Part 18

2.5K 233 22
                                    

Dan ku pernah jadi yang tersayang
Ku pernah jadi yang paling kau cinta
Mungkin kau lupa
Dan disaat sang penggoda datang
Kau biarkan dia hancurkan istanaku
Ternyata kau lupa aku ratumu
Kini akupun telah pergi
Telah kurelakan kau bersamanya
Kubiarkan dia merebut semua
(Sang Penggoda)

Hujan rintik tampak terlihat dari jendela kecil apartemen ini. Apartemen ku tak sebesar rumahku di london tapi masih cukup nyaman untuk ku tinggali.
Aku telah mengirimkan surat pengunduran diri di kampus tempat ku mengajar, lagi pula kewajibanku dalam penelitian telah selesai jadi itu dapat membuatku lebih tenang untuk meninggalkan London untuk sementara waktu.

***

Sudah lebih dari satu bulan aku berada di Maroko, dan selama itu pula aku terus memikirkan Draco, aku tau jika dia sudah bahagia dengan cinta sejatinya, aku tau jika dia bisa dengan mudah melupakanku, tapi aku tidak bisa melupakannya! Aku terlanjur jatuh cinta kepadanya meskipun aku sadar jika nanti akulah yang akan terluka, aku mencintainya tapi dia tetap mencintai cinta sejatinya, benar-benar sebuah ironi bukan? Aku pikir dengan berjalannya waktu, hatinya akan sedikit terbuka untukku, tapi aku salah, hatinya tetap milik astoria.

Bukankah terlalu naif bagiku jika mengharapkan sedikit saja ruang di hatinya untuk ku? Draco tidak mengkhianatiku, aku yang tidak tahu diri karena telah mengharapkan cintanya.

Dan disinilah aku, duduk termenung di pinggir ranjang sambil menatap rintik hujan yang semakin mengingatkanku pada Draco, mengingat semua kenangan indah yang pernah dia berikan untukku, mengingat ketika kita berciuman di tengah hujan saat di texas, mengingat saat dia bersikap begitu posesif karena takut aku terluka dan mengingat ketika dia selalu memelukku ketika aku sedang memasak. Bukan hal yang romantis nemang,
tapi justru kenangan-kenangan itulah yang paling ku ingat.

Hujan mulai reda jadi kuputuskan untuk keluar dari Flat ini supaya aku tidak terus termenung akan semua kenanganku bersama laki-laki itu.
Setelah mengenakan jaket dan sepatu boat, aku keluar untuk membeli beberapa bahan makanan untuk makan malam dan membeli beberapa persediaan makanan untuk kulkas ku yang telah kosong sejak dua hari yang lalu.

Jalanan yang ku lewati tampak basah akibat hujan yang baru saja mengguyur kota ini, dan yang paling aku suka setelah hujan adalah aku bisa mencium aroma tanah yang basah.

Suara lonceng terdengar saat aku memasuki minimarket yang di kelola oleh keluarga berdarah Latin yang selalu ramah menyapaku.

"Hermione!"

"Selamat Malam Mrs. Cortez" ujarku saat masuk ke minimarket ini.

"Selamat malam, Dear"

Aku membeli beberapa bahan makanan yang sekiranya cukup untuk persediaan untuk beberapa hari.

Setelah selesai berbelanja aku langsung bergegas untuk pulang dan memasak makan malam ku, namun saat perjalanan pulang kepala seperti berputar, sesuatu yang tak beres sepertinya terjadi pada diriku, mungkin kata-kata bos ku jika aku terlihat pucat ada benarnya, sepertinya aku sedikit kelelahan. Buru-buru Aku mempercepat langkahku untuk segera sampai di apartemen, aku tidak ingin jika aku pingsan di tengah jalan seperti ini.

Sesampainya di apartemen, ku tenggak obat pusing andalanku, tubuhku benar-benar terasa tidak nyaman, kepala ku pusing dan seluruh persendianku serasa nyeri dan sialnya di saat seperti ini aku justru begitu merindukan Draco, rindu saat dia merawatku dulu, rindu pelukan hangatnya, bahkan aku merindukan semua tentangnya. Aku tau jika aku terlalu naif jika mengharapkan Draco ada di sini, dia sudah kembali menjadi milik orang lain, dia sudah kembali menjadi Draco yang tidak akan pernah ku gapai.

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang