4.Perjalanan kita (2) [Rev]

845 33 6
                                    

Di pagi harinya, kicauan burung yang indah bagaikan melodi musik dan sinar mentari yang menyelinap diantara dedaunan pohon. Lili terbangun dari tidurnya. Ia menoleh ke kanan dan kekiri tetapi tidak melihat Jean dimanapun.

"Jean?" panggil Lili.

Hanya suara kicauan burung yang menjawabnya, sama sekali tidak ada Jean...

"Aku bisa kabur, ini masih pagi hari dan tentu lebih mudah"

"Ughh!!" Lili tidak sadar tangannya diikat pada ranting kayu yg besar.

"Sudah bangun?"

Lili menoleh ke belakang.

"Seperti yg kau lihat" jawab Lili.

"Aku memasang borgolnya pada ranting kayu, sehingga kau tidak akan kabur" kata Jean sambil melepas borgolnya dari ranting kayu dan memasangnya pada tangan kirinya.

"Biarkan aku bebas!! Misi mu untuk menangkap ayahku kan? Kenapa kau membawa ku juga?!" tanya Lili.

Jean tidak menjawab sama sekali seperti biasanya, ia selalu memasang wajah dingin. seharian penuh mereka berjalan, tidak tentu arah. Jean memang seorang vampire, tetapi Lili seorang manusia, tentu saja ia membutuhkan energi dan istirahat.

"Kau ingin beristirahat?" tanya Jean.

Lili tidak menjawab, ia hanya memandang Jean dengan kesal.

Jean melihat ke segala arah, ia mencari sebuah tempat yang dipikirnya cocok untuk beristirahat.

"nah..., sepertinya ada sebuah danau disana, karena kau tidak menjawab pertanyaanku aku anggap jawaban mu "Iya"." kata Jean

Lili menarik napasnya dalam-dalam, "Ya, ya terserah"

Air danau itu sangat lah jernih, dengan suasananya yang sejuk. Sebuah tempat yang sangat cocok sebagai tempat untuk beristirahat sambil melihat pemandangannya yang indah. Jean melepaskan borgol di tangan Lili. kemudian Jean berkata "Pergilah, kau ingin beristirahat kan?"

Lili menatap Jean wajah nya seperti sedang memikirkan suatu rencana.

"Aku tidak menyarankan mu untuk kabur, atau pergi diam-diam. jika kau pintar kau bisa melihat situasinya saat ini" Kata Jean.

"Benar, ini tidak mungkin. kemungkinan untuk kabur nya memang besar, dia tentu tidak main-main jika berkata seperti itu. mungkin saja ada binatang buas nanti, atau bahaya yang mengancam lainnya" pikir Lili. "ah... um, iya tentu saja" kata Lili sambil mengangguk. "Bolehkah aku pergi ke danau itu? untuk berendam? aku.. merasa tidak nyaman.." kata Lili.

Jean melihat ke arah danau itu. Sebelum ia memberikan ijinnya ia berpikir sejenak "kurasa tidak masalah" lalu ia menatap Lili "Tentu, sekali lagi ku peringatkan, jangan terlalu jauh dan jangan berpikir untuk kabur"

Lili mengangguk, tanda bahwa ia mengerti peraturan Jean. lalu ia pergi ke arah danau itu, tetapi ia berbalik pada Jean dan mengatakan padanya "Jangan berbalik! aku ingin melepaskan baju ku!" kata Lili.

Jean menghela napasnya dengan berat "Ck, Baiklah" lalu ia menuju ke sebuah pohon yang rindang untuk duduk. "Tidak ada sinyal... Aku harus mencarinya untuk meminta bantuan" pikir Jean. Tetapi ia mempunyai 1 kekhawatiran, tentu saja Lili. Jean menoleh ke arah danau tempat Lili sedang berendam "Gadis itu... Sangat mirip sekali... Bahkan walaupun hanya dilihat dari belakangnya saja... Membuat ku tergoda".

" Jangan mengintip! Sudah ku bilang!" teriak Lili.

"T-tidak! Aku tidak mengintip!" Jean hanya menarik nafasnya dalam-dalam.
Ia memejamkan matanya sebentar sambil menunggu Lili.

Forbidden Love [PRIVATE] HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang