Sesampainya mereka disekolah...
Ternyata gerbang sekolah sudah tertutup sejak 10 menit yang lalu alhasil, Raina Dan Cassandra tidak bisa masuk kedalam sekolah...
"Aduh Gimana nih Rain, telat kan kita mana ini hari pertama kita masuk lagi. Nanti kalo misalnya si Kakak-kakak laknat itu bilang ke papa gimana?. Lo tau sendiri kan papa gimana orangnya? Bisa jadi oncom kita kena marah. Pokoknya ini semua salah lo! Kalau aja kita ga berhenti dulu tadi buat ngeledekin para om preman itu, gue yakin kita ga bakalan telat. POKOKNYA INI SEMUA SALAH LO RAIN! JANGAN BAWA-BAWA GUE! NGERTI?!" Cerocos Cassandra dengan sekali tarikan nafas, dengan suara yang memekakan telinga. Yang hanya dibalas Raina dengan memutar bola matanya malas
"Udah? Tanya Raina malas."Belum." Cassandra berfikir sejenak.
"Oh ka--mphh" ucapan Cassandra terhenti Karena mulutnya dibekap oleh tangan Raina.Cassandra terus mencoba melepaskan tangan Raina yang membekap mulutnya. Akhirnya sebuah ide muncul di otak Cassandra yang biasanya selalu buntu dan selalu berisikan hal-hal yang tidak berfaedah.
"Aakhhh" teriak Raina karena tangannya baru saja di gigit oleh Cassandra secara brutal.
"Huhhh" ucap Cassandra lega karena akhirnya bisa bernafas kembali. Kalau saja selama beberapa menit kedepan mulutnya masih dibekap mungkin Cassandra pulang tinggal jasad dan Nama.
"Lo mau bunuh gue Rain! Lo ga tau gue gabisa nafas tai! Lo jepit hidung gue." Teriak Cassandra setelah beberapa saat mengatur nafasnya.
"Dan ihh, itu tangan lo bau tai! Najis gue! Jorok banget sih lo. Gila mau mati gue kalo lama-lama lo bekap mulut gue" lanjut Cassandra sembari membersihkan tangan,mulut, dan juga hidungnya dan besikap sok jijik!
"Lo ih gausah pake gigit gue juga kali" kesal Raina sembari meniupi tangannya yang digigit Cassandra
"Lagian tuh mulut ya cerewet banget, ga bisa apa diem sehari aja? Ini kuping gue sakit, bego! Lagian nanti kalo gue kena rabies gara-gara digigit lo gimana? Lo mau tanggung jawab apa?! Ujar Raina kesal"Anjirr lo bilang apa tadi? Gue cerewet? Terus gue bisa nyebarin virus Rabies? Berarti secara engga langsung lo ngatain gue hewan kaya semacam anjing gitu?" tanya Cassandra kesal sedangkan Raina yang mendengarnya tertawa tidak terkendali.
"Wish sekarang adikku ini sudah pintar ya? Sudah mau mengakui nya kalo lo itu... Ya yah lo tau sendirilah adikku" ujar Raina disela-sela tawanya.
"Ishh! Seterah lo dah seterah. Urusin aja dulu tuh tangan lo yang bau tai" kali ini Cassandra yang tertawa.
"Yee seenak jidat ya lo ngomong. Tangan gue in--" "Tok-tok-tok"
Belum selesai Raina berbicara sebuah suara berhasil membuat keduanya menengokkan kepalanya kearah sumber suara tersebut.Diarah sebelah kiri kaca jendela mobil Cassandra terdapat seorang bapak-bapak berumur kira-kira 40 tahun keatas, berkepala botak memiliki kumis yang sangat tebal dan memakai seragam 'security'. Dan dia yang telah mengetuk kaca mobil.
"Neng? Jangan diparkirin disini atuh neng? Lagian eneng berdua kenapa belum masuk bel udah bunyi dari tadi neng" ujar satpam tersebut yang bernama pak slamet.
Reyna dan Cassandra pun turun dari mobil.
"Eneng-eneng ini kenapa belum masuk?" tanya Pak Slamet.
"Telat" jawab Cassandra Malas.
"Kenapa bisa telat?" lanjut pak Slamet sembari memperhatikan Cassandra dari ujung kepala sampai ujung Kaki. Hal itu membuat Raina dan Cassandra Risih.
"Ekhem! Pak biasa aja kali pak. Inget istri-anak dirumah pak" sindir Raina tajam.
"Bukan gitu neng. Bapak cuma bingung kayak ga pernah lihat eneng berdua disini" jelas pak Slamet
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiger, Wolf, And Blood Holy
FantasíaRomance+Teenfiction+humor Ini bukan kisah Bad Boy yang digemari kaum hawa... Bukan juga kisah si ice prince yang dingin dan datar... Bukan kisah tentang persahabatan antara lelaki dan perempuan yang kata orang tidak ada salah satunya yang memendam p...