Part 03

10 1 0
                                    

          Gue mengantar queen ke rumahnya dengan selamat, selama perjalanan mengantar queen ke rumahnya, gue memberi nasihat lebih ke dia. Emang sih gue bawel, mau apa lu?

"Thank you, gum" Ujar Queen seraya menarik kedua pipi gue.

"Anjir, sakit ege! Nama gue itu GITHA bukan GUM!" Ucap gue sambil menatap queen tajam.

"Sabodo teing!!" Ujar Queen seraya masuk kedalam rumahnya.

"Kalau lu bukan sahabat gue, udah gue lempar lu queen!!" Ucap gue dengan teriak.

      Gue memasang helm untuk segera pulang ke rumah, tapi tiba - tiba ada seseorang menyapa gue.

"Brigitha Gumbrella"

Gue menoleh ke belakang, dan mengangkat sebelah alis.

"Em sorry, saha atuh teh?" Tanya gue

"Oh ya lupa, gue kak Martha yang tadi pinjem buku sejarah" Ujar kak martha seraya memberi buku sejarah ke gue.

"Oh iya kak" Ucap gue seraya mengambil buku sejarah ke tangan kak martha. Setidaknya nih ya, walaupun gue nyebelin plus nakal, gue tetep punya tata krama cuyy.

"Makasih ya bukunya" Ujarnya sambil tersenyum ke arah gue.

"Sama - sama kak"

"Oh iya, kamu mau pulang?" Tanya kak Martha.

"Iya kak, udah jam 3" Ujar gue seraya melihat jam tangan yang berada di tangan kanan.

"Oh yaudah dek, hati hati ya" Ucapnya.

"Iya kak, yaudah ya kak, duluan" Ucap gue sambil tersenyum ke arah nya.

"Iya, hati hati" Ucapnya.

"Siap"

Brumm
                                ~••~
             Sesampainya di rumah, gue langsung melepaskan sepatu gue, lalu gue letakan ke tempat sepatu yang berada di teras. Tuhann, betapa panas nyaaa cuaca hari ini. Gue menghela nafas lalu masuk ke dalam rumah.

"SELAMAT SIANGG, BRIGITHA PULANG!" Ujar gue seraya masuk ke dalam rumah.

"Berisik!" Ucap kak Verick sambil melempar bantal sofa ke arah gue.

"ASTAGA!! ABANG! GILA LU YA!! GUE TAMPOL TAU RASA LU!" Ucap gue dengan melemparkan kembali bantal sofa ke arah kak verick berada, yaitu sofa.

"Jangan teriak - teriak anjir! Lu pikir ini hutan apa? Stress gue lama - lama punya adik kayak elu!" Ujar kak Verick seraya melirik gue dengan tajam.

"Lu stress? Minum aja noh racun tikus, biar sekalian nyawa lu melayang!" Ujar gue seraya menuju ke kamar.

Brigitha GumbrellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang