Sudah sebulan ini tika tak pernah mendengar kabar tentang devano. Seminggu yang lalu Tika sempat mendatangi rumah devano, ia bertanya kepada bi Inah tentang keadaan devano. Namun nihil, bi Inah sama sekali tidak memberitahukan Tika justru bi inah malah bilang maaf non saya tidak bisa memberitahukan non, lebih baik non pulang saja ujar bi Inah kala itu
sudah sebulan ini kamar nya menjadi tak karuan seperti kapal pecah. Semenjak tak pernah bertemu devano, semenjak itu lah kamar itu tak pernah di beresi nya. Mama nya saja tidak boleh memasuki kamarnya, bahkan satu minggu setelah putus ia mengurung diri di kamarTok tok tok
Suara ketokan pintu kamar yang berasal dari luar, namun Tika enggan membuka nya justru ia malah duduk di lantai sambil memeluk kedua lututnya"Sayang buka dong pintu nya, ini Mama bawa makanan kesukaan kamu lho"terdengar suara Mama nya dari balik pintu kamar
"Mama ngerti kok gimana rasanya jadi kamu.. tapi kamu juga gak boleh kayak gini, masa hanya karena putus cinta kamu nyiksa badan kamu sendiri"lanjut Mama nya
"Buka ya sayang, Mama mohon.. Mama sedih lihat kamu seperti ini"setelah Mama nya mengatakan itu akhirnya setelah beberapa lama tak keluar Tika mulai mau membuka pintu kamar nya, di lihat nya mama nya membawakan semangkuk bubur dan juga teh hangat"Mama masuk ya"Mama berkata seraya meminta izin
Tika mengangguk lalu membuka pintu kamar nya lebar memberi ruang untuk Mama nya masuk
Mama nya tidak terkejut melihat keadaan kamar anak nya yang sudah seperti kapal pecah, justru Mama nya malah berkata seperti ini
"Mama juga dulu pernah merasakan itu sayang, dulu umurmu masih satu tahun"ujar Mama nya namun diam sejenakTika melihat raut wajah Mama nya lantas berkata
"Ma kalo emang Mama gak siap buat ceritain ke aku, aku bisa terima kok ma"Mama nya menggeleng lalu melanjutkan cerita nyaDengan sigap Tika memeluk Mama nya, untuk menyalurkan kekuatan pada Mama nya
"Jadi dulu waktu umur kamu masih satu tahun, sehabis Mama pulang dari rumah nenek mu untuk menitipkan kamu.. Mama sampai di rumah awalnya Mama senang karena hari itu papa mu pulang lebih awal dan Mama juga hari itu sedang tidak ada kerjaan di kantor, tapi setelah Mama membuka pintu rumah itu kosong. Mama cari papa kamu di kamar, dan ternyata kamar nya tidak di kunci dan pelan-pelan Mama buka pintu nya"tangis Mama nya mulai pecah di kala itu, namun masih tetap melanjutkan cerita nya
"Mama lihat papa mu sedang tidur bersama seorang wanita tanpa mengenai sehelai benang pun di tubuh mereka. Dan di saat itu pula Mama hancur sehancur-hancurnya, setelah melihat kejadian itu Mama pergi dari rumah tanpa pamit pada papa mu. Mama pulang ke rumah nenek mu tapi Mama tidak memberitahukan hal itu pada nenek mu. Mama memilih bungkam dan Mama membawa kamu untuk mencari rumah kontrakan, tapi kita masih di beri keberuntungan sayang karena ada teman Mama yang menawarkan rumah ini dengan harga yang murah sekali, akhirnya mama membeli rumah ini. Setelah itu Mama mulai mengurus surat perceraian dengan papa mu. Mama sempat mengurung diri di kamar seperti mu tapi Mama ingat bahwa hidup itu akan terus berjalan jadi Mama putuskan untuk tetap tegar walaupun memang hati kita berkata lain"
"Jadi Mama harap kamu bisa mengerti ya sama yang Mama bicarakan"Mama nya menghapus air mata nya dan mulai mengganti dengan senyuman"Ma sekarang aku jadi tau kenapa Mama gak pernah kasih aku ketemu sama papa, tapi aku gak marah kok ma justru aku senang. Karena kalau papa tau aku papa bisa saja ambil hak asuh nya dari mama. Makasih ya ma pokoknya aku harus bangkit dan gak boleh sedih lagi"Tika mulai bangkit dan mengambil nampan yang tadi sudah di bawakan Mama nya
"Yasudah Mama tinggal dulu ya, jangan lupa di bereskan kamarnya"Mama nya berlalu ke luar kamar
Tika dengan lahap menyantap makanan nya, ya karena ia lapar sekali sudah beberapa hari ini dia tak nafsu makan dan sekarang saat nya untuk bangkit dari kesedihan nya. Berkat Mama nya ia jadi tau apa artinya hidup, Mama nya memang anugerah terindah yang Tuhan kirimkan untuk nya. Ia harus bisa mencontoh Mama nya, yang selalu tegar dalam menghadapi segala masalah, walau masalah itu rumit
Selesai makan ia mulai membereskan kamarnya, di lipat nya baju-baju nya dan di letakan di lemari. Setelah melipat baju ia langsung membereskan tempat tidurnya, dan yang terakhir adalah menyapu serta mengepel lantai kamar nya
Kini kamar sudah terlihat rapih seperti semula, ia membuka pintu kamarnya dan berjalan menuju ke dapur untuk menaruh nampan yang berisi mangkuk serta gelas kosong
"Ma aku udah beresin kamar ku"ujarnya sambari mencium pipi Mama nya"Bagus, kalau begitu baru anak mama"
"Berarti kemarin-kemarin aku bukan anak mama?"Tika memasang wajah sebalnya
"Kalau gak rajin si Mama males ngakuin nya"mama nya tampak memasang senyum jahil
"Ih Mama bikin aku kesel aja, eh tapi aku sayang Mama"Tika memeluk Mama nya dengan erat
"Mama juga sayang kamu Princess nya Mama"
Ternyata kebahagiaan itu datang dengan cara yang sederhana, tanpa harus kita buat-buat kebahagiaan itu akan muncul dengan sendirinya dan pasti nya dengan cara yang berbeda-beda
***
Hai-hai kali ini gua buat part nya pendek aja ya, yang penting masih nyambung ke cerita nyaSesuai sama janji author kemaren bakal sering update
Vote dan comment nya
Thank yoouuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Boyfriend (PROSES REVISI)
Roman pour Adolescents"Tika Will you be my girlfriend?"devano berjongkok di depan Tika "Yes i do"gumam Tika hampir tak terdengar "Apa gue gak denger"devano berdiri "Yes i do devano"devano langsung memeluk Tika erat