bisa bahagia.
__
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Night Drive
Fanfictionbukankah 6 bulan seharusnya cukup untuk menyelesaikan semua masalah hati ini? + local name, finished