part 18

1K 27 2
                                    

Devano memang sudah tiba di rumahnya sejak lima belas menit yang lalu. Dan kini ia tengah bersantai di sun lounger yang berada di dekat kolam renang
Tak lama setelah itu bi Inah, asisten rumah tangga sekaligus yang dianggapnya Mama kedua bagi nya datang menghampiri nya
"Halo Aden.. murung amat tu muka nya?"bi Inah pun bergurau sambil meletakkan gelas berisi coklat panas ke meja di depan devano berada

 murung amat tu muka nya?"bi Inah pun bergurau sambil meletakkan gelas berisi coklat panas ke meja di depan devano berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hm.. bibi nganggetin aku aja, oh ya bibi bawa apa ni"ujar devano sembari menarik gelas itu agar lebih dekat dengan nya

"Itu bibi sengaja buatin coklat panas.. kalau kata non Tika mah coklat panas bisa lebih mengurangi beban pikiran"celoteh bi Inah sembari mengingat-ingat dan mulai menceritakan nya pada devano

Flashback on

Tika dan bibi sedang ada di dapur, bibi yang sedang memasak pun kaget saat mendapati Tika sedang mengambil gelas dan mulai menuangkan air panas kedalam nya. Dengan rasa penasaran yang sangat dalam akhirnya si bibi pun memberanikan untuk bertanya
"Non.. non lagi buat apa?"ujar bi Inah

"Ini bi aku lagi buat coklat panas, kalo kata Mama aku.. coklat panas itu bisa meringankan beban pikiran"jawab Tika yang masih berkutat dengan coklat panasnya

"Kenapa non tidak menyuruh bibi saja membuatnya?"sambung bi Inah lagi

"Tidak usah bi, selama saya bisa membuat sendiri kenapa harus menyuruh orang lain.. lagian juga saya tidak mau merepotkan bibi, kan saya sudah banyak merepotkan bibi selama ini"jawabnya dengan ramah

"Ternyata Aden itu tidak salah pilih ya non.."

"Maksud bibi?"Tika mengernyit satu alisnya

"Semoga aden dan non hubungan nya bisa langgeng terus ya"bi Inah tersenyum pada tika, senyum yang sangat-sangat tulus

"Amin semoga ya bi"

Flashback off

"Oh begitu ya bi cerita nya"devano mengangguk-angguk

"Iya den"

"Terus dia cerita banyak hal pada bibi?"tanya nya mengintimidasi

"Tidak den.. tapi bibi bisa lihat dari pancaran wajah nya bahwa non Tika sepertinya memang tulus sama Aden, sama seperti Aden ke non Tika"ujar bi Inah panjang dan lebar

"Iya bi.. tapi kenyataannya aku harus menjauh dari nya bi"jawab nya terus terang

"Lho maksudnya Aden bagaimana?"tanya bi Inah bingung

"Papa suruh aku kuliah di Oxford.. dan itu artinya aku akan meninggalkan nya"devano menarik nafas sebentar lalu kembali berucap
"Aku akan buat dia benci sama aku bi.. setelah itu aku baru bisa lepas dan kuliah tanpa memikirkan apapun"devano terlihat sangat lah terpuruk, tapi dengan secepat mungkin ia menghilangkan wajah sedih nya berganti menjadi sebuah senyuman. Bi Inah tau betul senyum yang ada pada wajah majikan nya itu adalah senyum yang dibuat-buat agar bi Inah tidak melihat kesedihan itu pada dirinya

Romantic Boyfriend (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang