The Earl's Secrets by Moonlight1222

17 3 0
                                    

 "Memaafkan masa lalu merupakan cara terbaik untuk dapat menjalani kehidupan selanjutnya."

•••

Chapter 01

Burle Hall, 1875.

Saat pertama kali sampai di Burle Hall, Colesha sudah menebak beberapa pekerjaan yang nantinya akan dilimpahkan padanya; pekerjaan yang tidak akan jauh dari tugas membersihkan dan melayani, tapi akan lebih baik lagi bila sebagai juru ketik. Setelah bertemu dengan semua pekerja yang sangat ramah padanya, Colesha mendapatkan tugas sebagai pelayan pribadi Lord Vella.

Di hari pertamanya bekerja ini, ia langsung bertemu dengan Gibson Esrlson Green Lawford, Earl of Athelston ke-5. Sang earl ternyata masih sangat muda. Colesha rupanya salah mendengar perkataan Mr. Watson dan menambah angka sepuluh di usia sang lord. Ia mencoba mengingat lagi saat Mr. Watson menanyakan usianya, pria tua itu mengatakan bahwa dirinya hanya berbeda lima tahun dengan Lord Athelston. Itu artinya sang lord baru dua puluh lima tahun.

Tubuh pria itu tinggi dan tegap, rambut hitamnya ditata rapi dan bermata sebiru samudera. Tampan dan menawan, itulah kesan pertama yang Colesha tangkap dari figur pria itu. Dia pasti menjadi idola para pekerja wanita. Lord Athelston bukan pria yang banyak bicara. Setelah Colesha memberi hormat dan memperkenalkan diri, pria itu langsung meminta Colesha untuk mengikutinya, meski Colesha sempat dirundung perasaan tidak nyaman karena pria itu memintanya untuk memanggil dengan nama depan. Bahkan Mr. Alfred, sang house steward saja memanggilnya dengan 'My Lord'.

Pastikan saja dirimu tidak melakukan kesalahan di hari pertamamu bekerja, Esha. Ia berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak memikirkan hal-hal aneh.

Keduanya sampai di sebuah rumah besar yang bangunannya terpisah dari Burle Hall. Arsitektur luarnya tidak kalah indah dari Burle Hall. Saat berada di dalamnya, Colesha terdiam melihat lapangan luas yang dipenuhi rumput yang tampak seperti permadani hijau, di beberapa titik hijau itu terdapat jalan setapak yang mengarah ke beberapa pintu. Apa ini semacam padang rumput pribadi? Keheranan, Colesha mengikuti langkah Gibson menuju salah satu pintu kayu ek yang berukiran paling rumit dari pintu lainnya.

"Perlu kau tahu, Vella sangat sensitif dengan sentuhan orang asing. Setidaknya hari ini kau harus mengusap kepalanya selama dua jam agar dia mengenalimu."

Kata-kata Gibson, Earl of Athelston tak ayal membolakan sepasang cokelat Colesha. Sedari masuk ke tempat ini sampai ke detik ini dalam jarak satu meter, ia sudah berusaha untuk tetap diam dan mengunci semua pertanyaan dalam kepalanya sembari terus mengawasi sang lord yang sedang mengusap-ngusap kepala Vella yang berambut lurus warna putih sampai perintah nyeleneh itu keluar dari mulut sang lord.

"Kemarilah."

Colesha mendekati Gibson dengan kikuk, berdiri di samping pria itu yang menjulang, kepalanya hanya mencapai ketiaknya. Sementara Vella menatapnya dengan sepasang hitam teduhnya, membuatnya sedikit merasa tenang, tampaknya Vella tidak akan menyusahkan pekerjaannya: Vella pasti menerima kehadirannya.

"Tanganmu," perintah Gibson.

Tanpa ragu, Colesha menyentuh leher Vella. Saat kulit jari-jarinya bersentuhan dengan kulit putih Vella yang bersih, Vella berubah gelisah, kepalanya bergerak ke kanan dan kiri—menolak keberadaannya. Prediksi Colesha salah, Vella sama manjanya dengan anak-anak kaya yang pernah dibacanya dalam novel. Ia melirik Gibson sengit—si penyebar perilaku manja Vella. Kemudian, seolah seperti sedang menenangkan Vella, Gibson membelai rambut Vella sembari menatap ke dalam mata Vella.

Colesha terdiam melihat Vella yang berubah tenang. Entah ini hanya perasaannya saja atau memang benar adanya, ia merasakan ada ikatan batin di antara keduanya. Kemudian menjadi aneh sendiri dengan pemikirannya. Fokus, Esha. Jemarinya yang bersisian dengan jemari besar nan panjang milik Gibson membuatnya tersadar betapa dekatnya posisi mereka saat ini. Wajahnya bersemu.

A DAY IN THE PAST [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang