Question

4 0 0
                                    

Kau itu,  kayaknya sehari nggak cerita soal dia nggak afdol ya?

"Char,  tau gak?  Si Daniella kemaren-"
"Char,  gue jealous banget tadi si Daniella-"
"Char.. Dia jadian sama doinya. "

Ah,  di saat itu kayaknya aku terlalu berharap. Aku lupa,  kau kan kepala batu.  Entah sudah berapa kali kubilang supaya berhenti mengejar orang kayak begitu,  masih juga 'kekeuh'.

Rasanya seperti seseorang sudah menulis dengan spidol permanen,  kata 'teman' di punggungku.  Ukuran jumbo pula.  Entah sampai kapan label tersebut menyatu denganku.

Nah, hari ini kau sudah siap pergi ke Belanda.  Melanjutkan studi mu sebagai mahasiswa jurusan arsitektur yang sebentar lagi dengan mudah menggapai impian.  Aku tidak iri, kok.  Malah aku mendukungmu.

Ada beberapa hal yang masih ingin ku sampaikan kalau nanti kau pulang.  Tapi aku malah berlari sambil menahan air yang mengancam keluar dari netraku.

Sekarang dengar,  semua teriakan histeris orang-orang. Suara degup jantung yang kian melambat.  Dan suaramu yang terakhir kali kudengar mencoba meneriakkan namaku.

Ah, kalau saja aku masih punya kesempatan untuk bertanya.

"Do you feel the same,  Arvi?  Because I'm pretty sure you don't. "

Coffee Break✔️Where stories live. Discover now