2 (Two)

55 4 0
                                    

"Kamu pengen ngajak aku kemana?" Tanya Salsa setelah sampai didalam mobil CR-V milik Andrean.

"Kemana aja yang penting bisa berduaan sama kamu" Jawab Andrean sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Salsa.

Salsa hanya tersenyum malu melihat perlakuan Andrean yang seperti ini. Didalam hatinya Salsa bahagia dalam keadaan seperti ini, tapi jika mengingat keegoisan Andrean hati Salsa terasa sakit.

"Hmm, iyaadeh terserah kamu aja" Jawab Salsa seadanya.

"Okey" Balas Andrean singkat.

Tidak tau kenapa, hati Salsa terasa sakit mendengar jawaban Andrean sesingkat itu. Salsa merasa semuanya sudah berubah tidak seperti dulu lagi.

Salsa hanya terdiam didalam mobil sambil melihat jalanan diluar melalui kaca mobil, Salsa lebih suka diam dibandingkan banyak omong.

Tiba-tiba Andrean menghentikkan mobilnya dipinggiran jalan. Salsa hanya bingung melihatnya.

"Sal?" Panggil Andrean dengan suara yang begitu lembut sambil menggenggam tangan Salsa.

"Hmmm" Deham Salsa.

"Kamu gak akan ninggalin aku kan sal? Aku janji bakalan berubah buat kamu sal, tapi aku mohon jangan tinggalin aku. Aku gak bisa kehilangan kamu sal." Ucap Andrean dengan begitu tulus.

Hati Salsa merasa gelisah, disisi lain Salsa juga gak tega melihat Andrean seperti ini. Tapi disisi lain juga Salsa sudah merasa capek dengan semua ini, Salsa ingin mengakhiri hubungan ini tapi belum siap kehilangan Andrean. Salsa bingung harus berbuat apa.

"Sal? Kok diem?" Panggil Andrean lagi.

"Aku gak akan ninggalin kamu kok" Balas Salsa singkat. Karna hanya kalimat itu yang ada dipikirannya sekarang.

"Janji sama aku ya sal jangan tinggalin aku, aku masih sayang banget sama kamu" Ucap Andrean dengan suara yang parau.

"Kenapa sikap kamu kaya gini ndre? Kenapa kamu tuh seolah-olah bener-bener takut kehilangan aku, tapi kenapa sikap kamu buat aku capek sama semuanya? Aku nggak ngerti sama jalan pikiran kamu ndre." Batin Salsa.

Rasanya Salsa ingin menangis sekarang juga, tapi Salsa nggak mau keliatan lemah didepan Andrean. Akhirnya Salsa menarik nafas supaya air matanya tidak jatuh saat itu juga.

"Kita nggak usah pergi ya aku mau istirahat dirumah, badan aku nggak enak" Ucap Salsa dengan nada pelan.

"Kamu kenapa sal? Sakit?" Tanya Andrean agak sedikit khawatir.

"Nggak kok aku cuma butuh istirahat aja dirumah, nggak apa-apa kan?" Ucap Salsa dengan menyunggingkan senyuman terpaksa seakan tidak terjadi apa-apa.

"Hmmm yaudah kita pulang sekarang ya" Balas Andrean.

Setelah itu Andrean langsung mengendarai mobilnya dengan kecepetan sedang. Tidak tau kenapa hatinya sangat tidak enak. Takut terjadi apa-apa dengan Salsa. Ingin bertanya tapi ia urungkan niatnya. Mungkin Salsa butuh istirahat.

Tidak perlu waktu sampai setengah jam akhirnya mobil milik Andrean sudah sampai didepan rumah Salsa.

"Aku masuk duluan yaa ndre" Ucap Salsa. Rasanya pengen cepet-cepet masuk kekamar dan menangis.

"Aku anterin kedalem ya sal?" Tanya Andrean.

"Nggak usah ndre aku bisa sendiri kok, kamu pulang aja gih udah sore." Sambil membuka pintu mobil Andrean.

"Yaudah istirahat yang cukup ya, kalo ada apa-apa hubungin aku" Balas Andrean.

"Iya" Balas Salsa singkat.

Sesudah melihat Salsa masuk kedalam rumah akhirnya Andrean pergi melajukan mobilnya untuk segera pulang. Ia berharap tidak terjadi apa-apa dengan Salsa.

Sakit Yang Berakhir BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang