part 1

49 9 5
                                    

Hai gais ini cerita kedua aku , cerita ini tuh gak aku edit langsung aku tulis maka dari itu kalo ada kalimat yg gak jelas mohon dimaafkan ya ^-^

Selamat membaca :

Saat melihat sosokmu aku langsung menaruh hati padamu , mungkin ini yg disebut cinta pada pandangan pertama -Aditya angga pangestu

                           ***

" kenapa sih tuh orang gak bosen bosannya apa ganggu gue "

Pagi pagi ini geha sudah dibuat kesal oleh - satya- adek kelasnya yg selalu mengirimnya bingkisan yg berisi coklat dan seikat bunga setiap hari

" ge , loh harusnya bersyukur masih ada yg mau berikan itu , nah gue gak ada sama sekali " ucap resti sahabat geha . Seketika geha menatap tajam kearah resti , yg ditatap malah merkedik ngeri sambil cengar cengir tak karuan .

"Jang- " belum sempat geha melanjutkan ucapannya, resti lebih dulu memotong ucapan geha

" 'Jangan bilang kalo gue ini cantik ' , gitu kan andalan loh " ucap resti memutar malas matanya . Geha tersenyum puas , memang resti adalah sahabat nya yg paling tau tentang geha , tapi tidak semuanya sih karena geha orangnya tertutup .

Geha memang tidak pernah suka kalo ada orang yg menyebutnya cantik,  entahlah apa alasan geha sehingga tidak suka dibilang begitu padahal rupanya sangat lah cantik .

[" geer banget sih , ge loh itu manusia terburuk dan terjelek didunia ini , yg pernah ada " ucap resti ]

[Geha tersenyum puas dan sama sekali tidak marah dengan perkataan resti barusan malah dia sangat senang dikataii begitu , aneh memang tapi begitulah.]

" aduh ni bocah emang totol ya , gak sadar apa kalo dia ini cantik" pekik batin resti .

"Res ini bingkisan semua buat loh , ambil semuanya " . Mata yg semula malas langsung berubah  menjadi binar . " maksih geha jelek "ucap resti sambil mengambil bingkisan itu tak lupa memeluk gehanya .

" gue pergi dulu ada urusan yg  mesti gue selesaiin " pamit geha dan pergi begitu saja . Resti membuang napas kasar seraya berkata
"Mimpi apa gue bisa temenen sama orang yg totol kayak gitu ,hmm meskipun totol tapi baek juga ya ...hehehe " cegir resti

                       ***

" kakak maafin aku , aku gak sengaja numpahin jusnya " . Ucap seorang siswi perempuan sambil menundukan kepalanya

" eh loh itu adek kelas yang nyebelin banget sih , kan baju gue jadi kotor nih " kesal sisil - cewek paling tetcentil di SMA cahaya pelita

geha yg melihat kejadian itu pun langsung bertindak dan menghampiri mereka berdua .

" kak maafiin aku kak , hiks ... hiks ... "tangis siswi perempuan yg menumpahkan jus ke seragam sekolah sisil .

"Loh itu adek kelas yg tidak tau malu " ucap sisil dan bersiap untuk menampar siswi perempuan itu

" Tunggu !!!"teriak geha sambil menahan tangan milik sisil Seketika ekspersi sisil ciut dan langsung menurunkan tangganya

" loh mau apaiin anak orang ?" Tanya geha datar

" ee.. bu-kan urusan loh " sahut sisil terbatas bata

" kalo gue ikut campur gimana?  Loh mau apa ?" Tanya geha serta tersenyum sinis kearah sisil

" ee g-g-ue bil- ng jangan ikut campur " ucap sisil sok berani

" sekarang loh minta maaf kedia" perintah geha

" kenapa harus begitu ? " sahut
seorang laki laki yg tiba tiba menghampiri mereka bertiga

Geha langsung menoleh kearah laki laki itu dan menatapnya tajam

" loh,  gak tau apa apa "tunjuk geha

Laki laki itu hanya tersenyum manis

" loh yg gak tau apa apa " sinis angga - anak basket sekaligus kapten basket di sekolah SMA cahaya pelita -

Geha pun berdecak sebal dengan laki laki yg ada dihadapannya ini .

"Mau loh apa? " tanya geha datar

"Gue cuman pengen ikut campur aja , gak pp kan ? " ucap Angga  sambil merogoh ponselnya di saku celananya , terlihat angga sibuk mengotak atik ponselnya itu dan menunjukan sebuah video rekaman .

" jadi ini semua rencana perempuan ini " tunjuk geha pada siswi yg menumpahkan jus ke baju sisil

Angga hanya mengangguk manis saja sedangkan sisil tersenyum puas

"Nah , sekarang loh tau kan , jadi gak usah sok tau deh "

Geha hanya diam membisu karena apa yg dibilang sisil itu memang bener  yg salah disini adalah siswi perempuan yg dibela geha seketika geha mantap tajam kearah siswi tadi , namun dalam gerakan cepet siswi itu berlari terbirit birit membuat mood geha tambah hancur

Tanpa basa basi lagi geha berniat meninggalkan area kantin karena ada hal yg perlu geha lakukan

"Hai !!! Tunggu "panggil angga

Terpaksa geha memberhentikan langkahnya dan berbalik

"Apa!! "

" loh gak mau kenalan sama gue ?" Tanya  angga sambil senyum gak jelas

Geha sedikit terkejut begitu pula siswa yg berada di kantin , namun sebisa mungkin geha mengendalikan  sisi wanitanya dan menatap tajam kerah angga

" buang waktu saja  " sahut geha datar sambil meninggalkan kantin , angga hanya tersenyum manis meskipun dia ditolak mentah mentah .

                        ***
Geha berjalan dengan tergesa-gesa menuju sebuah ruangan . Setelah sampai geha menghembuskan napa kasrnya sendari melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan itu  , terlihat di ruangan yg berukuran tidak terlalu besar ada seorang laki-laki yg sedang duduk membelakangi cahaya

" maaf " satu kata itu yg dikeluarkan oleh geha dengan raut wajah bersalah

Laki laki itu menoleh dan tersenyum manis kearah geha

" iya udah sekarang kita mulai " ucapnya .

Geha pun tersenyum girang dan segera mendekati laki laki itu yg sedang memainkan senar gitar .

" kak , aku lupa not yg kemarin kakak ajarin  " sahut geha sambil menghadap -angkasa -laki laki yg selalu ada untuk geha , dan angkasa adalah satu satunya laki laki yg dekat dengan geha , namun tidak ada satu pun orang yg tau akan kedekatannya termasuk sahabatnya resti .

Angkasa berhenti memainkan senar gitar miliknya dan menoleh kearah geha

" kamu belum hapal? "

Geha hanya mengangguk sambil mencoba mengingat not - not yg dia hapal , sedangkan angkasa hanya tersenyum melihat tingkah geha .

Entah mengapa geha bersikap sopan dan ramah kepada angkasa , mungkin  setelah kejadian beberapa bulan lalu yg membuat geha merasa bersalah dan membuatnya selalu menemani angkasa .

" iya sudah , kebetulan kakak bawa catatan not nya , kamu bisa menggunakan nya " saran angkasa sambil mengambil catatan not miliknya di tas yg dibawanya tadi

" makasih kak "

" iya sama sama "

Kembali geha sibuk dengan piano yg ada dihadapannya sedangkan angkasa memilih melihat geha yg sedang bermain piano , angkasa sudah menganggap geha seperti adiknya sendiri setelah kejadian beberapa bulan yang lalu .

Salam
@RirirnPutri

Ubi Amor Ibi Dolor  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang