Happy reading,sorry for typo❤ btw setel lagu sedih..apa aja,biar lebih feel *mungkin itu juga
——###——
Nada menghela nafas beratnya. Hari ini merupakan hari yang melelahkan bagi Nada. Apalagi jika ia harus bertemu dengan Gema. Lelaki menyebalkan itu benar benar membuat mood nya semakin memburuk saja.
Tapi dengan cepat, Nada menggeleng. Mengusir pikiran tentang Gema di otaknya. Jika seperti ini terus, justru akan membuat Nada semakin stress.
Ceklek..
"Kamu jahat mas!! Kamu gak sadar apa? Sama apa yang udah kamu lakuin? Hah?? Kamu udah melantarkan aku sama Nada mas!! Kamu inget kan? Nada itu anak mas!!"
Plakk..
Satu tamparan telah mendarat mulus di pipi Iana. Iana yang sudah berpenampilan kusut itu pun terjatuh duduk di bawah sofa sembari memegangi pipinya yang memerah. Dan itu terbukti jelas jika keributan ini sudah terjadi sejak tadi.
"Tampar aku lagi mas?! tampar!!" triak Iana tak tahan lagi. Ia bahkan sudah tak peduli sudah berapa banyak rasa sakit dari tamparan yang ia rasakan. Rasanya, seolah sudah tak terasa lagi di dalam diri Iana. Bahkan ia masih saja terus mengeluarkan air mata tiada hentinya.
"Dasar kamu istri kurang ajar" dengan rasa amarah yang memuncak, Reno melayangkan kembali tangannya yang terasa ringan itu. Menyapu angin dan bersiap melepas landaskannya pada pipi mulus Iana yang sudah sangat memerah. Namun belum sempat ia menampar pipi Iana, Nada sudah terlebih dulu menghentikan semuanya.
"Pahhh!! Stoppp." triak Nada sekeras mungkin. Ia benar-benar tak peduli jika yang ia lakukan ini akan membuat Reno semakin marah. Atau bahkan bisa memukuli Nada. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan nasib Iana yang sudah kusut itu.
Perlahan, Nada berlari mendekati Iana yang sudah tersungkur ke bawah sofa. Lalu memeluknya dengan penuh kasih sayang. Dan memberikan kelembutan seorang anak kepada ibunya. Sedangkan Iana hanya diam dan terus menangis. Bibir nya yang terasa kelu seolah tak bisa lagi membuka suara. Hanya air mata lah yang bisa ia keluarkan sebagai suara hatinya.
"Pah, papah itu benci nya sama aku kan? Kenapa justru mamah yang papah pukul!! Kalo papah mau melampiaskan rasa benci papah, pukul aja aku pah!! Jangan mamahh!!"
"Dasar, ibu sama anak itu sama saja!! Sama sama menyusahkan!!" setelah mengucapkan itu, Reno malah pergi tanpa mempedulikan Nada dan Iana.
Iana yang masih terduduk di bawah sofa masih saja menangis. Sesekali tangannya mengusap lembut rambut Nada. Meskipun tangannya terasa sangat lemas. Nada yang melihat keadaan ibunya saat ini juga ikut menangis. Nada benar benar tak percaya jika Ayahnya yang sejak dulu sangat menyayangi keluarga, entah kenapa sekarang malah jadi seperti ini.
"Mah, mamah gak kenapa-kenapa kan? Bilang sama Nada mah, mamah di apain aja sama papah." Iana yang berusaha terlihat tegar di hadapan Nada itu dengan cepat menggeleng. Seolah membantah perkataan Nada. Nada sebenarnya tahu, itu hanyalah kepalsuan yang ditunjukan oleh Iana. Tapi Nada tetap berpura-pura mempercayai Iana. Karena Nada tahu, jika Iana tak akan setuju kalau Nada berbuat yang aneh-aneh kepada Reno. Ayahnya.
"Mah— " ucap Nada dengan suara parau. Mungkin dikarenakan oleh tangisannya yang ia tahan. Sebenarnya bukan tanpa alasan Nada melakukan itu. Nada hanya ingin terlihat tetap tegar dihadapan ibunya. Jika Nada saja sudah rapuh seperti ini. Lalu apa yang bisa dijadikan penguat bagi ibunya. Karena hanya Nada lah yang bisa dijadikan alasan untuk Iana tetap kuat menjalani ini.
Iana kembali mengelus rambut Nada. Lalu ia berusaha tersenyum meski air matanya masih terus mengalir di pipinya. "Sayang,anterin mamah ke kamar ya. Mamah mau istirahat"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Nada
Genç KurguA best cover by @Ecenggondhok Untuk menghadirkan cinta itu tak perlu mencari seseorang yang sempurna dan sesuatu hal yang indah. Terkadang, sesuatu yang menyebalkan juga bisa membuat cinta itu hadir tanpa diminta. Dan itulah yang kini dirasakan oleh...