10

58 4 0
                                    

Selama para kru membereskan semua peralatan pemotretan di pantai itu, manager Dohan dan manager Lisa kebingungan mencari dimana keberadaan artisnya sekarang.

Mereka mencoba menghubungi ponsel artisnya dan ternyata ponsel keduanya sedang ada di meja. Barulah mereka mendengar sura tertawa khas yang terdengar mirip dengan tawa Lisa dan Dohan. Ternyata Lisa dan Dohan baru muncul dari balik batu karang yang menutupi sisi lain di pantai itu. Pantas manager mereka tidak menemukan keberadaan kedua sejoli ini yang ternyata sedari tadi ada di balik batu karang itu. 

Lisa dan Dohan berjalan dengan kaki telanjang sambil bergandengan menuju tenda tempat manager mereka berada.

"Lisa kamu kemana aja sih? "- celoteh kak Kia manager Lisa lalu beralih menatap gengagaman tangan Dohan pada Lisa.

"Aku hanya bermain sebentar. Maaf tidak memberitahu kakak dulu. "- kata Lisa.

"Ada apa kalian? "- tanya kak Doni sambil menunjuk genggaman tangan Dohan pada Lisa.

"She is mine now . "- jawab Dohan santai sambil memperlihatkan genggaman tanganya pada kedua manager yang ada di depannya ini. Lisa hanya senyum cengengesan pada kak Kia.

Flashback

Dohan dan Lisa menikmati pemandangan laut yang luas di hadapan mereka. Lisa menutup mata menikmati hembusan nafasnya yang ia hirup di pantai ini. Kemudian dia kaget ketika merasakan tangan sebelah kirinya di genggam. Lisa membuka matanya dan melihat sosok di sampingnya yang tersenyum manis. Hal itu membuat pipinya merah lagi dan Lisa menurunkan pandangannya pada tangannya yang di genggam Dohan.

"Ada apa? "- tanya Lisa.

"Aku hanya ingin menggenggammu."- kata Dohan. Jawaban Dohan membuat Lisa mengernyitkan dahi.

"Apa kau mabuk? "- tanya Lisa lagi.

Dohan tertawa karena mendengar pertanyaan polos Lisa.
"Kenapa kau membuatku menjadi gila seperti ini? "- kata Dohan menatap Lisa dengan intens.

"Ke... Kenapa kau menatapku seperti itu? "- kata Lisa salah tingkah sambil memalingkan wajahnya ke arah lain dan ia melepas genggaman tangan Dohan.

Belum beberapa detik genggaman Dohan lepas. Dohan kembali menggenggam tangan Lisa dan memposisikan Lisa untuk menghadap kepadanya dan tangan satunya lagi meraih untuk mengenggam tangan Lisa yang sebelah kanan.

Perlakuan Dohan kali ini membuat Lisa semakin merona. Lisa meracau sendiri di dalam hati. Dia mengutuk dirinya karena menjadi lemah tak berdaya karena perlakuan manis Dohan padanya. Lisa menjadi kaku karena ini adalah pengalaman pertama Lisa selama ia hidup 20 tahun.

"Tatap aku Lis. "- kata Dohan . Lisa pun memberanikan diri menatap mata Dohan.

"Aku nggak tau sejak kapan aku mulai merasa seperti ini.  Aku menjadi melankolis saat bersamamu. Maaf jika aku tidak bisa merancang kata manis. Aku lemah dalam hal itu. Aku tau,  dulu aku dingin dan kasar padamu. Tapi... Sejak semakin mengenalmu aku merasa bersalah memperlakukanmu seperti itu. Aku selalu khawatir saat aku tak melihatmu ataupun tak mendengar kabarmu. Aku rasa aku tertarik padamu Lisa. "- kata Dohan sambil menatap mata Lisa.

Sedangkan Lisa hanya diam mematung dan tak bisa berkata apa-apa. Tapi pandangan matanya mulai kabur karena tergenang air mata yang siap menetes.

"Aku nggak mau nyakitin kamu lagi. Aku perduli padamu. Aku ingin mengenalmu lebih jauh. Jadi... Do You want to be my girlfriend? " - kata Dohan.

Air mata Lisa akhirnya menetes membasahi pipinya yang merona sejak tadi.

"Kenapa kamu nangis?  Aku benci melihat air matamu "- kata Dohan mengusap air mata Lisa. "Apa aku salah lagi? Kenapa kamu selalu nangis di hadapanku? ".- kata Dohan

Modelling in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang