5.Nafsu? ✔

1.3K 26 2
                                    

"Jean!! Sakit!!" kata Lili sambil memberontak.

Jean begitu terlena, ia sudah putus akal sehatnya.

"JEAN!! HENTIKAN JEAN!! HENTIKAN!!" teriak Lili.

Jean yg tersadar karena teriakan Lili pun melepaskan pelukannya.
Lili yg masih ketakutan mencoba mengatur nafasnya.

"Maafkan aku, aku hanya tergoda oleh nafsu ku" kata Jean.

Lili hanya menatap Jean tidak percaya

"Astaga, aku hampir diterkam. Apa aku akan bertahan hidup sebagai manusia jika begini?" Kata Lili dalam batinnya.

Wajah Jean memerah, ia bangun lalu ia berkata pada Lili.

"Tetap disini, jangan kemana-mana. Aku akan menghubungi Pusat" kata Jean, Kemudian Jean pergi meninggalkan Lili sendiri.

Lili hanya menggangguk, ia lalu bersandar dipohon.

"Ya ampun, aku masih ingin menjadi manusia normal"

.
.
.
Jean POV

"Apa yg aku lakukan? Apa aku menyukainya? Dia, gadis yg membuat nafsu ku terbangkitkan sejak ratusan tahun lalu. Aku khawatir bagaimana jika "Lord" mengetahui ini". Kata Jean dalam hatinya.

"Jika saja tadi dia tidak berteriak,aku pasti sudah melakukan hal yg macam-macam"

"Dia sangat menggoda, ya ampun..."

"Sialan, aku harus memilikinya"

"Tapi menginginkan seseorang, adalah hal yg egois"

"Apakah ia akan mempunyai perasaan yg sama dengan ku?"

"Jika tidak, itu adalah hal yg sia-sia untuk berharap menginginkannya"

Jean POV End
.
.
.
.
.

Lili mendekapkan tangan nya ia masih menunggu Jean untuk kembali. Walau ia mempunyai rasa takut dan beberapa bayangan tentang Jean ketika ia kembali.

Lili yg sedang berimajinasi, disadarkan dengan suara semak-semak.

"Halo? Jean?"

Suara itu semakin jelas.

"Jean aku semakin takut"

Suara itu semakin mendekat dengan Lili.

"Hentikan , aku benar-benar marah kali ini"

Lili yg diam , tidak mendengarkan lagi suara semak-semak itu. Ia menghela napas nya dalam-dalam.

"Hanya binatang hah?"

Sebuah tangan menjulur dari semak-semak. Tangannya yg dingin dan pucat membekap mulut Lili.

"MPHHH!!!

Lili berusaha melepaskan dirinya, namun tenaga orang itu lebih besar. tangan kirinya merangkul Lili,melingkarkan tangan nya diperut Lili sehingga Lili tidak dapat bangun. Tangan kanannya membekap Lili. Ia hanya dapat memberontakkan kakinya.

"MMMPHHH!! (HEI!!)"
"Mpphh!!! (Lepaskan!!!)"

Nafas orang itu sangat terasa hangat di leher Lili. Lili hanya dapat memejamkan matanya.

"Siapa namamu?" tanya pria itu.

Lili tidak menjawab

"Siapa kau? Aroma darah mu menggoda sekali" kata Pria itu sambil mengendus-endus di leher Lili.

"Mmmphhhh!!!"

"Sangat menggoda, tidak ada bekas gigitan? Baiklah, itu tandanya kau belum menjadi milik orang lain" kata pria itu.

"Biar kau menjadi milikku saja"

Pria itu mengikat tangan Lili, ia mendorong jatuh Lili. Kemudian Pria itu meletakkan posisi dirinya diatas Lili.

"Cantik sekali dirimu!! Beruntung nya diriku bisa mendapatkan mangsa seperti ini" kata pria itu.

Lili yg tidak mempunyai tenaga lagi tidak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya berharap Jean cepat kembali sebelum ia diterkam.

Pria itu kemudian menahan kepala Lili agar ia tidak memberontak.

"Gadis malang..." kata pria itu sambil tersenyum sinis

Ia baru saja menempelkan bibirnya ke mulut Lili. Kemudian ia mendapatkan tendangan keras yg membuatnya terjatuh.

"Menjauh darinya" kata Jean

"Wow... Tahan" kata Pria itu.

Jean hanya menatap sinis pria itu, Ia tahu Lili sangat ketakutan.

"Dia? Bahkan tidak ada tanda gigitan di lehernya. Kau sangat menyesal jika kau belum mencumbuinya" kata pria itu sambil terkikik.

Jean hanya diam

"Ayolah Jean, jika begitu kita bagi dua saja gadis itu. Bergilir saja" kata Pria itu.

Lili menatap Jean ketakutan.

Tidak ada suara sama sekali. Keheningan pun terjadi.

"Ada apa ini? Mengapa ribut-ribut?" kata seorang pria datang dari belakang.

"Ada sebuah mangsa, dan Jean tidak ingin berbagi"

"Ruse Grinsend, Aku menyuruh mu mengevakuasi Jean, kan? Dan aku tidak menyuruh mu ribut disini"

Ia mendecih, kemudian pergi dengan kesal.

"Jean maafkan aku atas kekacauan ini dan kami datang terlambat" kata pria itu.

"Tidak apa-apa, terima kasih telah datang menyelamatkan kami" kata Jean.

"Baiklah Jean, kembali lah ke pesawat kami. Kami akan menunggumu" kata pria itu.

Ia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Jean dan Lili.

"J-jean" panggil Lili dengan nada gemetar.

"Ada apa?" tanya Jean

Lili hanya terdiam dengan wajahnya yg pucat.

"Ayo" Ajak Jean.

Lili hanya menggangguk saja. Jean pergi kemudian Lili bangkit dan mengikutinya
.
.
.







Pewh...💃
Selesai ugha nih😸💞
Thanks for Vote!! ❤😸
See you next chapter👊😸

Forbidden Love [PRIVATE] HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang