Part 19

2.5K 220 28
                                    

Aroma sup ayam mulai menyeruak ketika aku selesai memasak sarapanku. hari ini kuputuskan untuk cuti karena sepertinya flu yang menyerangku  sudah  tidak bisa ku tolerir lagi.

Ku sesap sup yang masih mengepul dihadapanku dan ku hela nafas dengan perlahan hingga pikiranku kembali melayang kepada pria itu, bukankah sudah seharusnya aku bisa melupakan pria itu, tapi alih-alih melupakannya, aku semakin memikirkan bagaimana keadaan Draco, apalagi setelah dia mengalami kecelakaan dan kembali mabuk-mabukan. sempat terpikir oleh ku untuk kembali ke London tapi semua bayangan akan kejadian di kantor Draco terus saja berputar dan aku mengeraskan hati untuk tidak lagi menemui pria itu.

Tok...tok...tok....
Suara ketukan dari pintu apartemen langsung membuyarkan lamunanku, aku sedikit heran siapa yang datang ke apartemenku, karena selama beberapa minggu aku disini, tidak ada seorangpun yang datang berkunjung.

Ku buka pintu dan betapa terkejutnya aku saat tau siapa yang berada dihadapanku.

"Draco..?" ucapku tak percaya

"Hermione" jawab Draco lemah

Bruukk....

Tiba-tiba saja Draco langsung ambruk di pelukanku dengan darah yang sudah memenuhi kemeja putihnya.

Draco'pov
Bau desinfektan menyadarkanku jika aku sedang berada di rumah sakit saat ini. Aku mengerjap beberapa kali dan ku edarkan pandanganku hingga aku bisa menangkap sosok wanita yang selama ini sangat aku rindukan sedang duduk di sampingku

"Syukurlah kau sudah sadar, aku akan memanggil dokter" ucap Hermione yang akan beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu Hermione" ujarku yang langsung meraih pergelangan tangannya

"Tolong jangan pergi, dengarkan penjelasanku dulu"

"Lepaskan aku" Ujar hermione tanpa memalingkan wajahnya, tapi aku terus memaksa untuk tidak melepaskannya.

"Aku mohon beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya!"

"Apa lagi yang kau inginkan Draco! Kita sudah selesai!"

Aku menggeleng keras "Tidak! Kita tidak akan pernah selesai!"

"Kau sudah mendapatkan semua yang kau inginkan! Perusahaan, nama baik dan cinta sejatimu! Your Mission accomplished!" Ujar Hermione mulai frustasi diiringi dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Hermione please! Dengarkan penjelasanku terlebih dahulu, itu tidak seperti yang kau lihat"

"Ohhh apa menurutmu aku ini bodoh? Apa kau pikir aku buta? Selama ini aku berusaha mati-matian untuk percaya padamu, tidak peduli meskipun aku mendapatkan banyak sekali fotomu bersama wanita lain! aku berusaha menutup mata dan telingaku tentang dirimu diluar sana! hingga aku sadar betapa bodohnya aku saat melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri!"

"Hermione please! Beri aku 5 menit saja untuk menjelaskan semuanya dan setelah itu kau boleh pergi!"

Hermione akhirnya menoleh kepadaku dengan air mata bercucuran yang membuatku ingin mengutuk diriku sendiri untuk menebusnya.

Perlahan aku melepaskan genggamanku dari tangan hermione dan ku hela nafas dengan berat.

"Tunjukkan foto yang kau maksud hermione"

Awalnya Hermione nampak enggan namun akhirnya dia menunjukkan ku foto yang tersimpan di galeri Handphone nya.

"Itu fotoku dan Astoria"

Hermione sedikit kaget dan tertawa sarkast "sepertinya memang sudah tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi"

"Dengarkan dulu! Itu memang fotoku dengan Ass, tapi kami tidak hanya berdua, disana juga ada Alex dan itu murni pertemuan bisnis!"

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang