07

48 13 1
                                    

"Bagaimana keadaanmu, Neph?"

"Huh? Sesuatu seperti itu tidak akan membuatku terluka."

Ya, Aku tahu tadi itu pertanyaan yang bodoh, hanya saja dan entah kenapa Aku ingin menanyakan hal itu padanya, sebagai percakapan orang normal.

Saat ini Kami berdua sedang berada di posko evakuasi, bersama beberapa orang luka ringan lainnya. Terkadang mereka juga yang memiliki luka berat bisa kami lihat sedang dibantu oleh para petugas.

Sebelumnya Aku telah menawarkan diri untuk membantu melakukan evakuasi darurat, tentu saja hanya penolakan yang akan mereka berikan kepada seorang remaja sepertiku.

Seharusnya Aku tahu. Orang-orang akan menganggapku jauh berbeda di dunia ini, otortitasku telah hilang, kewajibanku hampir sirna. Walaupun begitu menolong orang lain bukanlah perbuatan yang tercela, tentu saja jika ditempatkan dengan benar.

"Neph, menurutmu apa yang terjadi?"

Kami berdua duduk bersebelahan, cukup berjauhan dengan para korban lainnya. Ditambah kondisi mereka yang ketakutan serta panik tidak akan membuat percakapan kami bisa didengar orang lain.

"Orang itu meledak."

"Aku tahu itu. Tapi bisa kau jelaskan padaku mengenai Energi Sihir yang kau rasakan?"

"Hm..."

Kali ini nada itu bukanlah sebuah penolakan, namun sebuah tanda seperti seseorang yang sedang menggunakan pikirannya.

Nephityx kurasa sedang mencerna apa yang baru saja terjadi.

Sebelum itu biar kujelaskan sesuatu mengenai kemampuan Nephityx.

Seperti yang sudah kukatakan, Nephityx adalah sebuah jelmaan Kehancuran di mana tujuan keberadaannya adalah untuk menentukan akhir dari dunia.

Dirinya selalu tertidur, sebelum sesuatu membuatnya terbangun. Tidak lain yang membuatnya terbangun adalah sebuah Emosi Negatif.

Emosi Negatif yang kumaksud bukanlah perasaan sepele seperti rasa benci terhadap orang lain, namun sebuah anggapan bahwa hidup tidak lagi berguna, tiada lagi artinya, dengan kata lain sebuah perasaan yang menginginkan kematian sempurna.

Saat Nephityx terbangun dari tidur lelapnya, maka akhir dunia telah datang.

Walaupun kubilang Nephityx hampir menghabiskan seluruh waktunya dalam keadaan tertidur, dia adalah makhluk yang memiliki pengetahuan tentang sihir yang paling tinggi.

Aku mengingat ketika pertemuanku dengannya, semua kemampuan sihirku berhasil dipatahkan oleh dirinya. Namun, karena suatu keberuntungan Aku berhasil mengalahkannya, walaupun harus kehilangan beberapa organ dan anggota tubuh, lagipula Aku akan mati setelah itu.

Tapi, akhirnya Aku kembali di bangkitkan dengan tujuan yang sama, sampai berkali-kali.

Huh, Aku ingin tertawa mengingat hal itu.

Dengan alasan itulah, Aku meminta pendapat darinya mengenai Sihir, walaupun dunia yang kami tempati sekarang berbeda.

"Pusat Sihirnya bergerak terlalu cepat, dia menyerap terlalu banyak, tubuhnya tidak mampu menampungnya."

Aku sudah membicarakan sesuatu dengan Nephityx, bahwa setiap makhluk hidup memiliki suatu hal di dalam dirinya, kami memanggilnya dengan Pusat Sihir. Begitu juga dengan Manusia yang ada di dunia ini, namun karena lingkungan yang tidak mendukung, Pusat Sihir itu bekerja sebagai bagian dari tubuh yang menjaga sistem tubuh itu sendiri.

DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang