01

134 17 8
                                    

Sudah berapa kali sejak Aku memulai kejadian ini?

Dunia selalu terulang, dan Aku sekarang mengalaminya untuk yang ke tujuh....? Sepuluh....? Ah ... bahkan ingatanku kabur tentang ini.

Sebenarnya kenapa semua ini terjadi?

Berapa kalipun dunia me-reset dirinya, Aku selalu mengalami akhir yang sama. Jalan yang kutempuh mungkin berbeda, tapi Aku selalu berakhir dengan takdir yang sama.

Seorang remaja―tadinya, sepertiku dipanggil ke dunia lain dan menjadi pahlawan, bergabung dengan pahlawan lainnya dan mengalahkan Raja Iblis.

Kami berhasil mencapai tujuan itu, peperangan terhenti, penderitaan terhapus, dan senyuman orang-orang muncul kembali.

Hah ... benar-benar sebuah perasaan luar biasa ketika melihat semua itu, jika saja Aku tidak dipanggil ke dunia ini, Aku hanya akan jadi bangkai hidup di duniaku sebelumnya.

Namun Aku tahu...

Masalah intinya belumlah sirna.

Sumber kehancuran masihlah ada, berkeliaran menunggu untuk dibangkitkan.

Sebuah Entitas yang terlalu kuat untuk menjadi lawan kami.

Dan sekarang Aku tengah berhadapan dengan Entitas itu, berdiri terluka parah, untuk yang entah sudah keberapa kali Aku mengalaminya.

Tapi inilah takdirku.

"Nephityx..."

"Hero..."

Suara menggema bisa kudengar, suara yang seolah mengusir bentuk apapun selain dirinya untuk memasuki telingaku.

Wujudnya yang sekarang berupa awan hitam itu terus melayang dihadapanku. Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi kenapa!?

Kenapa...

Kenapa dia terus mengulangi siklus kehidupan yang kejam ini!?

"Nephityx!!!"

"Hero!!!"

Kata itu menjawabku, seperti suara seorang Wanita yang beriringan dengan suara berat khas Pria.

Aku berdiri dengan sebuah pedang di tangan kiriku, sebuah tombak di tangan kananku, perisai dipunggungku, serta sebuah buku yang menggantung di pinggang kiriku.

Apa yang sebenarnya diinginkannya? Apa dia ingin Aku putus asa dan menjadi gila karena terus mengulangi kehidupan yang sama!?

Apakah itu tujuannya!?

JANGAN BERCANDA DENGANKU!

Berapa kalipun kau membuatku berada dalam penderitaan ini, Aku bersumpah pada diriku sendiri, bahwa Aku tetap tidak akan membuat dunia hancur dengan alasan konyol seperti ini!

Aku menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya keluar. Aku hampir kehilangan ketenanganku, jika Aku lepas kendali, hal ini hanya akan terjadi seperti yang diinginkan musuhku.

Aku melompat ke arah awan hitam itu, sampai kegelapan di sana dengan mudahnya menghisap seluruh ragaku.

Sebuah perasaan dingin, ketakutan yang sesaat kembali muncul, keraguan yang menyerang pendirian, semua itu kurasakan ketika Aku di telan oleh kegelapan.

Tibalah Aku di sebuah ruangan.

Ruangan ini, Aku benar-benar tidak merindukannya. Sebuah tempat gelap namun tetap terlihat, sebuah tempat hampa namun Aku selalu merasa sedang diawasi.

"Control: Room!"

Rangkaian kata pendek―mantera sihir, keluar keras dari mulutku.

Seperti sebuah Scanner, Aku bisa merasakan banyak Energi Sihir milikku menyebar, memeriksa, sekaligus menyisir setiap sudut ruangan yang tidak kulihat ujungnya ini.

DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang