Chapter Twelve

121 9 2
                                    

***

"Soo-yeon? Apa itu namaku?" Tanyaku walau masih takut memandangi namja itu. Nama itu seperti tidak asing di dengar. Tapi dimana? Kapan? Aku tak ingat.

"Kau? Kau tak ingat namamu yang dulu?" Tanyanya membuatku terdiam. Benarkah itu namaku?

Sekelibat bayangan itu kembali datang. Aku seperti melihat seorang namja dengan wajah yang buram. "Arrgh... sakit."

"Jess, kau kenapa?" Tanya luhan dengan wajah paniknya. Aku hanya memegang kepalaku agar rasa sakit di kepalaku berkurang. Lagi dan lagi bayangan itu kembali seperti perputaran film kaset yang rusak.

"Arrghhh..."

AUTHOR POV
Luhan sangat panik saat jessica berteriak kesakitan. Tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan tangan yang bergetar, luhan langsung menelpon seseorang.

"Yeobseyo... Yul,ppali.. jessica. Dia langsung sakit. Aku tunggu di loteng atas." Ucapnya mengakhiri.

"Jess.. kau kenapa?" Tanya luhan panik.

*BRUKK

Tiba-tiba jessica langsung pingsan di pelukan luhan.

"OMO! Jess.. " kaget yuri saat melihat jessica pingsan.
"Yul, ada apa dengan jessica? Kenapa dia merasa kesakitan?" Tanya luhan dengan wajah paniknya.
"Apa yang kau lakukan dengan jessica?"
"Aku tak tahan jika dia menjauhiku apalagi aku merasa dia tidak mengenaliku." Yuri hanya diam apa yang luhan lontarkan.
"Aku akan jawab pertanyaanmu asalkan bawa jessica ke rumah sakit sekarang."

***
Saat di rumah sakit, luhan tak henti-hentinya meredamkan emosinya saat yuri menceritakan kejadian yang menimpa jessica.

"Mianhe telah menutup-nutupi darimu. Kau pasti marah besar." Luhan hanya tersenyum pahit. Bagaimana tidak marah jika yeojanya amnesia apalagi sehun lah penyebab semua ini.

"Aku hanya tak percaya saja. Aku tak menyangka sehun bisa sekejam itu padaku."

Yuri hanya bisa menepuk punggung luhan, "aku yakin suatu saat jessica akan mengingatmu kembali walau dalam waktu yang sedikit lama."

"Kau betul yul, hanya saja aku harus membereskan hama dulu." Ucapan luhan membuat yuri bingung.

"Hama?"

Luhan hanya terkekeh melihat raut muka bodoh yuri, "iya, hama. Sehun kan termasuk hama."

"Oh.. hahaha.. kirain kau bakal jadi petani." Ucap yuri membuat luhan mendelik sebal ke arahnya.

***
Di lain sisi, sehun hanya mondar mandir tidak jelas. Kenapa tidak, yeojanya tak bisa di hubungi.

"Kenapa tak di angkat?" Ucapnya dengan penuh kekesalan.
"Uh bego, kenapa tidak tanya saja pada yuri." Gumamnya langsung mencari nomer. Dalam hitungan detik terdengar suara di ujung telpon.

"Yeobseyo... yul, kau tau jessica kemana?"
"........"
"Oh, begitu."
"......"
"Oke baiklah."

Sehun langsung mengacak-mengacak rambutnya karena kesal, "ah masa bodo. Aku tidur saja deh."

***
"Ada apa yul?" Tanya luhan melihat raut muka yuri yang berbeda.

"Barusan sehun nelpon menanyakan keberadaan jessica. Jika dia tau jessica pingsan, apalagi ada km disini pasti dia sudah marah-marah." Ucap yuri dengan nada kekhawatirannya.

"Berarti tadi kau berbohong pada sehun?" Yuri hanya mengangguk mengiyakan.

"Sebenarnya aku tidak suka sama sikapnya itu, hanya tampangnya saja yang oke." Luhan langsung tersenyum ke arah yuri membuat yuri memandang aneh temannya itu.

Jessica Jung is Jung SooyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang