[7] one fine day

441 131 6
                                    

semuanya berawal dari aresha, murid sma kelas satu yang masih baru pindahan itu—kayak di cerita klise biasa—telat dan ada areska juga yang telat.

gerbang ditutup, ngga boleh masuk, upacara udah dimulai, ada ulangan biologi nanti siang.

awalnya areska mau mengajak aresha bolos, kalau ke-gep guru yang baru datang nanti malah dicatat dan masuk bk.

tapi aresha tidak mau bolos. bahkan aresha sampai harus menahan tangisnya di depan areska, saking tidak mau bolos.

karena kasihan, areska sogok satpamnya dengan rokok sebungkus dan gratis jajan di warung belakang sekolah. untungnya areska sudah saling kenal, jadi satpamnya mau ketika disogok.

upacara selesai, aresha masuk, ulangan biologi lancar. tapi sampai waktu istirahat pun aresha tidak menemukan sosok areska, apalagi dia tidak tau namanya dan belum sempat bilang terimakasih.

sampai akhirnya aresha bisa tahu nama cowok tadi sewaktu areska dan beberapa temen se-perwarkopannya kegep merokok dan namanya disebut kencang-kencang. areska danuandra.

lalu karna satu dan lain hal, mereka berkenalan, dekat, dekat, dekat dan dekat. tidak lama, aresha mengiyakan ajakan lelaki itu sewaktu areska mengungkapkan apa alasan mengapa ia sangat menghargai waktu yang ia lalui bersamanya. semua karena aresha.

——

"ares, denger aku ngga sih?" aresha menggoyang-goyangkan lengan areska kesal.

"kan aku udah nge-hm tadi?" respon areska, terkekeh, tapi masih menatap layar ponselnya.

"liat aku dulu ih, hapenya nanti aja!" aresha mendengus.

areska tertawa, menaruh ponselnya di atas meja dan memiringkan badannya ke arah aresha lalu menopang sisi kepalanya dengan tangan.

"iya, nih aku dengerin ya ngomong."

".....ngga serius ah, kesel."

"terus maunya gimana, sayang?"

"stop calling me with that things, ew!" aresha mendelik geli, tapi diiringi kekehan kecil.

areska tertawa, tapi kini tawanya berhenti sembari menyentuh rambut aresha dan menyelipkan sejumput rambut ke belakang telinganya.

"cha," panggil areska.

"apaan?" malah aresha yang sekarang sibuk dengan ponselnya sementara kepalanya diusap-usap pelan oleh areska, tanpa mengalihkan pandangan.

tidak ada jawaban. aresha menolehkan kepalanya, melihat mata bulat areska tengah menatap dalam kedua bola matanya.

"cha."

"aku sayang kamu."

areska masih diam, melihat aresha dengan tatapan dalam dan aresha tidak mengerti tatapan macam apa yang areska lakukan.

"aku sayang kamu, banget. no words can describe how much i love you."

"aku sayang kamu, banget. dari cara kamu ketawa, ngacak-ngacak rambut, napas, sampai dari cara kamu fall sleep to my arms, aku suka."

























"res.."

"iya?"

"boleh muntah ngga, jijik?"

——

CHISI BANGET AKU MAU IKUTAN MUNTAH MAAF.

Late Night DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang