4

59 5 0
                                    

Saat ini Lisa berdiri di depan pintu apartemen tantenya. Sebelum dia masuk,  Lisa memasukkan amplop yang berisi uang ke dalam jaket nya. Dia takut kalau nanti mamanya akan bertanya mengenai uang itu.

"Aku pulang. " -Lisa

"Lisa kok kamu lama sekali.  Mama sampai khawatir takut kamu kesasar. "- mama

"Haha gak mungkin dong Ma.  Tadi Lisa jalan - jalan dulu di kantor tante.  Ternyata gedungnya luas banget lho Ma. "- cerita Lisa santai.

"Oke deh Ma. Lisa ke kamar dulu ya ganti baju. Panas banget soalnya. "- Lisa

Lisa pun segera masuk kamar.  Takut kalau nanti uang yang diselipkan di jaketnya jatuh. 

Setelah didalam kamar,  Lisa menyimpan uangnya dalam lemari pakaian yang paling bawah. 

Setelah berganti baju,  dia merebahkan diri ke tempat tidurnya.  Sambil menatap langit-langit kamarnya, tiba-tiba dia melihat bayangan wajah Dohan.  Kemudian Lisa bergumam
"Sepertinya aku pernah melihat dia,  tapi dimana ya? "

Setelah berpikir agak lama,  dia baru sadar kalau ternyata Dohan adalah orang yang dia lihat kemarin di televisi yang sengaja mencium pacarnya di depan banyak media. 

"Ah pantas saja kelakuannya aneh.  Dasar cowok ganteng sama aja otaknya kosong. " - gerutu Lisa.

Tiba-tiba suara HP lisa berbunyi tanda pesan masuk.  Lisa mengambil HPnya dan melihat ternyata ada pesan dari nomor yang tidak dikenalnya. 

"Lisa maaf tadi aku lupa memberi tahumu kalau hasil pemotretanmu akan di terbitkan lusa di majalah sport one. "

Ternyata itu pesan dari kru yang tadi meminta bantuan Lisa. Lisa pun membalas pesan dengan
"Terima kasih kak atas infonya. "

Sebenarnya Lisa juga gak mau tau kapan diterbitkannya hasil pemotretanya bersama Dohan tadi.  Tapi tiba-tiba Lisa membayangkan wajah Dohan lagi yang senyum ke arahnya saat pemotretan berlangsung.  Sadar akan hal itu,  Lisa pun memukuli kepalanya seakan menyalahkan isi otaknya yang masih terbayang wajah Dohan.

"Lisaaaaa sadarlah. "

¢¢¢¢

Di kantor YM ent

Pak CEO marah - marah lagi karena Sherin yang tiba-tiba tidak datang di pemotretan tadi.  Dan hal iu membuat nama agensi sedikit tercoreng. Dohanpun juga ada di kantor untuk menjelaskan hal yang sedang terjadi.

Saat ini pak CEO sedang menelepon seseorang.

"Bagaimana kau sudah tau dia dimana?"

"...."

"Apa?! "

"...."

"Segera cari dia sampai ketemu dan laporkan kepadaku. "

Setelah menutup telepon,  pak CEO bertanya pada Dohan.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu? Kata keluarganya dia tidak kesana dan tidak ada masalah apapun di keluarganya. "- CEO

"Tapi itu yang dikatakan manajer Sherin pada semua staf  dan kru disana. " - Dohan

"Manajer Sherin pun juga hilang.  Teleponnya tidak aktif dan dia juga tidak dirumahnya. " - CEO

"Apa?! Tapi jelas dia datang tadi ke lokasi pemotretan... Sebentar... Dia tadi mendapat sebuah pesan dan saat membancanya kemudian dia diam sejenak lalu berkata kalau Sherin minta ijin untuk jadwal pemotretan di undur. "- jelas Dohan

Modelling in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang