Mobil Fortuner itu telah terparkir sempurna di halaman rumah dua lantai yang bersih dan resik. Tara turun masih dengan kaca mata yang bertengger di hidungnya. Sekejap kekasihnya itu diam memandang.
Gila kok dia cakep banget ya, gagah pula. Bener gak ya apa kata si Susi?
Susi teman satu ekstrakurikulernya yang kuliah di jurusan Bahasa Indonesia mengatakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar namun kental dengan logat Jawa. Tak lupa duduk tegak ala-ala ningrat darah biru di salah satu café.
"Dengar ya Kintari, dengan tidak mengurangi rasa hormat karena dianggap telah meragukan kecantikanmu. Kekasih pujaan hatimu itu kan tampan, bahkan sangat tampan. Dan perlu diingat dia adalah seorang pilot dengan pramugari cantik yang mengelilinginya. Apa kamu yakin dia setia?." Kalimatnya memang baik dan benar juga halus, tapi maknanya terasa menusuk ke dalam jiwa raga Kintari.
Bilang aja langsung, "loe yakin si Tara gak selingkuh?. Secara dia ganteng banget mana pilot lagi. Cinta loe ada diujung jurang, bakal jatuh langsung ke dasar kalau ada pramugari genit jorokin loe."
"Gak mungkin princess galaxy ini terkalahkan. Bukan loe banget. Kata Dylan juga orang cemburu itu buat yang gak percaya diri dan gue setuju," gumam Kintari dalam hati.
"Kin," Kintari tersadar dari lamunan bodohnya dan mengikuti langkah kekasihnya itu memasuki rumah.
Rumah minimalis dengan perpaduan biru langit dan putih. Tak lupa sangat bersih dan rapih. Sofa putih keramat yang membuat Tari enggan duduk diatasnya pun terlihat diujung matanya. Teringat kejadian saat dia baru pertama kali datang.
"Kin jangan makan es krim di sofa itu," titah Tara dengan tatapan laser membunuhnya ketika Kintari baru saja mendaratkan bokong seksinya dengan cantik. "Kenapa?," tanyanya dengan mulut penuh es krim.
"Aku tau kamu makan kaya apa, jadi lebih baik kita ditaman belakang aja." Kintari hanya bisa mengangguk, namun sayang ketika dia berdiri sendok nya jatuh tepat diatas sofa putih itu. Kintari menoleh dengan hati-hati ke arah kekasihnya.
"Demi spatula spongebob atau celana Patrick punya kakak gue, gue pengen ngilang," gumamnya ketika melihat mata kekasihnya tajam setajam silet. Namun setelah Kintari lihat-lihat lagi sepertinya silet terlalu tumpul, belati? Golok? Atau samurai? Ya samurai lebih cocok, panjang, tajam dan menusuk.
Semenjak tragedi itu, Kintari menyebutnya sebagai sofa kramat.
"Sini duduk ngapain berdiri disitu?," tanya Tara yang sudah duduk. Kintari langsung menggeleng keras."Thanks. Cukup satu kali waktu itu aku nyebut nama spongebob dan celana dalam Patrick milik Atala."
Tanpa bak bik buk Tara menarik pergelangan tangan Kintari dan membuatnya duduk di pangkuan kekasihnya yang tampan dengan dada bidang itu namun masih berbalut kemeja putih mencetak tubuh.
"Damn.. ! godaan," umpatnya. "Oke gue juga bakal buat iman dia goyang karena badai Kintari yang tiada duanya. Siapa suruh buat jantung gue dag dig dug gak karuan." Belum beraksi, mood Kintari rusak seketika karena Tara melotot dan mengeluarkan wejangan yang sama. "Kamu itu dosen gak boleh ngomong umpatan kasar kaya gitu!."
"Dosen juga manusia kali beib," sanggah Kintari dengan mengibaskan rambut panjang bergelombangnya membuat Tara tersenyum dan akhirnya menarik pinggang Kintari lalu menciumnya dengan lembut dan akhirnya ciuman itu berubah menjadi lumatan.
Dan tangan Kintari kini sudah menggelantung seperti anak monyet di leher Tara.
Tangan Tara?. Tangannya sedang bergerilya dan berjaya di bagian depan dan punggung Kintari berjalan-jalan menjelajah nusantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temptation
ChickLitSEKUEL ATTENTION Ketika melihat mantan lebih tampan, seksi dan hot. apa yang akan kamu lakukan? a. Mengejarnya kembali b. Mulai kepo c. Gak peduli d. isi sendiri... Saat ini Kintari Gardapatri Sastra bingung bukan main ketika mendapati kemunculan ma...