Happy reading❤ sorry for typo👻
———###———
Nada terus saja menghentakkan sebelah kakinya dengan ritme pelan. Ia benar-benar sudah merasa pegal saat ini. Zean memang gadis yang bisa di predikatkan sebagai miss jam karet. Lihat saja, saat ini sudah pukul 19.30. Itu tandanya, sudah setengah jam Zean ngaret. Entahlah, entah Zean yang memang sengaja memperulur waktunya atau memang karena jalanan yang sedang macet.
Sudah berulang kali Nada melirik ke arah jam tangan hitam yang melingkar sempurna di lengan kirinya. Sesekali, desahan pelan keluar dari mulut Nada. Menandakan bahwa ia sudah lelah menunggu.
Tau gini, gue gak usah nge-iyain omongan Zean. Batinnya menggerutu. Jika dalam hitungan 5 detik Zean tak datang, Nada bersumpah akan pulang dan membiarkan Zean sendirian. Masa bodo soal Zean. Toh dia ini yang salah.
5,, ucap batinnya mulai menghitung mundur.
4,, Nada masih menyempatkan diri untuk melihat sisi kanan dan kirinya. Mungkin saja sudah ada tanda tanda kehadiran Zean.
3,,tetap tidak ada. Lalu kemana gadis itu?
2,, sudah cukup. Nada sudah membulatkan tekadnya untuk kembali pulang ke rumah.
1,,
Masih dengan wajah kesal, akhirnya Nada benar-benar menuruti omongannya tadi. Jika besok Nada bertemu Zean, Nada berjanji akan menjambakknya sekencang mungkin.
Brukk..
Sial. Belum berkurang rasa kesal yang kini ia rasakan, malah ditambah lagi dengan kejadian ini. Ya tuhan, kenapa engkau tidak pernah mengizinkan hambamu untuk berbahagia sedikit saja. Mungkin itulah yang ada di benak Nada.
"Mas, bisa jalan gak sih?" ucap Nada sekenanya saja tanpa melihat ke arah si penabrak. Tak peduli jika orang itu akan marah atau malah mengoceh tiada henti. Mood nya benar-benar hancur saat ini.
"Enak aja kalo ngomong, lo kira gue gak pernah belajar jalan apa? Pas gue kecil" jawab lelaki itu tak mau kalah. Membuat Nada semakin malas meladeninya.
Tapi tunggu, sepertinya ia mengenali suara itu. Itu seperti suara—
Dengan cepat, Nada mendongak. Melihat ke arah lelaki yang memang lebih tinggi sedikit dari nya. Dan benar saja, ia terkesiap saat melihat wajah lelaki yang kini di hadapannya itu.
"Lo?!"
Lelaki itu yang sejatinya adalah Gema pun mendengus. "Apa? Tetep mau nyalahin gue? Jelas-jelas ini salah lo. Gak tau di belakangnya ada orang main balik badan aja."
"Ishh, lo lagi lo lagi! Gak puas apa lo ganggu kehidupan gue?! Udah ngambil sepatu gue! Gak di balikin lagi! Dasar maling." cecar Nada tak kalah hebatnya. Masa bodo, mood nya sudah hancur saat ini. Kenapa tidak di hancurkan lagi saja dengan melampiaskan ke pria ini?
"Enak aja lo ngatain gue maling, apa susahnya si minta maaf doang."
"Gue gak akan minta maaf! Apalagi sama cowok nyebelin kaya lo!"
Bukannya marah, lelaki ini malah tersenyum miring. Lalu membuang pandangannya ke arah lain. Sesaat, ia kembali memandang Nada. Gadis yang terlihat amarah nya sudah di ubun-ubun itu.
"Ya— gue sih gak masalah. Apa lo yakin bakal biarin sepatu 'kesayangan' lo di gue?"
Nada terdiam. Entah kenapa ia baru ingat sekarang. Sepatunya masih ada di Gema. Jika ia masih bersikap seperti ini, otomatis Gema tak akan pernah mengembalikannya.
Apa ia harus minta maaf?
"Kenapa diem? Baru sadar ya?" lelaki itu terkekeh seolah meledek Nada.
"Brisik lo! Iya iya, gue mau minta—" Nada benar benar menggerutu di dalam hatinya. Kenapa sampai saat ini ia masih belum bisa mengucapkan kata 'maaf' dengan lantang.Ya tuhan, bantu Nada.
"Gue minta—m,,ma"
Ayolah Nad, ayo, lo pasti bisa. Ucap Nada menyemangati dirinya.Ia memejamkan matanya sebentar lalu menghela nafas .Tetapi ia berusaha sepelan mungkin agar lelaki itu tak menyadari rasa gugup nya.
"Minta apa? Minta maaf kok lama banget." sinis Gema. Membuat Nada semakin campur aduk rasanya. Satu sisi, ia mencoba untuk meminta maaf. Tetapi sisi lain ia merasa muak dengan Gema. Bisa-bisanya lelaki ini tak tahu kondisi. Apa ia sebodoh itu?
"Arggghhhh" Nada benar benar kesal saat ini. Kenapa ia masih tak mampu mengucapkan kata yang bahkan mudah untuk diucapkan?
Masih dengan rasa kesal, Nada justru malah memilih untuk pergi. Meninggalkan lelaki itu yang masih menunggu Nada mengatakan maaf. Bahkan tingkah Nada kali ini membuat Gema heran. Kenapa Nada malah pergi disaat seperti ini?
"Hei, kok lo pergi sih" triak Gema. Karna saat ini posisi Nada sudah agak jauh dari Gema. Entahlah kenapa itu bisa terjadi. Sepertinya Nada cepat sekali berjalan.
Nada hanya menengok ke arah Gema dengan tatapan sinisnya. Seolah ia ingin mengatakan 'bukan urusan lo!' .Namun setelah itu, Nada malah langsung melengos pergi tanpa mengatakan apa-apa.
Gema sendiri hanya tertawa pelan meremehkan, dengan senyuman miring yang biasa ia tampilkan. Ia memang sedikit aneh dengan gadis itu. Sejak awal pertemuan pertama, Nada memang tak pernah mengatakan maaf sedikit pun. Ia bahkan pernah berfikir jika Nada adalah gadis sombong yang memang tak pernah ingin mengakui kesalahannya. Namun, semakin kesini, ia baru menyadari perkiraannya itu salah. Ia pikir, Nada hanya tak bisa mengatakan maaf pada dirinya. Namun juga kepada orang-orang lain. Itu berarti, Nada memang tak bisa mengucapkan kata maaf.
Entahlah, apa yang sudah membuat gadis itu bisu akan kata 'maaf'. Gema sendiri memang sedang mencari tahu soal itu.
Hingga akhirnya, Gema harus ber lelah-lelah ria memikirkan bagaimana cara mencari tahu nya.
Bersambung~~
Wayoloh👻👻
Ternyata Nada bukan cewek sombong sama jutek yang Gema pikir gengs😆 kalian sepemikiran gak nih sama Gema? Kalo iya berarti kalian juga salah😂😂*apasih Ef -_-
Intinya jangan lupa Vote Comment yaaa😘😘❤ kutunggu loh..anti dark readers and silent readers oke😆😆
Btw soal gift yang ef janjiin,, bakal ef kirim ke masing-masing dari kalian ya..Ef putusin, buat kasih gift ke kalian yg udah comment cb ini..Buat apresiasi dan buat rasa trimakasih ef 😆 Cek dm kalian ya guys😊❤ kalo ada yg belum ef krim, mhon sabar ya.. Tangan ef cuma dua..mungkin itu lagi delay😂😂 dan buat yg comment setelah part ini di up, mhon maaf gak ef kasih gift ya..
Tapi tenang, bakal ada lagi kok..dan setiap harinya bakal beda gift yg pastinya makin kece😍 ditunggu vomment kalian ya..

KAMU SEDANG MEMBACA
Gema Nada
Ficção AdolescenteA best cover by @Ecenggondhok Untuk menghadirkan cinta itu tak perlu mencari seseorang yang sempurna dan sesuatu hal yang indah. Terkadang, sesuatu yang menyebalkan juga bisa membuat cinta itu hadir tanpa diminta. Dan itulah yang kini dirasakan oleh...