Cepet banget (T_T)
Makasih ya (T_T)
Tujuan utama dibikin syarat gni biar bisa istirahat sejenak dlu sbnrnya (T.T)
.
.
.
.
."Lili?"
"Apa?"
"Jika kau mengalami kejadian yg sama seperti hubungan mu yg lalu, apa kau akan mengulangi kesalahan itu atau mencoba pilihan yg baru?" tanya Jean.
"Aku... Tergantung situasi, berbeda waktu dan orang di hubungan ku saat ini mungkin akan berbeda juga jawabannya" jelas Lili.
"Aku tidak mau mengambil resiko" pikir Lili di benaknya."Benar... Tapi jika terus menunggu waktu yg tepat mungkin akan terjadi lagi kesalahanku, terlalu terburu mungkin tidak bagus"
"Lili... Aku..." Jean bangun dari pangkuan Lili dan mendekat ke Lili."Apa Jean? Ada yg ingin kau katakan?" Lili menatap Jean yg semakin dekat.
"YES !! SEDIKIT LAGI !!" Teriakan seseorang yg tidak jauh membuat mereka berdua terkejut dan menjauh satu sama lain.
"Apa yg kau lakukan bodoh, aku tidak akan membela mu jika Jean marah" bisik Venn.
"Aku tidak ingin ikut di amuk oleh Jean" bisik Ruse.
Jean menoleh ke belakang dengan marah. Padahal sedikit lagi Jean akan menjelaskan perasaan nya pada Lili.
"ALBERN !!" Teriak Jean dengan marah.
"Bukan rencana ku Jean, percaya lah pada ku" kata Ruse sambil menunjukkan jari peace nya.
"Aku tidak ikut campur, hanya ikut saja" Venn dengan santai berbicara, karena ia tahu Jean percaya padanya.
"Ah... Ku kira siapa" Lili terkekeh.
"Aku sudah penasaran apa yg ingin dikatakan Jean""Maafkan teman ku yg ini, jika kami mengganggu maka kami akan pergi ahahahaha" Venn tertawa canggung sambil menyeret Ruse dan Albern.
Jean hanya menatap sinis teman-temannya. "Awas saja saat latihan nanti"
"Tidak apa kok" Lili tersenyum pada mereka bertiga.
"Baiklah jika Lili mengatakan begitu" Venn berhenti menyeret Ruse dan Albern.
"Tidak bagi ku" Jean masih memendam amarahnya.
"Sudahlah Jean, masih ada waktu lain kali untuk berbicara" Lili berusaha meredakan amarah Jean.
"Baiklah..." Jean menghela nafasnya.
"Ada apa kalian kesini?" tanya Jean pada Teman-temannya."Aku tidak tahu harus menjawab apa" Venn mencubit Ruse untuk mencari alasan kepada Jean.
"Anu... Sebenar nya aku dan Venn hanya ikut Albern saja, padahal kami berdua tidak tahu apa tujuannya" Ruse tersenyum pada Jean dan meremas tangan Albern untuk memberikan alasannya.
"Tadinya aku hanya melihat Jean, dan ingin mengajaknya ke Bar tetapi aku tidak tahu ternyata ada Lili" Albern meremas tangan Ruse, ia berharap alasan itu dapat diterima oleh Jean.
"Ke Bar hm?" Jean berpikir sejenak.
"Iya !! Ke Bar !!" Albern berusaha memperkuat alasannya.
"Aku akan pulang mengantar Lili, lain kali sa-"
"Pergi saja Jean" kata Lili.
"Jika kau mengijinkan Jean, Lili juga bisa ikut" ucap Venn.
"Oh! Benarkah?" Lili berharap ia dapat ikut bersama Jean.
"Jika kau Meng-I-jin-kan Jean" Venn mengingatkan Jean lagi.
Jean berpikir "Jika membawa Lili..... Ah tidak, sepertinya orang lain sudah mengetahui Lili dari aromanya"
"Jika hanya sebentar mungkin tidak masalah...""Hanya sebentar..." Kata Jean.
"Yg terpenting sekarang selamat dari amarahnya" pikir Ruse, Albern dan Venn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love [PRIVATE] Hiatus
Fantasía[PRIVATE! FOLLOW DULU BARU BACA!] [PRIVATE ACAK] ⚠[BEBERAPA PART MENGANDUNG UNSUR 18+]⚠ ⚠NO PLAGIAT⚠ [Fantasy&Romance] Tahun 20xx Perang Bencana Raya kembali terjadi lagi, diantara kaum Edelman dan Manusia... Sementara itu ditengah terjadinya perang...