9| kang ojek pelukable

24 4 0
                                    

Panas mentari yang tidak seperti biasanya membuat kedua gadis yang masih tenggelam didalam selimut mengernyit. Ditambah suara teriakan yang sangat keras membuat telinga keduanya berdengung.
Tapi kedua gadis itu malah semakin menarik selimut lebih keatas dan membuat tubuhnya berada sepenuhnya didalam selimut.

"RAINA! CASSANDRA! BANGUNNN!!!" Bahkan tanpa membuka selimut yang membungkus nya pun. Kedua gadis itu tau siapa makhluk terkutuk yang sudah meneriaki nya sepagi ini.

Kedua gadis itu tersenyum penuh kemenangan didalam mimpinya. Karena suara yang sangat horor itu pergi entah kemana.

Belum sempat keduanya berucap syukur sesuatu terjadi.

Mereka merasakan seperti ada air yang menimpanya. Apa mungkin kamar Raina bocor sampai membuat baju keduanya lepek?

"BANJIR!BANJIR!" Refleks kedua nya pun langsung melepaskan diri dari selimut yang dipakainya karena merasakan semburan yang tidak hanya sekali tetapi berkali-kali yang menyebabkan seluruhnya basah kuyup.

Mata keduanya nya melotot seketika melihat Gavin yang sudah membawa gayung dan dibawahnya terdapat bak yang penuh berisi air. Dan Brayen Pria itu sedang memegang sebuah speaker dan terus meneriaki keduanya.

Tahu pelaku atas semuanya mata keduanya memunculkan api.

Oh. Si Tai dua ini berani banget bangunin singa betina yang lagi tidur.

Tanpa menunggu apa-apa lagi keduanya menyerang Brayen dan Gavin hingga terjungkang kebelakang. Tak hanya itu tangannya pun mulai melakukan tugas nya. Dengan tatapan seperti iblis keduanya terus menyerang.

"Haduh! Berhenti woy! SAKIIIIIT!"

Tanpa memperdulikan teriakan Brayen dan Gavin mereka masih saja menggeluti keduanya.

"Ett lepasin!" Gavin dan Brayen menyentak tangan Cassandra dan Raina. Karena sungguh itu sangat menyakitkan. Karena percaya atau tidak kekuatan Cassandra dan Raina setara dengan Banteng yang sedang mengamuk atau juga sumo.

"Lagian! Lo berdua cari gara-gara mulu! Lo liat nih" Raina menunjuk Baju nya yang sudah basah. Lalu menunjuk kebelakang tubuhnya dimana terdapat kasurnya yang sudah sangat mengenaskan. "Pokoknya gue mau Lo berdua tanggung jawab!" teriak nya Frustasi melihat Kasur kesayangannya seperti itu.

"Baju gue juga! Pokoknya cuciin! Lo berdua yang cuci! Jangan minta bantuan siapapun!"

"Gamau! Eh denger ya ini semua juga gara-gara kalian!" Brayen menujuk Cassandra dan Raina bergantian. Matanya menyiratkan penolakan keras.

Raina berdecak tidak terima. "Heh! Kenapa jadi kita! Lo berdua yang salah dateng-dateng teriak-teriak kaya orang utan! Ehh emang mirip sih" dirinya tersenyum mengejek. "Terus nyiram kita berdua. Lo berdua kita bunga apa! Gue tau gue ini cantik dan harum kaya bunga mawar tapi gausah disiram juga ogeb"

"Iya Lo berdua emang kaya bunga" Gavin menunjukan senyum miringnya.

"Bunga Bangkai!" lanjut Gavin yang diikuti Brayen. Tawa keduanya menggema.

Cassandra yang tidak terima dihina pun mengambil gayung yang sedari tadi dipegang Gavin dan menggetok kepala kedua makhluk didepannya itu membuat keduanya mengaduh kesakitan.

"Ett. Udah deh mending sekarang Lo berdua mandi" titah Brayen tegas.

"Iya. Badan Lo udah bau gitu. Lagian noh liat udah jam berapa tidur kok kaya mayat. Pokoknya Lo berdua mandi! Inget! Se-ko-lah! Masa skorss kalian udah habis! Emang mau kena omel Bu Kepsek hah! Mau di skorss lagi?! Gavin menyiyir panjang lebar membuat kedua adiknya jengah dan hanya memutar bola matanya malas.

Tiger, Wolf, And Blood HolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang