O9

1K 232 52
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas kurang sepuluh menit, namun rasanya keramaian Kota Bandung sama sekali tidak redup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas kurang sepuluh menit, namun rasanya keramaian Kota Bandung sama sekali tidak redup. Mungkin karena malam minggu, menjadikan banyak orang kian berlalu lalang di setiap sudut kota-nya.

Saat ini, Sooyoung dan Seongwoo tengah menikmati sate padang yang berada di daerah Dipatiukur. Suasana yang hangat, orang-orang yang berinteraksi begitu asik, tak kadang ada para musisi jalanan yang menghibur para pembeli, walaupun udara dingin kini menelusup ke setiap celah tubuh mereka. Hal itu sama sekali tidak menjadi hambatan guna mengisi malam minggu.

"Ini sate padang kesukaannya saya. Nggak pernah tuh namanya beli di tempat lain. Gimana enak nggak?"

Sooyoung mengangguk, "Enak, Kak. Kebetulan saya juga suka nemenin Kak Chanyeol waktu dia masih di Bandung, kesukaan Kakak saya juga sate padang ini. Bisa sama ya?"

Ong terkekeh pelan, lalu mengambil segelas air teh hangat sebelum akhirnya menyahut ucapan Sooyoung, "Wah, bisa tuh kapan-kapan kita makan disini sama Kakak kamu juga. Ajak orangtua saya dan kamu juga kalau gitu, gimana, Soo?"

"Ah, ya... Boleh lah, sekalian ajak keponakan saya juga, ya Kak?"

"Keponakan kamu? Kakak kamu sudah nikah, Soo?" tanya Ong. Lelaki itu menatap Sooyoung penuh tanya.

Sooyoung menganggukkan kepala antusias, lalu mengukir senyuman yang amat lebar dibibirnya, "Iya, anaknya Kak Chanyeol sama Kak Seulgi. Kembar, namanya Cakrawala sama Senja."

Setelah itu mereka berdua larut dalam percakapan yang menurut keduanya seru. Mulai dari membahas makanan dan minuman kesukaan sampai-sampai drama Korea yang ternyata Seongwoo pun suka menonontonnya. Sooyoung rasa dirinya sudah merasa klop dengan adanya Ong, begitu pula sebaliknya. Mungkin iya.

Drrt... drrt...

Sooyoung menoleh ke arah ponsel Seongwoo yang berdering tepat di atas meja. Seongwoo yang menyadari itu lantas mengambil ponselnya dan menaruh benda tipis itu di telinga kanannya, seraya meminta izin pada Sooyoung untuk mengangkat panggilan masuk-yang entah dari siapa, Sooyoung tak tahu pasti.

"Balap liar?!"

Siapa yang balap liar? Batin Sooyoung bertanya-tanya. Apa mungkin Daniel? Dengan cepat gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha membuang pikirannya tentang Daniel.

"Posisi lo dimana sekarang, Hyun?"

Itu Kak Joohyun? Atau Kak Seohyun? Kok cewek balap liar, sih? Masa iya duo innocent itu ngikut begituan?

Seongwoo berdecak, "Sepuluh menit gua sampe. Pastiin dia nggak ngelakuin hal-hal gila gini, lah. Seengganya ya sampai gua datang. Oke, Hyun?"

Setelah sambungan terputus, Seongwoo langsung menaruh ponselnya di saku. Lalu mengacak rambutnya frustasi.

SephiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang