6 (Six)

50 3 0
                                    

Andrean sangat percaya diri untuk merubah sikapnya dan berjuang untuk mendapatkan Salsa kembali. Ia nekat, apapun akan dia lakukan demi Salsa.

Andrean berniat untuk mengirimkan SMS  kepada Salsa.

"Sal kasih aku kesempatan buat nebus semua kesalahan aku slama ini. Aku akan tetep jadi pacar kamu, aku bakal bikin kamu balik lagi kepelukan aku."  Lalu Andrean langsung mengklik tombol Send.

Andrean berharap Salsa akan membalasnya dan mengizinkan Andrean untuk menebus semua kesalahannya.

                                    ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ ∆

Setelah Andrean pulang dari rumahnya, Salsa langsung membersihkan dirinya didalam kamar mandi. Ia sangat stres rasanya, dengan berendam di Bathup  semua pikirannya hilang begitu saja.

15menit sudah Salsa berada didalam kamar mandi. Hari ini dia menggunakan baju kaos Abu-abu berlengan pendek dengan Hotpent dan rambut yang digerai menambahkan kecantikkan Salsa.

Tokk...tokk...tokk...
Suara pintu kamar Salsa berbunyi. Menandakan ada orang didepan kamarnya.

"Sal kita sarapan dulu yuk sayang" Ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah Mama Salsa, Yanti.

"Iyaa mah sebentar lagi, mama tunggu aja dibawah nanti aku nyusul" Teriak Salsa dari dalam kamarnya.

"Yasudah mama tunggu dibawah ya sayang, jangan lama-lama"

Dengan Make Up yang sangat natural, Salsa bercermin dikaca. Wajahnya sangat cantik dipandang, By The Way Salsa memang sudah terbiasa memakai Make Up yang tidak berlebihan seperti ini. Karna memang Dia juga tidak bisa berdandan.

Tak lama kemudian Salsa keluar dari kamarnya menuju Meja Makan. Disana  sudah ada Mama dan Papanya sedang menunggunya.

"Morning  sayang" Ucap laki-laki paruh baya. Yah itu adalah Papanya, Niko Aldiansyah.

"Morning To pah" sambil memeluk Papanya dengan manja.

Setiap Wekeend Salsa dan Orangtuanya memang sudah biasa sarapan bersama-sama. Tapi jika hari biasa Salsa sarapan hanya berdua dengan Mamanya karena Papanya keluar Negeri untuk mengurus pekerjaannya disana.

"Duh anak Papa masih aja manjanya ya"  Ucap Niko sambil terkekeh dan membalas pelukan Putri semata wayangnya.

"Salsa kangen banget sama Papa, kapan kita Liburan bareng Pah? Salsa pengen liburan sama Papa sama Mama juga" Masih dengan memeluk Papanya.

"Nanti akan Papa usahakan yaa sayang, tapi untuk saat ini Papa belum bisa karna Papa harus menyelesaikan pekerjaan Papa diAmerika. Nanti setelah semuanya selesai kita akan liburan" Ucap Niko.

"Beneran ya pah?" Tanya Salsa dengan semangat.

"Iyaa sayang, yaudah kalo gitu kita sarapan dulu yuk"

"Oke pah" sambil duduk dikursi tepat didepan Papanya.

Yanti, Mama Salsa memang sudah terbiasa melihat anak semata wayangnya seperti itu. Ia hanya tersenyum melihat suami dan anaknya.

Akhirnya mereka makan bersama diruang makan, tanpa ada pembicaraan sedikitpun. Hanya ada suara piring dan sendok.

"Ohiya, gimana hubungan kamu sama Andrean? Baik-baik aja kan?" Tanya Niko.

Seketika itu juga Salsa terdiam, nafsu makannya pun hilang.

"Aku udah kenyang, aku kekamar dulu ya Mah, Pah." Cegah Salsa mengalihkan pembicaraan.

Salsa langsung berlari menaiki anak tangga dan masuk kekamarnya. Ia menangis.

Niko pun yang melihat kejadian itu bingung. Mengerti dengan wajah kebingungan suaminya, Yanti langsung angkat bicara. "Biarkan Salsa menenangkan hatinya Pah" sambil mengusap pundak Suaminya.

"Sebenarnya ada apa mah? Kenapa sikap Salsa seperti itu?" Tanya Niko.

"Nanti akan Mama ceritakan sama Papa kalo waktunya sudah tepat. Sekarang kita lanjutkan sarapannya." Ucap istrinya seraya menenangkan.

Sakit Yang Berakhir BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang