•~°Chapter 01•~°

1.9K 76 4
                                    

Happy Reading you all 🤗

Valentine , dia adalah pacarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Valentine , dia adalah pacarku.

Nama yang hanya terdiri dari satu kata. Tapi bagiku namanya adalah yang terindah.

Walaupun banyak perempuan didunia ini yang melebihi Valentine, tapi bagiku dia hanya satu.

.

.

.

.

06:55

Aku sekarang sedang menatapnya yang sedang duduk disampingku.
Matanya yang coklat keemasan membuatku tak bisa berpaling disaat dia melihatku.

Aku dikejutkan disaat aku sedang sangat seriusnya memperhatikannya.

"KAMU YANG DISANA PERHATIKAN KEDEPAN!!!" Kata bu Lina

Semua pasang mata langsung tertuju padaku termasuk Valentine.

"Ehm... iya bu..." ucapku

Bu Lina memutuskan untuk kembali melanjutkan pelajaran daripada menghukumku.

"Aku ngak suka dia bentak bentak kekamu" kata Valentine yang kini menatap lurus ke arah Bu Lina dengan tajam.

"Ya ngak apa apa juga sih... aku juga yang salah" jawabku.

"Kamu ini bagaimana, kalau ada orang yang menindasmu apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Valentine dengan nada yang sedikit tinggi daripada sebelumnya.

"Aku akan berusaha untuk sabar dan tetap bersikap baik." Jawabku.

"Kalau aku akan melenyapkan orang itu hingga dia tidak bisa menyakitiku dan kamu" Valentine memiringkan kepalanya padaku.

Aku tidak perlu menebak jawabannya. Pasti persis seperti ini.

"Valen....." Kata kataku terhenti saat semua orang serentak berdiri dan keluar dari kelas.

"Aku mau ke kamar mandi" dengan nada jutek dia beranjak dari kursinya.

"Mau aku temenin?"

Dia lalu menatapku dengan tajam

"Kamu gila ya" Valentine pun memalingkan mukanya dariku dan berjalan kearah pintu.

***

07:58

Valentine kamu dimana?

Aku menunggunya dibalik meja kantin, ini sudah kebiasaanya kalau sudah telat.

Tiba tiba ada seseorang mengagetkanku.

"Hei jangan melamun aja"

Aku memalingkan mukaku dan melihat orang yang menyapaku.

"Hai.. Melody" aku sapa dia balik.

"Kamu melihat Valentine ngak?" Aku langsung tanya dia.

"Hah ngak tuh" Dia lalu duduk disampingku.

Aku sempat kecewa saat dia tidak mengetahui Valentine ada di mana.

"Yaudah sambil nunggu dia dateng, gimana kalau kita minum dulu. Nih aku udah beliin" Melody lalu menyodorkan botol minum padaku.

"Ya ampun Melody... repot repot segala. Tapi trima kasih ya.." Aku ambil botol minum itu.

Ketika aku buka tutup botolnya dan hendak meminumnya. Tiba tiba para Mahasiswa langsung lari kearah kerumunan.

"Hei.. jangan minum dulu itu ada apa"
Melody langsung menghambur kearah kerumunan.

"Melody tunggu..." aku berlari mengejarnya.

Sial... cepet banget nih cewek larinya...

Aku sudah sampai di kerumunan itu. Dan aku mencoba melihat apa yang terjadi.
.

.

.

.

08:00

Setelah berusaha berdiri diantara para Mahasiswa lain.

Akhirnya aku bisa melihatnya.
Aku tersentak mundur, tak percaya apa yang tadi kulihat.

Melody langsung berlari ketengah dan membantu mengangkat tubuh itu.

Tubuh itu kaku dan berlumuran banyak darah.

Dan tubuh itu adalah milik Bu Lina.

"Kalian cepat panggil ambulan. Kenapa hanya berdiri saja!!"
Teriak Melody yang kini meletakkan kepala Bu Lina dipangkuannya.

Para Mahasiswa tergesa mengambil handphone, ada yang memfoto kejadian itu ada juga yang langsung menelepon.

Aku hanya terpaku melihat kejadian ini. Berarti tadi adalah saat terakhir aku melihat Bu Lina.

Aku berusaha menggerakan kakiku dan berjalan mundur menjauh.

Namun seseorang menepuk bahuku.

Aku membalikan badan hingga berhadapan dengannya.

Dengan tatapan yang tajam dia berkata.

"Aldrian antar aku ke kelas, sekarang"

***

Hai pembaca setia wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai pembaca setia wattpad....

Terima kasih yang sudah baca cerita ini....

Aku akan segera post untuk lanjutan ceritanya...

Tolong bantu voment dan follow juga ya...

My Psychopath GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang