7 (Seven)

70 4 3
                                    

#Salsa POV

Kenapa rasanya sesakit ini? Setelah aku udah memutuskan hubungan aku sama Andrean. Kenapa rasanya aku nggak bisa jauh dari dia.

Hati aku terus menangis kalau mendengar nama Andrean. Apa ini tandanya kalau aku emang ditakdirin bersatu sama dia? Tapi apa Andrean juga ngerasain hal yang sama kya aku? Aku takut jatuh kelubang yang sama lg, aku takut ngerasain hal yang sama lagi dan ngerasain rasa sakit itu lagi.

Aku pengen bahagia, aku pengen bebas dari semua Problem ini. Apa tuhan lagi menyiapkan rencana yang lebih indah? Tapi kapan waktunya buat aku ngerasain itu semua?

∆∆ ∆∆ ∆∆ ∆∆ ∆∆

Dddrrtt...ddrrrtt...ddrrttt...
Hp Salsa bergetar.

Salsa langsung mengambil Hpnya, membuka kunci pola Hpnya. Dan membuka pesan.

"Andrean?" Batin Salsa.

"Sal aku mau on the way kerumah kamu sekarang. Tunggu aku yaa"  Salsa langsung beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk untuk membersihkan diri.

"Andrean kenapa sih kalo mau kesini pasti slalu aja mendadak, udah tau gue belom ngapa-ngapain. Mana abis nangis lagi, pokoknya gue nggak boleh keliatan abis nangis didepan Andrean. Nanti kalo dia tau mau ditaro mana muka gue. Shitt!" Batin Salsa.

Dengan buru-buru Salsa membersihkan diri dikamar mandi, karna takut Andrean sudah sampai dirumahnya sebelum ia selesai dengan rapi.

Dengan menggunakan kaos Abu-abu, celana hotpent dan rambut tergerai. Terlihat simple namun terlihat cantik jika dipakai Salsa.

15 menit Salsa rapi.
Tokkk...tokk...tokk...
"Sal buka pintunya ini akuu" Salsa kaget dengan kedatangan Andrean yang begitu tibatiba.

"Iyaa sebentar" Ucap Salsa sambil merapikan rambut dan pakaiannya.

Setelah merasa semuanya sudah rapi. Salsa berjalan ke arah pintu kamarnya untuk membukakan pintu, karna Andrean sudah menunggu didepan pintu kamarnya ingin masuk.

Andrean pangling melihat stylean Salsa sekarang. "Kenapa Salsa tambah cantik aja ya robun" Batin Andrean masih dengan menatap Salsa sambil menganga.

"Hei, kamu kenapa kok nganga gitu ngeliatin aku?" Tanya Salsa karena bingung dengan wajah Andrean yang terdiam seperti patung pancoran.

"Ahhhhh engga kok kamu tambah cantik aja sal" Seketika itu juga pipi Salsa berubah seperti kepiting yang baru direbus. Merah merona.

"Hmmm, kamu ada apa kesini?" Tanya Salsa mengalihkan pembicaraan.

Tibatiba Andrean menarik Salsa kedalam kamar dan menutup pintunya.

Salsa kebingungan melihatnya, ada rasa takut juga karna tidak biasanya Andrean bersikap seperti ini. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" Ucap Andrean dengan wajah serius.

"Hffttt dikirain mau ngapain, gue udah gemeter duluan takut diapa-apain" Batin Salsa lega.

"Sal, please yaa balik sama aku. Jujur Sal, aku kepikiran terus sama kamu. Aku nggak bisa jauh-jauh dari kamu. Aku udah terbiasa sama kamu Sal. Aku mohon kasih aku kesempatan buat menebus semua kesalahan aku dan kita mulai semuanya dari awal. Aku janji nggak akan ngulangin kesalahan yang sama lagi, kalaupun aku masih ngulangin hal yang sama kamu boleh ngapain aja sesuka hati kamu, kamu boleh benci aku, kamu boleh tampar aku sesuka kamu, kamu boleh bunuh aku kalaupun kamu mau Sal." Salsa tidak menyangka jika Andrean bisa mengatakan hal seserius ini.

Salsa bingung harus menjawab apa. Disisi lain dia juga masih sayang sama Andrean tapi disisi lain dia juga ragu, takut Andrean nggak bisa nepatin janjinya.

"Ndre, aku bakal ngasih kamu kesempatan yang terakhir. Tapi buat kali ini kita jalanin dulu, aku mau liat perjuangan kamu buat dapetin aku balik kya gimana. Aku mau tau sejauh apa kamu serius sama omongan dan janji kamu." Ucap Salsa.

"Iyaa Sal aku janji bakal buktiin semuanya kekamu, makasih Sal kamu udah ngasih kesempatan terakhir buat aku" Sambil memeluk Salsa.

Salsa kaget dengan reaksi Andrean yang tibatiba, Salsa bingung mau membalas pelukannya atau tidak. Tapi sudah lama Salsa tidak merasakan pelukan ini lagi, akhirnya Salsapun membalas pelukan Andrean lebih erat.

Terkadang, kita harus merasakan Sakit terlebih dahulu jika kita ingin merasakan yang namanya Kebahagiaan. Semua akan indah pada waktunya, walaupun kita nggak tau kapan waktunya. Tapi yang pasti akan ada saatnya kita bisa merasakan Kebahagiaan yang sesungguhnya.

Sakit Yang Berakhir BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang