10.

87 14 16
                                    

Cewek mungil yang berdiri didepan gerbang sebuah rumah sambil membawa plastik putih yang diberi pita itu terlihat gugup setelah menekan beberapa kali bel rumah didepannya, namun tak ada sahutan.



Hampir saja ia melangkah menjauh, ia melihat pintu rumah tersebut terbuka, menampilkan seorang cowok yang urak-urakan, yang tidak pernah ia temui sebelumnya.


"Ada apa?" Cowok itu ternyata menindik telinganya, ditambah dengan rambut yang dicat berwarna coklat muda membuat Nana-cewek mungil itu-sedikit takut.


"A-aku mau menemui Jimin..." ucap Nana pelan. Ia mengeratkan pegangannya pada plastik yang ia pegang. Cewek itu akhirnya membeli tiga buah apel dan satu pak kecil anggur. Untung ia mendapati uang terselip disaku celana jeans-nya, dan toko buah yang ia datangi tadi mengadakan diskon.





Cowok berambut coklat muda itu menatap cewek didepannya. Ia hampir tertawa ketika melihat wajahnya, gugup dan tidak berani membalas tatapannya.

Ia kembali memikirkan keadaan Jimin. Ia ingat sekali lima belas menit yang lalu cowok itu berkata bahwa ia ingin tidur.



Tapi, cewek dihadapannya terlihat ingin sekali menemui sepupu jauhnya itu, membuat cowok itu mengedikkan bahunya.



"Baiklah" ucap cowok itu, akhirnya. Tak lupa desahan berat diujungnya.



Tanpa tergesa-gesa, ia membuka gerbang yang tidak tergembok itu dan menyuruh Nana masuk. Cewek itu membungkukkan badannya lalu mengikutinya memasuki rumah.



"By the way, aku Kim Namjoon. Call me Joon for short" ucapnya. Sekarang Namjoon langsung mendekati tangga dan Nana dengan cepat mengikutinya setelah diperintah untuk menutup pintu.

 Sekarang Namjoon langsung mendekati tangga dan Nana dengan cepat mengikutinya setelah diperintah untuk menutup pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Jimin ada dikamarnya, yang--"

Baru saja Namjoon ingin menunjuk sebuah kamar, Nana langsung memotong ucapannya.






Mungkin Nana kelewat kangen, hm?




"Thanks, Joon!" ucap Nana langsung.

Namjoon justru agak terkejut, namun akhirnya ia menganggukkan kepalanya. Apa yang pernah cewek polos ini lakukan dengan Jimin sampai ia tau yang mana letak kamar Jimin?


Namjoon segera mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mengambil kesimpulan sendiri, lalu berjalan mendekati ruang tv. Ia tidak menyangka Jimin seperti itu.



On the other side, Nana berlari menaiki tangga untuk segera bertemu Jimin. Setelah sampai didepan kamarnya, Nana langsung kaku.



Kami hanya berdua?


Pipi Nana memerah, ia merasa seperti cewek-cewek diluar sana yang dapat merawat pacarnya.




"Keep calm, Kim Nana!" Ucapnya pada diri sendiri, lalu segera mengetuk pintu kamar Jimin keras.


Two Lines of Park Jimin (On hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang