bagian 8

2.9K 155 14
                                    

Reno duduk termenung di ruangan dokter. Dia sedang menghabiskan waktu istirahatnya. Semua bangsal sudah dipantau dan dikunjungi. Semua masalah sudah teratasi dengan baik. Reno bisa meluangkan waktunya sejenak untuk beristirahat. Bangsal anakpun dalam keadaan aman, membuat Reno tak memiliki alas an untuk mencari keberadaan Widya di sana.

Jarinya mengetuk-ngetuk meja menandakan dirinya sedang berfikir keras untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Semangat bekerjanya menguap entah kemana. Sudah satu minggu Reno menjadi seorang pemalas. Dia hanya mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakannya. Laporan yang biasanya selalu diselesaikannya sebelum jam kerjanya berakhir selalu menumpuk dan tertunda. Hanya Widya yang selalu mengisi pikirannya. Apalagi sejak mengantarkan Widya pulang beberapa hari yang lalu Reno tak pernah bertemu lagi dengan Widya. Tak ada alasan lagi bagi Reno untuk bertemu dengan Widya. Padahal dia sering merindukan Widya setelah dia menyadari perasaannya pada Widya.

Setiap saat setiap waktu setiap hari Reno ingin selalu bersama Widya. Reno tahu perasaannya untuk Widya adalah tulus. Dia benar-benar menyayangi Widya. Tak ingin Widya sedih dan ingin selalu melindungi Widya. Mereka berdua hanya berkomunikasi lewat pesan singkat. Widya sudah mau membalas pesan singkat yang dikirimkan Reno. Walaupun balasannya hanya singkat saja tapi sudah cukup bisa mengobati rasa Rindu yang selalu dirasakan Reno. Namun pesan singkat saja tak bisa memuaskan rasa rindu yang dirasakan Reno kepada Widya. Dia masih membutuhkan menatap langsung Widya dan melihat senyum Widya untuk membuat hatinya merasa tenang dan puas.

Beberapa kali Reno mebuka jadwal kerjanya bulan ini tapi tak ada yang menuliskan jadwal jaga di bangsal. Hari ini adalah jadwal terakhir Reno di bangsal untuk bulan ini. Reno selalu mendapatkan porsi kecil untuk tugas di bangsal dibandingkan teman-temannya. Dia selalu mendapatkan porsi yang lebih banyak untuk bertugas di IGD. Sebelumnya Reno tak pernah mempermasalahkan pembagian ini karena dia menikmati kasus-kasus gawat yang harus ditanganinya jika dia bertugas di IGD tetapi sekarang Reno mengharapakan porsi yang seimbang seperti rekan-rekannya agar bisa bertemu dengan Widya lebih sering. Reno sudah mulai kehilangan keprofesionalannya hanya karena sosok Widya. Reno sedikit frustasi. Dia tak bisa mencari alasan lagi untuk bisa bertemu dengan Widya di rumah sakit. Bertemu di luar pun terasa lebih sulit karena Widya selalu menolak saat Reno mengajak Widya berangkat bareng atau pulang bareng. Reno sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa bertemu dengan Widya tanpa menimbulkan masalah apapun dan Widya mau menerima dengan rela.

Telepon di depan Reno berdering. Reno langsung terlonjak kaget. Dia kembali lagi ke masa sekarang. Sebelum dering keempat segera disambarnya gagang telepon dan ditempelkannya di telinga kanan.

"Hallo Assalamualaikum," Reno menyandarkan tubuhnya ke kursi untuk mendapatkan posisi yang nyaman.

"Waalaikumsalam, dokter Reno," jawab dokter Dewi di seberang.

"Ada yang bisa saya bantu, Dok?" tanya Reno.

"Dokter Reno hari ini bisa gantikan jadwal visit dokter Andin? Karena ada symposium di Jakarta dokter Andin berhalangan hadir dan meminta saya untuk menggantikan tetapi Karena ada rapat bulanan direksi rumah sakit, saya tidak bisa melakukan visit." Suara diseberang tampak bersemangat.

Senyum langsung terkembang dibibir Reno. Tanpa bersusah payah ternyata kesempatan itu datang sendiri kepadanya. "Iya, dokter Dewi. Hari ini saya akan menggantikan jadwal visit dokter Andin di bangsal anak."

"Terimakasih, Ren. Jangan macam-macam ya." dokter Dewi mencoba memperingatkan Reno sambil tersenyum lebar di ruangannya.

"Hahaha...." Reno tergelak. "Tante tenang saja. Reno udah tobat Tant."

"Buktikan dulu sama Tante baru tante akan percaya. Sana siap-siap buat visit. Jangan ganggu Widya," ujar dokter Dewi dengan bijak.

"Iya Tant, siap." Reno meletakkan telepon ke tempatnya dan segera menyambar jas putih yang tergantung di dekat meja kerjanya.

Antara Aku Dan Dia S1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang