Prolog

1.6K 61 7
                                    

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49)

Annisa Maryam pertama kali bertemu dan mengenal pria itu saat mereka masuk ke dalam satu organisasi yang sama di kampus. Pria yang berbeda program studi namun berada di satu fakultas yang sama merupakan ketua organisasi, dan Annisa sendiri menjabat sebagai sekretaris.

Awalnya rasa itu tidak ada, semuanya berjalan sebagaimana biasa. Annisa menganggap pria itu adalah teman yang baik serta ketua yang bijaksana. Namun rasa cinta itu muncul disaat yang tidak diduga. Rasa itu datang tanpa permisi ke dalam hati Annisa dan tidak ingin keluar.

Menyimpan rasa cinta adalah tantangan tersulit bagi Annisa. Terlebih bagi dirinya yang tidak pernah merasakan cinta sebelumnya. Hatinya telah memilih seorang Aldo Firmansyah untuk menjadi lelaki ketiga yang mengisi hati dan doanya setelah Ayah dan adiknya.

Kehadiran Aldo membuat Annisa resah, jantungnya selalu berdegup lebih kencang, dan darahnya berdesir cepat. Meski begitu, tak pernah sekalipun dia menatap Aldo dengan penuh. Memikirkannya saja tidak, selain ketika bersama Tuhannya. Annisa benar-benar menjaga pandangan dan pikirannya dari Aldo yang belum halal baginya. Tetapi hatinya menolak untuk menjaga, malah terjaga bersama Aldo yang perlahan masuk dan memenuhi relung hatinya.

"Wahai lelaki.. Jika mencintaimu adalah salah satu unjuk Allah atas nikmat-Nya padaku. Maka aku bersedia melakukannya atas ridha Rabb-ku."

Berbeda dengan Annisa, Aldo sudah menaruh cinta pertamanya pada Annisa sejak OSPEK. Gadis dengan senyum manis dan lesung di pipi kirinya, berhasil mengalihkan pandangan dan pikiran Aldo. Ia tahu ini tidak boleh diteruskan, Annisa tidak halal baginya. Sekuat mungkin, Aldo mencoba untuk tidak memikirkan Annisa selain di dalam doa dan sholatnya. Karena Annisa terlalu manis untuk menjadi objek dosanya. Dan berhasil! Hatinya serasa jauh ratusan mil bila bertemu dengan gadis pujaannya itu, namun kembali pada tempatnya saat dia menyebut nama Annisa di perbincangan sepertiga malamnya.

"Wahai gadis.. kutitipkan hatiku kepadamu. Kuselipkan namamu dalam doa yang selalu ku haturkan pada Tuhanku. Maka atas izin-Nya, kuberharap hatiku akan kembali kepadaku bersama dirimu yang menjadi bidadariku."


Setelah lulus, Aldo semakin resah dengan perasaannya. Dia tidak bisa terus menyimpan perasaan ini. Akhirnya dia meminta nasihat dari Ustadz-nya, namanya Ustadz Salman. Dia tidak memberitahu perasaannya kepada Annisa, tetapi dia hanya meminta nasihat bagaimana sebenarnya yang harus dilakukan oleh seorang pria terhadap wanita yang dicintainya.

Dan jawaban Ustadz Salman hanya satu, menikah. Menikah menjauhkan segala macam fitnah dan memperhalal yang haram, serta membuka pintu-pintu kebaikan yang sebelumnya tidak terbuka. Menikah membuat jalan menuju keberkahan Allah semakin luas. Dari situ Aldo tahu harus bagaimana terhadap cintanya kepada Annisa.

Aldo dan Annisa tidak bertemu selama satu tahun setelah lulus. Aldo bekerja di perusahaan milik keluarganya sekaligus melanjutkan S2-nya. Sedangkan Annisa sudah menjadi sekretaris di sebuah perusahaan. Mereka tidak pernah berhubungan selain di grup angkatan.

Sampai pada suatu hari, Aldo benar-benar mantap untuk akhirnya menyudahi penyiksaan rasa cintanya dengan mengkhitbah Annisa. Aldo mencari informasi tentang Annisa kepada teman-teman dekatnya dan teman satu organisasinya dulu. Akhirnya ia mendapatkan informasi dimana rumah Annisa, apa kesibukannya, dan apa statusnya sekarang. Betapa leganya saat Aldo mengetahui Annisa belum menikah. Aldo pikir gerakannya yang lambat membuatnya kehilangan Annisa yang mungkin sudah dilamar orang lebih dulu. Tapi Allah mendengar doa-doanya. Dia masih mempunyai kesempatan untuk melamar sang pujaan hati.

Bersama kedua orangtuanya, Aldo menyambangi rumah keluarga Annisa dengan tujuan yang mulia. Semuanya memang sudah digariskan oleh Allah, Annisa menerima khitbah Aldo dengan senang hati. Betapa bahagianya mereka berdua pada saat itu, mengetahui bahwa cinta mereka tidak bertepuk sebelah tangan.

Pernikahanpun dilaksanakan. Allah memang Maha Adil. Kesabaran, cinta dalam diam, dan doayang selama bertahun-tahun dihaturkan nyatanya membuahkan hasil. Haripernikahan mereka adalah hari yang paling membahagiakan. Hari terbaik yangpernah mereka lalui. Dan kisah mereka pun dimulai disini...    


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih untuk yang sudah membaca Prolog cerita ini. Semoga kalian suka :)


-Jangan Lupa Membaca Al-Qur'an yang Utama-

ANNISAWhere stories live. Discover now