Andrean gelisah karena sampai sekarang Salsa belum juga memberikan kabar. "Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu sal?" Batin Andrean terus memikirkan Salsa.
Andrean sangat frustasi karena semua notif pesan yang ia kirim belum juga dibalas, sampai Andrean menelfon pun Handphone nya Salsa tidak aktif. Akhirnya Andrean memutuskan untuk pergi kerumah Salsa.
Andrean langsung mengambil jaket dan kunci mobil nya dengan buru-buru. Ia mengendarai mobilnya diatas rata-rata, bahkan itu bisa membahayakan dirinya. Tapi Andrean sangat tidak peduli yang ia pikirkan saat ini hanya Salsa.
Butuh waktu 15 menit untuk sampai didepan rumah Salsa. Andrean pun langsung mengklakson mobilnya agar satpam dirumah Salsa bisa membukakan pintu gerbangnya untuk masuk.
Pak Bambang, sebut saja Pak Bam. Itu adalah satpam rumah Salsa. Karena Andrean sudah sangat kenal dengan Pak Bam, ia pun dipersilahkan masuk kerumah Salsa.
Tak lama kemudian Andrean turun dari Mobil dan melihat Mama Salsa sedang menyirami tanaman dihalaman rumahnya.
"Pagi Tante, ada Salsa nya nggak Tan?" Tanya Andrean yang begitu tak sabar ingin bertemu Salsa.
"Eh Andrean, pagi juga nak. Ohh Salsa ada kok dikamarnya paling masih tidur, kamu bangunin aja kekamarnya." Mempersilahkan Andrean untuk masuk sambil tersenyum.
"Oh kalo gitu saya permisi izin kekamar Salsa Tan" sesudah izin Andrean langsung berlari menaiki anak tangga untuk kekamar Salsa.
Kamar Salsa tepatnya dilantai 2, disamping Balkon dengan pemandangan yang begitu indah.
Cekleekk...
Andrean membuka pintu kamar Salsa dan mendapati Salsa yang masih tertidur pulas dengan badan yang tertutupi selimut.Andrean masuk kedalam kamar Salsa dan menutup pintunya kembali. Andrean melangkah mendekati keberadaan Salsa yang sedang tertidur. Semakin dekat, semakin Andrean bisa melihat mata Salsa yang begitu sembab seperti abis menangis.
"Sal, bangun sayang. Ada yang mau aku bicarain sama kamu" dengan lembut Andrean membangunkan Salsa sambil mengusap rambut milik Salsa.
Tak butuh waktu lama Salsa sudah membuka matanya. Dengan wajah kaget Salsa langsung bangun, "Ko kamu ada disini? Sejak kapan?" Tanya Salsa.
"Aku baru aja dateng kok, aku kesini ada yang mau aku omongin sama kamu sal" Sebenarnya Andrean ragu menanyakan hal ini tapi rasanya belum lega jika ia belum memastikan semuanya.
"Mau ngomong apa?" Tanya Salsa lagi.
"Kamu kenapa nggak ngasih kabar ke aku dari kemarin? Aku sms nggak dibales, aku telfon juga nomor kamu nggak aktif. Kamu pengen jauhin aku?" Raut wajah Andrean sangat sedih sampai Salsa tak tega melihatnya.
"Oh maaf Ndre, Handphone aku mati belum dicharger dari kemarin." Sebenarnya bukan itu alasannya, Salsa emang sengaja mematikan Handphonenya supaya Andrean tidak menghubunginya dan menanyakan keadaannya.
"Aku tau kamu bohong sal, please jujur sama aku kamu kenapa? Kamu abis nangis kan?" Andrean memang sudah tau bagaimana sikap Salsa, karna mereka pacaran sudah hampir 2tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakit Yang Berakhir Bahagia
RomantizmSalsabila Chairunnisa seorang cewek yang terlihat begitu bahagia didepan semua orang padahal didalam lubuk hatinya yang paling dalam ia seorang cewek yang lemah. suka nutupin apapun yang ia rasakan. karena ia sudah lelah dengan semua masalah yang te...