If Only [PJM]

15

"Hyejo! Kau kenapa?" tanya Jimin menghampiri Hyejo.

Hyejo tidak menjawab.

"Sini ayo bangun.." sambung Jimin lalu membantu Hyejo berdiri dan masuk dalam rumah nya lagi.

===================

Jimin mendudukan Hyejo di sofa nya lagi.

"Ada apa? Apa yang terjadi? Ceritakan padaku?" tanya Jimin yang kini tengah berlutut di bawah Hyejo yang tengah duduk di sofa.

"Dia salah paham.. Oppa.." jawab Hyejo, jawaban Hyejo membuat Jimin bingung.

"Salah paham? Maksudmu?" tanya Jimin bingung.

Hyejo tak menjawab nya, dia malah menundukan kepalanya.

"Hah~ ya sudah.. Kaki mu sakit?" tanya Jimin.

Hyejo mengangguk 'iya'.

"Kau harus istirahat..ayo.." balas Jimin ingin mengendong Hyejo, tapi di tahan oleh Hyejo.

"kenapa?" tanya Jimin.

"Aku lapar..." jawab Hyejo memanyun kan bibirnya ke depan.
"Astaga! Kau dari pagi tak makan ya.. Ini sudah sore juga.." ucap Jimin menepuk jidat nya lupa.

Hyejo hanya tertawa kecil.

"Tunggu di sini.. Aku akan membuatkan makan.." ucap Jimin lalu pergi meninggalkan Hyejo, lalu berjalan menuju dapur untuk membuat makanan.

"Huuffttt~" lega Hyejo, hampir saja ketahuan.. Karena dia hampir keceplosan tadi.

30 menit menunggu Jimin memasak, akhirnya dia selesai dan membawa sebuang mangkuk berisi sup daging.

"Kau bisa masak juga oppa.." ucap Hyejo.

"Aku sudah biasa.. Di aparterment ku, aku selalu masak sendiri.." jawab Jimin tersenyum.

Hyejo hanya mengangguk 'mengerti'.

"Sini aku akan menyuapimu.." ucap Jimin.

"Tidak aku bisa sendiri oppa.." jawab Hyejo.

Jimin menggelengkan kepalanya tidak mau dia ingin menyuapi Hyejo sekarang.

"Oppa.. Yang sakit kaki ku.. Bukan tangan ku, jadi aku bisa makan sendiri oke.. " ucap Hyejo.

"Tapi.. Aku ingin menyuapi mu.." balas Jimin lalu mulai mengabik nasi si mangkuk menggunakan sendok disana, dan mulai menyiapi Hyejo.

"Aaaaa~"

Hyejo akhirnya menerima suapan Jimin, Jimin hanya tersenyum senang sekarang.

"enak?" tanya Jimin memastikan.

Hyejo mengangguk terseyum.

•••

Hana keluar dari mobil nya, sekarang dia di taman dekat aparterment nya.