The Good Hazard by Raadheya

174 13 3
                                    

"Kita mungkin belum saling mengenal dengan baik. Tetapi aku selalu ingin mengenalmu. Belajar mengenaimu dengan lebih banyak. Menjalani hari-hariku denganmu."

•••

Chapter 01

"Tolong katakan kepadaku mengapa aku melakukan ini, Eve," ujar Leanora untuk yang kesekian kalinya. Ia sekali lagi menarik napas panjang. Membetulkan lagi topi kumal yang ia kenakan untuk menutupi surai pirang gelapnya. Menyamarkan dirinya yang adalah seorang lady anggun dengan didikkan sempurna sebagai seorang bangsawan dan berupaya menjadi seorang pria muda biasa.

"Karena kau menyayangiku. Karena kau adalah temanku. Karena kau adalah yang terbaik, Leanore," bisik Eve dengan gemas.

"Dengar Eve. Sepertinya ini bukan ide yang bagus dan jelas ini bukan ide yang bagus," cicit Leanora sambil meremas kedua tangannya.

Suara dengusan kuda di sekitarnya kembali membuatnya waspada. Suara para pria yang mengumpat kasar dan tidak memiliki sopan santun kerap terdengar. Bau dari kotoran kuda tidak menambah keadaan berubah menjadi baik.

"Kita bisa menghentikannya sekarang, Eve," pinta Leanora lagi dengan berjalan tepat di samping Evelyn Blake. Mata biru jernihnya bergerak-gerak dengan cepat. Mengamati ke sekitar dan ia tahu apa yang ia lakukan saat ini benar-benar akan membunuh kesempatannya memulai debut di tahun ini.

Jika saja orang-orang di sekitarnya tahu siapa dirinya sebenarnya... Oh God. Leanora tidak berani untuk memikirkan hal itu. Jelas itu terlalu jauh daripada kesulitan yang akan ia hadapi saat ini.

"Eve, kau harus membatalkannya," desis Leanora lagi.

Tidak tahan karena satu-satunya putri keluarga Blake di depannya mengabaikannya, ia akhirnya menyeret Evelyn untuk menepi. Membuka sebuah kandang kuda yang telah kosong dan mengurung mereka di sini.

"Serius, Eve. Kau harus membatalkan apa yang ingin kau lakukan saat ini." Peringat Leanora tajam.

Evelyn memutar bola matanya. Ia berdecak dengan sebelah tangan yang berada di pinggangnya.

"Serius, Leanore? Kita sudah mendiskusikannya seribu kali dan pada akhirnya kita telah mencapai kata sepakat. Kau akan membantuku kali ini dan aku akan membantumu, well, mendekati Rafe atau Steve. Bahkan aku akan membantumu untuk mendekati keduanya jika perlu, Leanore," bujuk Evelyn. Ia tahu bahwa sahabatnya menyukai salah satu kakaknya. Namun Leanora cukup keras kepala untuk mengakui kakak yang mana yang ia sukai. Well, Evelyn belum bisa menebaknya karena kakaknya meski kembar identik dan bukannya kembar siam, hampir selalu pergi ke semua tempat bersama-sama.

"Mereka akan membunuhku jika sesuatu terjadi kepadamu, Eve! Bahkan untuk membayangkan dia pun aku tidak akan berani lagi!"

Evelyn kembali berdecak. "Kau harus mempercayaiku, Leanore. Aku hidup bersama dengan kuda karena ayahku memiliki peternakan kuda terbesar di Inggris Raya. Aku bahkan sudah bisa berkuda sejak aku bisa mengingat. Kau tahu kemampuanku!"

"Aku mempercayaimu jika kita tidak berada di dalam arena pacuan kuda, Eve. Apa yang kau lakukan dengan menyamar menjadi joki bisa membunuhmu! Dengan kecelakaan yang sering menimpa para joki-" Leanora tercekat. "Aku tidak percaya telah menyetujui ide gilamu ini. Ya Tuhan..."

"Percayalah kepadaku. Kau tahu bahwa ini satu-satunya kesempatanku untuk membuktikan diri."

"Kau tahu tidak perlu melakukannya."

"Aku harus, Leanore. Kau tahu betapa menyebalkannya Steve yang selalu mengolokku karena aku seorang perempuan."

"Kau tahu itu hanya sebuah candaan."

A DAY IN THE PAST [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang