Happy reading you all 🤗
Kami bertiga memasuki halaman rumahku dan melewati barisan pepohonan yang berada di sepanjang jalan.
Sesekali aku memperhatikan Melody yang duduk di kursi belakang.
Karena jarak antara gerbang utama menuju rumahku lumayan jauh, kami terpaksa harus mempersilakan Melody bersama kami.
"Mel kamu ada mau apa kerumahku?" Tanyaku.
"Aku heran saja karena kamu tadi ngak dateng ke kampus" jawabnya.
.
.
.
.
Kami bertiga turun dari mobilku dan berjalan kearah pintu rumah.
Ketika membuka pintu rumahku, suasana disana sangat hening.
Aku sudah beberapa kali memanggil ayahku, namun dia tidak terlihat dimana pun.
"Oke bagaimana kalau kita berpencar saja. Aku ke dapur, Valen ke lantai atas dan kamu Al ke loteng" Melody mengusulkan sebuah rencana.
"Hm.... ide bagus. Kalian semua hati hati ya" aku menyetujui ide Melody.
***
Aku berjalan menelusuri tangga loteng yang sedikit berdebu.
Kulangkahkan kakiku dengan hati hati.
Aku membuka pintu loteng dan melihat ayahku ada di sana.
"Ayah" aku panggil dia.
Ayahku terus membisu dan duduk di bangku ibuku biasa menulis.
Karena penasaran aku dekati ayahku.
.
.
.
.
Namun langkahku terhenti disaat aku melihat darah yang membasahi baju ayahku.
Aku ingin berteriak namun aku tak bisa.
Langsung ku telepon ambulan agar datang cepat.
Aku mengguncag bahu ayahku dan memanggilnya berkali kali.
Tidak, tidak lagi aku kehilangan orang yang sangat berarti bagiku.
Sudah cukup aku menderita karena kehilangan ibu.
Aku tak peduli seberapa acuhnya ayahku padaku, aku tetap menyayanginya.
Dia adalah satu satunya keluargaku, aku mohon padamu tuhan jangan ambil ayahku dariku.Aku memeluk ayahku yang tak bergerak, pisau yang menusuk dada ayahku semakin membuatku marah.
Aku cabut pisau itu dan melemparkannya keujung ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath Girlfriend
Mystery / Thriller. • Do you believe that people who loves you so much can do anything to make you only loving her? ●●●