04

69 13 4
                                    

"Oh?"

Aku terkejut mengenai apa yang baru saja Ashia katakan. Bom misterius itu kembali terjadi, di sebuah acara yang sama.

Sejujurnya, Aku tidak terlalu peduli dengan masalah ini. Memang Aku pernah menjadi seorang 'Pahlawan', namun Aku juga tidak memiliki kewajiban apapun untuk ikut campur masalah dalam ranah kriminal seperti ini.

Setidaknya sama seperti orang pada umumnya, yang bisa kulakukan sekarang adalah merasakan sedikit simpati.

"Kali ini terjadi di Surabaya, sayang sekali lokasinya cukup jauh untuk bisa diperiksa secara langsung."

Ashia kembali menyantap makan siangnya.

Aku tidak tahu, kalau gadis ini sangat tertarik terhadap masalah-masalah seperti ini, sampai di mana ia ingin memeriksa tempat kejadian secara langsung. Aku tahu dia ini memang agak aneh, tapi kukira setidaknya sifat kegadisannya masih tertera dengan jelas.

Ah, tapi tidak juga. Tidak ada larangan bagi gadis normal untuk tertarik terhadap masalah kejahatan seperti ini, mungkin saja Ashia memang bertujuan untuk memiliki pekerjaan yang bergumul dalam hal ini.

"Lihat."

Ashia menyodorkan layar ponselnya padaku.

Bisa kulihat di sana sebuah foto bekas ledakan yang tidak terlalu jelas, sepertinya yang mengambil gambar itu adalah seorang yang amatir. Lokasinya penuh dengan orang-orang dan beberapa polisi yang sedang memasang Police-Line.

Sepertinya para Media mainstream belum meliput berita tentang kejadian ini, lalu dari mana Ashia mendapatkan informasi seperti ini.

Dengan cepat kutujukan pandanganku pada alamat URL di bagian paling atas.

OH!

Bukankah itu salah satu website yang sering membocorkan informasi pemerintahan, dan sudah beberapa kali terbukti bahwa hampir setiap informasi yang terpajang di sana cukup kredibel.

Aku tidak menyangka situs semacam Wikileaks diakses oleh seseorang seperti Ashia, dan aku juga tidak tahu kalau situs itu juga menampung informasi seperti ledakan bom, yang di mana media lainnya belum mendapatkan informasinya.

Aku juga merasa, bukankah ini sedikit ceroboh?

Jika situs 'Pembocor' seperti itu menampakan informasi mengenai kejadian ini sebelum orang lain melakukannya, itu artinya siapapun yang memposting berita tersebut berada di lokasi kejadian.

Dan orang itu adalah bagian dari pengelola situs pro-rakyat tersebut.

Kuharap mereka tahu apa yang sebenarnya mereka sedang lakukan. Aku tidak ingin, sebagai salah satu orang yang mendapatkan informasi berguna dari sana, mendapati kabar bahwa Polisi berhasil meringkuk orang-orang dibalik situs tersebut.

"Ledakannya terlihat lebih luas dibanding yang sebelumnya."

Setelah aku mengatakan hal itu, Ashia menarik kembali ponselnya dariku.

"Ya, ini cukup berbeda dari granat tangan biasa."

Ashia menanggapi perkataanku sambil terus menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Jika ledakannya lebih luas, maka kurasa korbannya juga akan lebih banyak. Memang di foto tadi tidak terlihat korban yang terlibat dalam ledakan, namun Aku juga melihat beberapa bercak darah di sekitar sana.

DesiresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang