Happy reading!
Sang pengganggu berdiri dihadapanku setelah Rose izin untuk pergi meninggalkan kami berdua. Dia terus menatapku tanpa berkedip, dan aku tidak mengalihkah mataku darinya. Lama kelamaan tatapan itu membuatku risih sampai akhirnya aku membuka suara.
"A-apa?" tanyaku gugup
"Apa kau sudah menghabiskan makan siangmu?" tanya nya sambil mengambil salah satu bangku lalu duduk dihadapanku dengan tangan yang bersidekap didada seolah-olah sedang mengintimidasiku.
"Ah tentu saja". Aku tidak bisa seperti ini, maksudku aku tidak bisa berbicara dengannya dalam jarak sedekat ini.
Dia terus menatapku, dan secara tiba-tiba dia mengelus pipiku lalu tangan satunya dia pergunakan untuk menggenggam tanganku dan mencium nya berkali kali. Demi apapun, dia selalu melakukan apapun yang dia mau dan bodohnya aku malah membiarkan dia melakukan itu semua. Aku hanya diam memperhatikannya, sampai akhirnya dia angkat suara.
"Makan malam denganku, Nona?" tawarnya dengan sebuah seringaian yang menghiasi wajah tampannya.
"Umm-mm, ooke" jawabku ragu. Pasalnya aku tidak mengerti maksud dari kata 'makan malam' itu. Bukankah kita akan makan malam dirumah? Lalu mengapa dia harus mewarkan itu?"Baiklah, aku jemput kau pukul 7 malam nanti" dia berdiri dan melihat ke jam tangannya, lalu melanjutkan ucapannya, "aku harus pergi, masih ada urusan yang harus ku selesaikan. Kuharap kau tidak mengecewakan ku sayang, karna kau tau apa yang akan aku lakukan jika itu terjadi"
"Kau tidak percaya padaku?"
"Tentu" jawabnya enteng.
Setelah itu dia langsung merapikan pakaiannya dan memanggil Rose untuk menemaniku kembali.
"Aku akan menjemputmu jam 7 malam ingat, aku ingin kau sudah siap nanti" katanya datar. Bukannya menjawab aku malah bangun dari dudukku dan berdiri dihadapannya. dia terlihat bingung dengan apa yang akan ku lakukan. Aku merapikan kemejanya yang berantakan. Entah, aku hanya ingin melakukan ini. Huh, dia begitu payah dalam merapikan pakaian.
"Aku tidak akan mengecewakan mu, Tuan Pemaksa" kataku sambil tersenyum dan menatap mata tajamnya. Entah apa yang ada dipikiranku, tapi setelah melihat mata tajam itu aku selalu ingin menatapnya. Aku ingin mata tajam itu terus menatapku dalam. Oh God! Apa yang ku katakan! Kurasa aku sudah mulai gila karna terlalu lama disini.
"Good girl" setelah mengatakan itu dia langsung menarik pinggangku dan mencium ku lembut. Aku tidak membalas, tidak juga menolak.
Setelah kepergiannya, Rose kembali menemaniku.
"Rose, dia mengajak ku makan malam? Bukankah kita akan makan malam disini? Lalu mengapa dia harus mengajakku?" aku langsung menyuarakan isi pikiranku dengan rentetan pertanyaan."Dia mengajakmu makan malam diluar sayang"
"Diluar? Maksudmu kita akan makan malam disebuah cafe?"
"Maybe"
"Kalau begitu aku harus memakai baju apa?"
"Kau bisa memakai gaunmu"
"Gaunku? Aku tidak mempunyai gaun disini, semua kutinggal dilemari kamarku disana"
Rose tertawa setelah aku mengatakan itu. Apa ada yang lucu? Apa aku salah bicara?
"Maksudku, gaunmu yang berada didalam lemarimu" jawabnya setelah ia menghentikan tawanya.
"Aku tidak mau memakai gaun itu, gaun itu terlalu rendah untukku, kalau Mommy tau pasti dia akan memarahiku".
Rose hanya diam seperti sedang berfikir.
"Mau tidak mau, kau harus memakainya. Tidak ada pilihan lain, lagipula mommy mu tidak akan tahu soal ini. Bukankah aku juga mommy mu?"
"Hmm, baiklah" ucapku pasrah.
![](https://img.wattpad.com/cover/138745579-288-k772817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
please be MINE
Romance"Aku memang tidak mencintaimu kemarin atau saat ini, tapi aku akan terus mencintaimu mulai detik ini, esok dan seterusnya." Troi berkata dengan menatap mataku. "Aaaa-aku..." belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku dia sudah menarik ku ke dalam ci...