" Dasar engga tau terimakasih
- Brigitha ""WOI!! KEBO, ANJING, KUCING. BANGUN WOI, UDAH MALAM!!"
Gue mengerutkan dahi, lalu dengan sedikit tersadar, gue langsung menendang Si Tegang yang berada di bawah perut nya kakak gue. Ya you know lahh apa yang gue maksud.
"HADUH WOI SAKIT NJU!!! PARAH LU!" Ujar kakak gue seraya menjambak rambut gue.
Emosi gue sudah sampai di ubun - ubun ini woi, engga tau apa marahnya orang sabar! Langsung saja gue menendang Si tegang kakak gue dengan keras, lalu berlari menuju kamar mandi.
"KELUAR LU DARI KAMAR GUE!!! ATAU GUE PASTIIN SEHABIS GUE KELUAR DARI KAMAR MANDI SI TEGANG HILANG!"
Saat mendengar ancaman dari githa , kak Verick langsung hengkang dari kamar githa
~••~
Githa melangkahkan kaki nya ke ruang makan dengan muka sedikit di tekuk. Bagaimana tidaak dia seperti itu? Tadi sewaktu dia habis mandi, di dikagetkan dengan topeng zombie yang kepalanya udah bercucuran darah. Dan tau siapa pelaku nya itu? Pelaku nya adalah kakaknya!
"Why honey?" Tanya mama.
Gue melirik tajam kak Verick. Sedangkan dia, malah cengengesan, dasar tampang panci berkarat!
"Engga ada apa apa, itu tadi cuma ada panci mama yang udah berkarat makan bareng kita sekeluarga"
Mama, ayah mengkerutkan kening. Itu tandanya mereka bingung dengan apa yang gue katakan barusan.
"Emangnya panci mama yang udah berkarat di dapur itu bisa makan? Bisa hidup emangnya?" Tanya mama dengan muka cengo nya.
Mimpi apa gue tadi yatuhannn, punya mama kayak gini Batin gue berteriak.
"Tau ah, ghita mau ke kamar dulu. Bye" Gue langsung berlari kecil menuju kamar.
~••~
Brak
Aku tak mudah mencintai, tak mudah bilang cinta
Dengan nafas yang tidak teratur, gue langsung melihat siapa yang mentelfon gue, berani - berani nya dia mentelfon gue saat gue lagi bete?! Queen? Tumben dia telfon gue? Tanya gue dalam hati. Gue langsung meng - slide tombol warna hijau untuk mengangkatnya.
"Hallo?"
"Githa! Lu dirumah kan? Gue kerumah lu ya sekarang, tadi gue denger suara vas mama gue jatuh, gue takut gitt. Gue ke rumah lu ya? Gue gk terima penolakan keluar dari mulut lu, bye!"
Tut tut tut
"Gue ngeluarin 1 kalimat doang! Dan itu hanyalah sebuah sapaan! Seengaknya kan dia jawab sapaan gue kayak "iya hallo git" tapi dia malah nyerocos, dengan satu tarikan nafas juga! Aelah, nasib - nasib punya temen kayak dia" Gerutu gue kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brigitha Gumbrella
Teen FictionBrigitha Gumbrella, gadis yang satu ini sangat menyukai warna biru dan permen karet. Dia adalah orang yang pencicilan ( gk bisa diem ), cerewet, suka jahilin orang pakai bekas permen karet nya.