8| Cewek jadi-jadian.

30 4 0
                                    

Setelah keluar dari toilet Cassandra dengan sikap seakan-akan tidak mempunyai salah pun langsung menarik tangan Raina memutari semua tempat tidak lupa mencoba semua wahana permainan tidak ada satupun yang terlewatkan. Dengan Raina yang hanya bisa pasrah mengikuti adik satu-satunya itu. Walaupun disetiap waktu tidak ada sumpah serapah dan gerutuan yang tidak keluar dari mulutnya.

Seperti sekarang Raina hanya merengut kesal melihat adiknya bergabung dengan anak-anak menaiki sebuah bentuk seperti kuda-kudaan yang sedang berputar-putar. Raina menutupi wajahnya dengan tas yang dipegangnya tatkala orang-orang menatap Cassandra aneh karena dia yang paling besar diantara yang lainnya. Petugas juga tadi sempat melarang tetapi Cassandra bersikeras dan melakukan berbagai cara yang akhirnya membuat petugas permainan tersebut menyerah dan membiarkannya. Tidak apa juga karena tubuh Cassandra kecil masih pantas untuk menaiki nya. Walaupun sangat kontras dengan umurnya yang menginjak enam belas tahun.

"RAINA! SERU BANGET SUMPAH! HAHA! SINI IKUTAN SERU!" teriakan melengking Cassandra menggelegar dan hal itu menarik perhatian orang-orang disekitarnya.

Raina semakin menutupi wajahnya dengan tas nya dan berlagak dirinya bukan orang yang dimaksud Cassandra.

Dirinya berjalan dan berhenti setelahnya dia mendudukkan tubuhnya dikursi panjang. Diposisi ini cukup jauh dari posisi Cassandra. Tetapi masih bisa untuk dirinya memperhatikan Cassandra. Dia menurunkan wajahnya memperhatikan sekitar. aman.

Menghela nafas. Ingin rasanya dirinya membunuh Cassandra. Memotongnya dan dijadikan sate.

Raina kejam bukan? Sudah pantaskah dirinya disebut sumanti?

Tiba-tiba saja ada sebuah tangan menutupi matanya. Raina berdecak.

"Udah deh Cass jangan ngagetin gue udah tau ini tangan lo?" ujarnya kesal.

Lantas tangan tersebut tidak lagi menutupi matanya.

Cassandra berdecak. Lantas berjalan dan duduk disebelah Raina.

"Kok lo tau sih itu tangan gue?" ujarnya dengan kesal.

"Jelaslah gue tau. Ogeb sih dipelihara" cibir Raina.

Cassandra yang dicibir hanya menekuk wajahnya.

"Jangan sok imut gitu deh Cass. Muka kaya kanebo kering juga makin kering" Raina cekikikan sendiri.

"Oh ya gue tau kenapa lo bisa tau itu gue" ujar Cassandra bersemangat. Raina menghentikan acara cekikikan nya.

"Why?" ujar Raina sok.

Cassandra mencibir. "Jangan sok iye dah lo Rain. Kaya pernah keluar negeri aja sok iye banget ngomong aja masih belepotan" cibir Cassandra kesal.

Dengan kesal Raina menjitak kepala Cassandra.

Cassandra yang merasa tidak terima membalas nya dengan keras sampai sedikit terhuyung.

"Lo tuh ya Cass!" Raina berdiri dari bangkunya menunjuk Cassandra kesal. "Ga ada sopan-sopannya sama kakak lo! Gue ini kakak lo!" ujar Raina kesal.

Cassandra hanya terdiam. Beberapa saat keduanya bungkam.

"Rain" ujar Cassandra memecah keheningan.

Raina melirik malas. "Apa?"

"Nyium ga lo?" Cassandra mengendus-endus sekitar dengan hidungnya.

"Apasih" ujar Raina kesal. "Bau apa?" ujarnya kesal.

Raina dan Cassandra saling mengendus.

"Cass jangan bilang lo kentut" Raina mulai menuduh Cassandra.

Tiger, Wolf, And Blood HolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang