Part 20

2.7K 207 13
                                    

Sinar matahari London mulai menyambutku saat pertama
kali aku membuka mata. Senyumku mengembang ketika aku menyadari dimana aku berada, Di Penthouse. Ya Aku kembali ke Penthouse dengan Draco yang masih terlelap dalam tidurnya.

Diam-diam kutatap wajah Draco yang kini sedang terlelap. Rambut pirang platina, hidung mancung dan Garis rahang khas aristrokat semakin membuatnya terlihat sempurna, dan laki-laki sempurna ini adalah suamiku, milikku.

"Sudah selesai menikmati wajah tampanku?" Ucap Draco tanpa membuka mata

Aku sedikit kaget dan mendengus kesal karena tertangkap basah sedang memperhatikannya.
"Aku tidak sedang memperhatikan mu!"

Draco membuka mata dan memperat pelukan kami.
"Kita sudah menikah begitu lama tapi kau masih saja malu-malu saat memperhatikanku" ucap Draco sambil tersenyum

"Sudah ku bilang aku tidak sedang memperhatikanmu"

Draco kembali tersenyum menanggapiku yang sedang merajuk.
"Iya aku percaya, sekarang biarkan aku yang memperhatikan wajah istriku yang cantik ini" ucap Draco yang sukses membuatku merona.

Sejak kami kembali dari maroko, hubungan ku dengan Draco jauh membaik, dan sekarang kami terlihat seperti suami istri yang sebenarnya bukan.

"Apa rencanamu hari ini?" Tanya Draco saat mengancingkan kemeja kerjanya.

"Entahlah, aku kan sekarang pengangguran, mungkin aku akan mengunjungi Ginny" balasku yang masih bergelung di bawah selimut sambil terus memperhatikannya.

"Aku bisa membuatmu kembali bekerjasama di Universitas itu" ujar Draco yang kini memintaku untuk memakaikan dasinya.

"Kau tau jika aku tidak suka, jadi berhentilah bertindak dengan semena-mena Draco"

Draco menghela nafas dengan malas "lalu apa gunanya kau mempunyai suami yang punya kekuasaan?"

"Apa masih perlu aku jelaskan? aku sangat tidak suka dengan tindakan Nepotisme"

"Baik... baik..., aku tidak akan berdebat lagi dengan mu, aku takut jika nanti kau kabur lagi" kekeh Draco

"Draco!"

"Aku bercanda love"

"Bercandamu tidak lucu!" Balasku dengan sedikit merajuk

Draco hanya tersenyum dan menarikku dalam ciumannya "kau sangat lucu jika sedang merajuk" ucapnya ditengah-tengah ciuman kami.

"Nanti jangan pulang telat" ucapku dengan tatapan memohon

"Jangan memberikan ku tatapan seperti itu atau aku tidak akan pergi kekantor dan menyekap mu seharian di dalam kamar!"

Aku menatapnya dengan kesal dan memukul lengannya dengan pelan.
"Draco! Cepat pergi sana!"
.
.
Begitu Draco pergi ke kantor, aku langsung bersiap-siap untuk pergi menemui Ginny, kami berjanji akan bertemu di cafe favorit kami sejak sekolah dulu.

Suasana cafe masih belum begitu ramai ketika aku sampai.
"Hei Gin!" Ucapku sambil melambaikan tangan kepada gadis berambut pirang kemerahan khas weasley.

"Mione!!! Aku sangat merindukanmu!" Ucap Ginny yang langsung memelukku

"Aku juga Gin! Mana si kecil James?"

"Dia sedang bersama orangtua ku"

"Oh ya kau ingin pesan apa Gin?"tanyaku saat melihat menu

"Terserah kau sajalah mione"

Setelah memesan beberapa makanan, kami pun mengobrol panjang lebar, mulai dari alasan kepergianku dan apa saja yang ku lakukan selama hampir dua bulan di Maroko, yah... hanya kepada Ginny lah aku bisa menceritakan semuanya.

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang